26. APA YANG TERJADI?

5.2K 294 3
                                    

Haloo lagi kalian semuaa👋👋

.........

"JAKSA AWAS!"

DUUAARR!

Ledakan berbunyi begitu keras sehingga membuat pagar yang menjulang tinggi itu roboh.

Sebelum bom itu meledak, Raka sudah terlebih dahulu menarik lengan Jaksa dan membawanya untuk berlindung di balik pohon besar yang menjulang tinggi di depan gedung itu. Syukurlah tuhan masih sayang kepada mereka, mereka tidak terkena ledakan itu namun hanya terluka saja.

Jaksa memejamkan matanya dadanya naik turun, hampir saja dia mati terkena ledakan bom. Jika saja Raka tak segera menariknya mungkin dia sudah tinggal nama sekarang.

"Jak kamu tidak apa-apa?" tanya Raka khawatir, dia pun tak kalah terkejut.

Jaksa mengatur nafasnya. "Saya tidak apa-apa, kamu sendiri?" jawab Jaksa lalu dia menoleh ke arah Raka, Raka membalasnya dengan gelengan.

"Sialan! Dia masang jebakan ternyata." Jaksa menggeram.

"Kayanya kamu bener, dia dibantu orang pintar sekarang." sambung Raka.

"Kita lewat belakang." ucap Jaksa.

Raka mengangguk. "Kayanya kita harus cepat deh, sebelum Riyan kenapa-kenapa."

Jaksa dan Raka berlari secara perlahan menuju pintu belakang, mereka harus tetap waspada siapa tau Digar memasang jebakan lainnya.

Jaksa dan Raka kini sudah berada di depan pintu belakang.

"Di kunci gak?" tanya Raka.

Tangan Jaksa terulur untuk membukanya, Tidak terkunci!.

"Bodoh!" ucap Jaksa dengan seringai.

"Hoki banget kamu Jak." Raka menepuk tangannya pelan.

"Ayo masuk!" ajak Jaksa.

Lalu mereka berdua melangkah masuk ke dalam gedung tua itu yang sedikit gelap, karena pencahayaan nya remang-remang.

Mereka berdua masih mengendap endap bak pencuri, mereka juga masih mencari keberadaan Riyan.

"Gede banget nih gedung, kalau di buat kos-kosan laku sepertinya ya." gumam Raka sembari berdecak kagum.

Tuk... Tuk... Tuk...

Suara sepatu berbunyi menuju ke arahnya, yang membuat Jaksa dan Raka kelabakan, panik. Lalu mereka pun segera bersembunyi di balik sofa yang ada di dekatnya ini.

Seseorang berpakaian jas berwarna hitam dengan kacamata.

"Siapa?" tanya Raka dengan dahi mengerut.

"Kayanya dia orang pintar yang bantu Digar sekarang." jawab Jaksa.

"Orangnya pake kacamata, pasti wibu." sambung Raka.

Setelah di rasa aman akhirnya Jaksa dan Raka kembali berdiri mereka pun lanjut berjalan dengan mengendap endap. Dan pada saat mereka melewati salah satu ruangan, telinganya mendengar suara meminta tolong.

"TOLOONGG!"

Jaksa menghentikan langkahnya sehingga membuat Raka menabrak tubuh tegapnya.

"Ada apa?" tanya Raka.

"Ada suara teriakan dari ruangan ini." jawab Jaksa dengan tangan yang menunjuk ke arah ruangan di sampingnya.

Mereka berdua mendekat kan telinganya kepada pintu yang menjulang tinggi itu.

"SIAPA PUN, YANG ADA DI LUAR SANA! TOLOONGG!!" pekik seseorang itu dengan lantang.

Jaksa dan Raka saling tatap dan melebarkan kedua bola matanya. "ITU RIYAN!" kata keduanya.

ARJAKSANA || Perjodohan (Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang