Brian, Wina, Dan Kantin

401 59 13
                                    

Biasanya kalau Aga sudah sampai di ruang rapat, Ayu sudah sampai duluan duduk di seberangnya dengan Adhiska. Tapi, Rabu ini, tumben sekali Aga hanya melihat Dhiska yang duduk sendiri sambil menonton sesuatu yang Aga nggak tahu, lewat ponsel Dhiska.

Dengan langkah pelan, Aga menghampiri Dhiska, duduk di sebelah cewek itu yang masih fokus, sedikit mengintip untuk tahu apa yang Dhiska tonton. Ternyata drama korea. Aga berdehem pelan sebelum memanggil Dhiska.

"Dhis."

Dhiska menekan tanda pause pada layar hpnya, lalu menoleh ke arah Aga dengan ekspresi bertanya.

"Anggaran gimana?" Tanya Aga.

"Aman." Dhiska mengangguk sebentar lalu lanjut menonton drama korea kesukaannya. Dia menekan tanda play dan video berlanjut.

Kursi yang Aga duduki sedikit ia geser agar suaranya lebih terdengar oleh Dhiska.

"RAB yang kemarin udah selesai?"

"Udah." Jawab Dhiska nggak menoleh sama sekali ke arah Aga.

"Udah masuk ke proposal?"

"Udah."

"Kemarin ada pengeluaran kan buat ATK sekretaris? Sama anak dedok juga?"

"Iya. Udah kok. Udah gue catet semuanya. Pokoknya aman nggak ada defisit."

"Oh iya, terus danus juga banyak dapetnya?"

"Banyak. Dari paid promote dapet lumayan."

"Kalau—"

"Ayu dateng telat. Lagi keluar dia." Jawab Dhiska tiba-tiba melenceng dari apa yang akan Aga tanyakan.

"Kan lagi nggak ngomongin Ayu, Dhis. Gue lagi mastiin aja keuangan kita aman." Balas Aga sesantai mungkin.

Dhiska membuang nafasnya kasar, menirukan perkataan Aga yang menurutnya hanya basa-basi. Ponselnya ia letakkan di atas meja, menatap Aga dengan tatapan jahil. Dibalik itu, Dhiska tahu, Aga pasti sedang penasaran kenapa Ayu belum muncul sedaritadi.

"Tapi, Ayu dateng kan, Dhis? Rapat hari ini mau sekalian evaluasi. Wina bakal telat karena lagi persiapan OSCE."

"Dateng kok, tapi telat. Lagi ngedate dulu dia sama Brian."

"Dimana?"

"Mana gue tau. Dia nggak cerita sama gue kemana, pokoknya cuma bilang hari ini dia mau ngedate sama Brian." Dhiska menekankan pada kata "ngedate" di depan Aga.

Cowok itu memundurkan punggungnya hingga menempel pada badan kursi.

"Suruh dateng, nanti siapa yang nulis berita acara? Wina nggak ada soalnya."

"Iyaaaaa raden kanjeng mas Nuraga, udah gue bilangin. Kasian jangan diganggu anaknya lagi ngedate. Seumur hidup jomblo tuh."

Dengan acuh Aga langsung pergi keluar dari ruangan meninggalkan Dhiska yang menahan senyum. Dalam hati ia tertawa puas dengan rencananya hari ini yang sepertinya berhasil.

—-

Suasana rapat sangat tegang nggak seperti biasanya. Sepertinya ada masalah dengan guest star yang akan diundang padahal acara tinggal tiga minggu lagi. Ayu masih berdiri di depan pintu, belum berani masuk, karena mendengar suara Ajun yang terdengar sangat mencekam bahkan dari luar.

Meskipun Ayu sudah izin saat tadi telat karena ada urusan dengan dosennya, ia tidak enak kalau sampai harus telat selama ini. Tadi, Ayu juga sempat menitip pada Dhiska agar mencatat sedikit berita acara hari ini, sisanya biar Ayu yang kerjakan kalau ia sudah datang. Ia memegang dadanya yang bahkan sangat terasa detak jantungnya.

point of viewWhere stories live. Discover now