10. Camping!

31 7 4
                                    

Kebisingan memenuhi halaman depan SMA Melodi. Beberapa bus berjejer rapi di parkiran. Para murid pun asyik bercengkrama dengan antusias, sedangkan guru-guru sibuk mendata beberapa hal.

Minggu lalu, Vera, mantan wakil ketua OSIS mengumumkan bahwa akan diadakan kegiatan camping bersama untuk seluruh kelas 12. Tujuannya adalah agar murid-murid bisa beristirahat dan merilekskan pikirannya sejenak sebelum nanti akan dijejali banyak kegiatan. Memang, seminggu setelah camping, mereka akan segera melaksanakan simulasi try out, dan setelahnya mereka akan menghadapi try out pertama dilanjutkan dengan tes tes lain. Selain itu, mereka juga harus mempersiapkan diri untuk ulangan akhir semester ganjil yang mana akan menjadi semester penutup yang nilainya digunakan untuk mendaftar SNMPTN. Tidak sampai situ, mereka juga harus mempersiapkan diri untuk ujian praktik yang mana setiap mata pelajaran berbeda-beda. Oleh karena itu, Vera dan anak OSIS yang lama memutuskan untuk mengadakan camping ini.

Di pinggir halaman, tepatnya di salah satu mobil mewah berwarna hitam metalik, empat perempuan bersandar pada kap mobil. Mereka mengamati sekitarnya dengan raut wajah bosan.

"Lama, anjir! Nggak tau hot apa?" keluh Zyana sambil mengipas-ngipasi wajahnya menggunakan tangan.

"Matahari pagi sehat, bego! Makanya olahraga," balas Vivi nyolot.

Aylin menggeleng pelan, sudah terbiasa dengan tingkah Zyana. "Lo kalau mau adem nyemplung aja ke danau di belakang."

"Sekalian nggak usah balik lagi," sahut Rara dengan enteng.

Zyana menatap sahabat-sahabatnya sinis. Dasar tidak berperikesahabatan!

"Si Zyco putus dari Fidelya?" tanya Aylin mencomot sembarang topik.

Vivi sontak menatap Zyana. Begitu pula dengan Rara.

"Lah, mana saya tau. Dikira gue emaknya," jawab Zyana cuek.

Memang benar, Zyana sama sekali tidak tahu tentang hal itu. Ia hanya ingat Zyco pernah bertanya apakah Zyco harus memutuskan Fidelya atau tidak, dan Zyco juga tidak memberitahunya keputusannya. Yah, bukan urusannya juga.

Mata Rara memicing saat melihat seorang laki-laki tertawa bahagia bersama seorang perempuan. Hatinya memanas. Ia mengepalkan tangannya dan menatap kedua insan itu sinis, teringat kembali akan kenangan yang benar-benar tidak akan ia lupakan.

"Gila! Ketua PD* cakep banget, anjir! Kira-kira udah punya pacar belum, ya?"

"Udah. Dia sama Kak Rara."

Rara yang ingin keluar dari bilik toilet langsung terdiam. Ia jelas ingin tahu percakapan lengkap kedua orang yang ia yakini sebagai adik kelasnya.

"Rara Angelina Syahla? Mereka LDR gitu?"

"LDR? Long distance religionship?"

Deg!

Apa-apaan?! Rara mengumpati keduanya dalam diam. Jelas tidak terima dibilang LDR.

"Iya. Kak Rey sengaja nyuruh satu sekolah, bahkan staf sekolah buat nutupin identitas aslinya. Nama aslinya, 'kan, Stevanus Reyhan Avenza."

"Kok bisa, ya, sampai minta ke guru-guru bahkan kepsek segala."

"Biasalah, anak holkay. Bokapnya kak Rey juga kan salah satu donatur."

Hati Rara seakan ditikam. Dengan cepat, ia keluar dan bilik sebelum kedua adik kelasnya itu pergi. Rara menatap keduanya serius.

"Yang kalian omongin beneran?"

FUCKGIRL COMEBACK 2Место, где живут истории. Откройте их для себя