AZZAM (Selesai)

55. AZZAM

Sebelum pindah rumah, Alzam dan Qia mampir ke rumah laras terlebih dahulu untuk berpamitan.

Sedangkan keluarga umi dira akan pulang ke Surabaya hari ini juga, dan mereka masih berada di rumah laras.

"Assalamu'alaikum" Salam kedua pengantin baru.

Semua kumpul di ruang tengah , ada Friska dan haikal juga

"Waalaikumsalam" Jawab semua.

"Eh pengantin baru, sini masuk" Kata laras.

"Gimana zam?" Tanya Qafi merangkul alzam, alzam tau maksudnya ia tersenyum kikuk.

"Gimana apa nya bang" Tanya Qia.

"Itu lohh.. Itu eh- belom ya? " Ucap qafi melihat jalan Qia seperti biasa saja.

Alzam mengangguk sedangkan Qia mengerut kan kening nya bingung.

"Alzam nanti umi sama yang lain pulang ke Surabaya siang ini." Umi umi dira.

"Umi mau peluk kamu dulu sini lama lama" Umi dira menarik tangan putranya hingga alzam jatuh ke pelukan umi dira yang sedang duduk.

"Sini menantu umi juga" Umi dira menarik tangan Qia juga. Hingga mereka berdua memeluk umi dira.

"BILQIS JUGA MAUU PELUK KAK QIA!! "

Mereka berdua berpelukan.

"Abang! Jagain kak Qia ya, jangan galak galak!"

"Emang kak alzam galak?" Tanya Qia.

Bilqis mengangguk cepat "banget, kalo Sama aku"

"Kan sama kamu doang, sama istri mah enggak" Potong Alzam.

Mereka semua tertawa bahagia bersama.

Lalu laras memeluk Qia, ia sangat amat malu perbuatan nya dulu ke Qia, dengan lapang hati putri nya memaafkan tanpa syarat.

"Sering sering main ke sini pokoknya"

"Iya mah.. "

Haikal melihat adik ipar nya itu dalam, merasa sangat bersalah juga. Andai saja dulu tak ada Nevan mungkin senyum adik ipar nya ini tak akan ada.

Alzam melihat Haikal menatap istrinya berdecih pelan.

Ia manarik Qia dan menyembunyikan wajah istrinya ke dada bidang nya. "Gausah liat liat! " Sinis nya pada Haikal.

"Kak! Gak bisa napas!! " Suara Qia sedikit terendam.

"Posesip amat pawang nya, gue cuma mau minta maaf sama Qia. Kejadian dulu yang di club"

Mereka semua tertawa lagi melihat Alzam menampilkan wajah kesal.

Qia memberontak menjauh kan wajah nya dari dada alzam.