chapter 3

66K 5.3K 360
                                    

Nico terbangun.

Sakit.

Itulah yang dia rasakan di kepalanya.

Dan saat hendak bangun, Nico merasa ada sesuatu yang berat menimpa perutnya.

Yang ternyata itu adalah sebuah tangan dari seseorang.

Nico pun menoleh kesampingnya.

Dan hal pertama yang dia dapati adalah sosok wajah yang sangat tampan.

Benar-benar orang tertampan yang pernah dia temui.

Siapa lagi jika bukan Aldrich Chevalier.

Pria yang sangat tampan.

Dengan Alis tebal yang seperti sebuah pedang.

Mata terpejam yang bisa dia lihat bahwa mata itu sangat tajam jika terbuka.

Hidung mancung.

Rahang yang tegas.

Serta bibir merah yang tebal.

Nico pun terdiam sejenak dan berpikir.

Bagaimana bisa ada orang yang memiliki wajah sesempurna ini?

Nico juga ingin mempunyai wajah yang tampan seperti itu.

Bukan wajah cantik seperti yang dia miliki.

Tapi tiba-tiba saja mata Aldrich terbuka.

Oh tuhan, betapa malunya dirinya.

Pasti saat ini Aldrich tahu bahwa Nico diam-diam mengagumi wajahnya tadi.

"Sudah puas mengagumiku?"

Benar dugaan Nico.

Aldrich mengetahui kelakuannya yang sangat memalukan.

"A-aku tidak mengagumimu tadi."

Aldrich pun menaikkan sebelah alisnya.

"Hmm? Benarkah?"

Nico mengangguk.

Tapi rona di pipinya tidak bisa berbohong.

Ah, benar-benar menggemaskan.

Aldrich pun membawa tubuh Nico lebih mendekat ke arahnya.

Dan membelai lemput pipi Nico.

"Morning kiss untukku?"

Nico semakin malu.

"T-tidak ada."

Lantas tatapan Aldrich berubah menjadi tajam.

Dan Nico yang menyadari perubahan pada Aldrich pun menjadi takut.

Dia tidak ingin membuat Aldrich marah.

Maka dari itu, dia pun memberanikan diri untuk memegang rahang Aldrich.

Dan mendekatkan wajahnya.

Lalu,

Cup

Sebuah kecupan dia berikan kepada Aldrich.

Tapi saat dia hendak menjauhkan kepalanya, Aldrich malah menahannya.

Dan langsung melumat bibirnya.

Tidak memberikan kesempatan bagi dia untuk bernafas.

Nico pun hanya diam dan tidak membalas ciuman itu.

Lantas Aldrich yang kesal karna tidak mendapat respon pun menggigit bibir bawah Nico hingga bibir itu terbuka.

Lalu tanpa aba-aba, dia memasukkan lidahnya kedalam mulut Nico.

MY PSYCHO {COMPLETED}.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang