implementation day

83 3 0
                                    

_Kisah tidak akan terjadi jika kita tidak memulai. Namun, jangankan berhenti justru aku terus melaju hingga titik temu menjadi cerita baru_
-Istri muda, cantik bahenol
Acha-

°•⸝⸝⸝⸝⸝⸝•°

"Ihh. Lo cantik banget sih, Cha." Bella yang dari tadi menangis ntah apa penyebabnya.

"Lo kenapa sih, Bell. Kagak ada yang gigit Lo jga, ngapain nangis segala?" tanya Karin. "Oiya, Cha. Nanti klo liburan d Jerman ada cogan Salamun ya. Siapa tau dia tertarik body montok ini." Lanjutnya dengan pede.

"Monyet, gue mo tunangan doang ini ngapa kek rasanya mo bulan madu." Protes Acha yang pasalnya sedari tadi mereka berdebat tentang dirinya. "Ya kalo bulan madu, nanti lah nunggu sah! Ehhh," Acha terkekeh sendiri dengan perkataannya.

Pembahasan mereka semakin memanas tatkala Karin memberitahukan kado yang Ia bawa tadi. "Gila Lo. Anjir kepikiran sampe sana hah?" tanya Bella kaget.

"Ihh, kan Acha cantik masih sekolah biar aman kan mainnya pakek kondom. Iya kan, Cha?" jawabnya sembari menaik-turunkan alis kepada Acha.

"Gila betul kau bah, dikira aing cewek apaan?"
"Yakali, blom sah udah olah raga. Ya ke enakan nanti gue." Lanjut Acha yang d hadiahi Kitakan oleh kedua sahabatnya.

Kegiatan mereka terhenti disaat Sarah datang untuk membawa anak gadisnya turun karena acara akan dimulai sebentar lagi. Tidak lupa kedua sahabat sudah mengekor dengan membawa bunga dan bergandengan tangan.


⑅♡⑅

Acara pertunangan sudah selesai, tamu undangan juga sudah pulang. Kini hanya tersisa keluarga dan juga sahabat Acha.

"Karin, Bella. Tante minta tolong ya jangan bilang siapa-siapa kalau Acha mau nikah. Kalau ada yang kepo, bilang aja kalau Acha cuma tunangan ya." Sarah yang menghampiri sahabat Acha.

"Siap Bund, aman terkendali. Tapi jangan lupa nanti pulang dari Jerman bawa oleh-oleh yang banyak, hehe." Jawab Bella cengengesan.

"Jangan dengerin Bella, Bund. Bawain twins Acha senior aja, Bund. Udah lama mereka nggak pulang ke indo, kan Karin rindu." Serga Karin.

"Iye nanti Acha seret mereka pulang, puas?" tanya Acha.

"Puas banget dong." Sarah dan Bella kompak.

Sementara itu, di lain ruangan ada para lelaki yang sedang merundingkan tentang rumah yang akan di tinggali setelah menikah. Agus ingin putrinya tetap tinggal bersamanya sedangkan Dodi ingin menantunya itu tiggal dengan keluarganya. Untuk menengahi perebutan istrinya, Marco memilih tinggal di apartemen miliknya sendiri. Tentu saja dengan usaha yang ekstra untuk merayu papa dan ayah mertuanya.

Bebrapa hari sudah Acha dan keluarga berada di Jerman. Dan status Acha sekarang adalah seorang istri muda, seksi, melehoy katanya!.

"Bund, kita kapan pulang ke indo?" tanya Acha.

"Lusa sayang, keapa?"

"Minggu depan Acha kan mau UTS, Bunda." Jawab nya.

"Santai aja, orang yang buat soal juga asih disini." Lelaki yang saat ini sudah menjabat sebagai suaminya menyahut dengan entengnya. Dengan mendapatkan tatapan tajam dari Acha, Marco hanya mengangkat bahunya mengejek.

"Mas, kan Acha harus belajar. Kalau nilai Acha turun, nanti nggak bisa dapet mobil baru." Rengek Acha. Memang sebelumnya, Agus sudah menjanjikan jika Acha mampu mempertahankan juara pertamanya maka untuk hadiah dia akan dibelikan sebuah mobil yang sudah di incar sejak lama.

"Nanti saya bantu belajar, tapi jangan harap dapat kisi-kisi." Marco dengan sombongnya menekan kata kisi-kisi.

"Dih, yang guru mah songong. Sama istrinya sendiri pelit," ejek Acha. Padahal tanpa kisi-kisi pun Acha tetap akan mengerjakan soal-soal dengan mudahnya. Karna memang sedari kecil Ia sudah diakui tentang kecerdasannya jauh di atas kedua kakaknya itu.

⑅♡⑅

"Ayo lah, bang. Udah lama loh nggak pulang ke indo. Kan biar sekalian, kita sama-sama pulangnya." Acha yang sedari semalam mencoba membujuk kedua kakaknya itu. Untuk mewujudkan kemauan kedua sahabatnya yang saat ini juga merindukan handsome twins  itu.

"Nanti, Abang nyusul dek. Abang mau garap rampung proyek dulu, hmm. Minggu depan janji deh," ucap Rangga memelas.

"Iya, sayang. Abangmu itu pikirannya teh cuma kerja, kerja, kerja. Nggak mikir kalau calon istrinya disana udah nunggu sampe karatan." Angga membela adik kesayangannya. Dengan semangat Acha mengacungkan kedua jempol kepada Angga, kakak keduanya itu.

"Tuh, Bang Angga aja mau pulang loh."
"Abang nanti kalau lama-lama ngegantungin Karin, keburu di ambil orang. Apa lagi sekarang banyak banget yang nyoba deketin Karin," Skak mat. Sekarang Rangga, tampak berfikir keras karna ucapan adiknya.

"Oke, kita pulang."
....

Bersambung.....
Ihirrrr
Ketemu lagi loh
Gimana nih part ini
Maaf ya scan pernikahan sengaja di skip untuk part yang ada jauh d angan-angan wkwkwk.

Happy reading semua 🥰

MaCha (Story Scratches)Where stories live. Discover now