27. keras kepala

15K 955 20
                                    

Happy reading.

Ana tengah duduk diatas sofa dengan malas, padahal ia sudah sembuh saat dilepas infus tadi, tapi maminya melarangnya banyak bergerak.

"Diam ngapa sih na, supaya cepet sembuh." Ucap Rey yang masih fokus dengan gamenya.

Ana mengayunkan kaki mungilnya sambil mengerucutkan bibirnya, Ana si hyiper aktif kalo tidak bergerak rasanya tidak hidup, kebiasaanya yang loncat-loncat dan lari-lari sekarang malah dilarang.

"Ka Rey Ana bosen!" Serunya.

"Terus lo maunya gimana?"

"Ana mau makan yupi lagi ya?" Ucapnya meminta izin, padahal ia sudah menghabiskan satu box yupi baby bears.

Rey meletakan handphonenya."Gak! Apaan lo sembuh aja belum, mau makan yupi terus."

Ana mengerucutkan bibirnya." Baru satu box loh."

"Baru kata lo? Astaga Ana satu box itu banyak, lo mau mati ketiban yupi karna kebanyakan makan yupi?"

"Hah? Seriusan?" Tanya Ana polos.

Rey menganguk, tidak apakan berbohong untuk kebaikan?

"No! Ana gak percaya." Sahutnya.

Mata Rey membulat, astaga kibulannya sudah tidak mempan, saat Rey ingin berbicara lagi, teriakan seseorang mengalihakan perhatian mereka berdua.

"BOCIL!" Teriak Nayla yang berada diambang pintu bersama Vania.

"Nayla sama vania ngapain kesini?" Tanya Ana polos.

"Ya jenguk lo pastinya, lo kan sakit kata si alaska." Jawab vania

Ana beroh ria dan menganguk.

"Hayy bocil." Sapa Elang yang baru masuk diikuti oleh Gara, Alaska dan Arga.

Rey yang mendengar suara Elang mendelik, astaga para curutnya ternyata juga kemari.

"Mau ngapain lo semua kesini?" Tanya Rey malas.

"Mau jengkuin my be--- engga Rey mau jengukin istri lo maksudnya." Sahut Elang yang menyengir saat mendapat tatapan tajam Rey.

"Makanya lo cewek mulu, istri temen pun mau diambil, ck ck sungguh terlalu." Ucap Gara sambil nangkring dengan bersandar dibahu Elang.

"Minggir lo! Najis lo nempel-nempel gue." Sahut elang lalu mendorong Gara menjauh dan mengibaskan bahunya.

"Lo semua gak bisa diem apa? Kita kesini mau jenguki orang sakit, kalian malah bikin onar." Omel Nayla.

"Sorry bebeb Nayla." Sahut Elang cengengesan.

"Najis lo lang!" Ucap Nayla bergidik ngeri.

"Lo gak usah sok jual mahal, ntar kepincut lagi." Sahut Elang pd.

"Kalau pun gak ada laki-laki lain lagi didunia ini dan cuma ada kambing, gue lebih milih kambing dari pada lo!!"

"jangan berantem, ntar jodoh gimana?" Sahut Arga datar.

"Wanjayyy kalau udah Arga yang berbicara bisa kejadian nih." Sahut gara menggoda.

Nayla mencubit Gara membuat sang empu meringis.
"Ck. Sakit bangsat!"

"Udah-udah, mau berantem disini atau pulang?" Sahut Rey.

"Sorry Rey nih si Elang nih."

Sedangkan Ana hanya mendengarkan pembicaraan mereka semua.

"Oh iya, gue bawa makanan kesukaan lo nih." Ucap vania memberikan beberapa box puding coklat.

"Yeay! Makasih vania." Ucap Ana girang.

"Sama-sama santai aja."

"Ana kedapur bentar ya, mau nyiapin ini."

"Gue bantuin." Ucap Rey yang ingin beranjak kearah dapur.

Ana berjalan kearah dapur dan diikuti oleh Rey.

"Loh kok kalian pada kedapur, ngapain?"

"Mau nyiapin ini mi." Jawab Rey.

"Sini biar mami aja."ucap dania.

"Gak usah mi, Rey bisa kok." Sahut Rey.

"Yasudah mami nyiapin minumannya aja."

Rey menganguk."Lo duduk disana gue aja." Ucap Rey.

Ana menurut dan duduk didekat pantry, mata bulatnya mengamati Rey yang sedang menata puding.

Ka Rey ganteng banget hihi. Batin Ana sambil terkikik.

Ana kembali dengan membawa puding yang sudah ditaruh dipiring dengan para pelayan yang membawa camilan dan minuman.

"Asik camilan!" Seru Elang.

"Ck, kaum gratisan." Sahut Gara.

"Biarin wlee." Ucap Elang menjulurkan lidahnya.

Ana kembali dari dapur mengambil puding miliknya yang disiapkan, sudah pasti dipisah karna Ana mau makan banyak.

"Yess punya Ana banyak!"

Rey mendelik melihat puding milik ana yang terlalu banyak.

"Kebanyak lo belum sembuh total."

"Engga ih, ini kurang loh." Sahut Ana.

"Ck! Jangan keras kepala Ana."

"No! No! No!" Ucap Ana sambil mengayunkan telunjuknya kekiri dan kekanan.

Rey mengusap wajahnya kasar, astaga bocilnya sangat keras kepala.

Ana menikmati puding miliknya, saat sudah setengah handphonenya bedenting membuatnya meletakan puding miliknya.

Saat Perhatiannya teralihkan, Rey mengambil pudingnya lalu memberikan dan menyisakan sedikit.

"Cepet lang makan." Titah Rey dengan tatapan tajam

Elang yang dipinta Rey langsung melahap pudingnya sampai habis.

Ana meletakan handphonenya kembali dan ingin memakan pudingnya kembali namun hanya tersisa sedikit membuat bibirnya tertekuk bersiap untuk menangis.

"Huaaa puding Ana!!"

To be countine
.

Gak nyambung😭😭 habis idee.
.

Seeyou

Makasih buat 30k readers, aku gak bisa disini tanpa kalian, love banyak-banyak❤❤

REYNATHAN (Segera Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang