chapter 22.

29.3K 2.5K 63
                                    

Nico terbangun di pagi hari.

Dan seperti biasa, Aldrich sudah tidak ada disampingnya.

Jika seperti ini, bisa-bisa Nico akan terbiasa hidup tanpa Aldrich.

Ah, sudahlah tidak apa.

Lain kali dia akan mencari duda saja untuk menemani hari-harinya.

Lumayan.

Dia juga ingin sekali-sekali mencoba membandingkan kunci milik suaminya dengan kunci para duda diluaran sana.

Kira-kira kunci siapa yang lebih kuat?

Sial.

Nico rasa dia sudah gila karna berani memikirkan hal kotor seperti itu.

Nico pun meraba bantal bagian bawahnya.

Mencoba mencari sebuah kertas yang sangat penting.

Berjaga-jaga jika Aldrich sudah menemukannya.

Dan ternyata belum, kertas itu masih ada dibawah bantal Nico.

Yang tentunya itu adalah surat kehamilannya.

Nico pun meraba perutnya sembari tersenyum hangat.

"Good morning my baby."

Itulah rutinitas Nico selama tiga hari terakhir.

Bangun di pagi hari tanpa sosok Aldrich disampingnya.

Dan menyapa bayi kecilnya.

Ah, Nico jadi teringat Aldrich lagi.

Jika boleh jujur, Nico sangat merindukan suaminya itu.

Tetapi apa yang bisa dia lakukan?

Suaminya saja selalu sibuk dan semakin jarang menghabiskan waktu di mansion bersamanya.

Nico jadi merasa sudah tidak dibutuhkan.

Apakah dia menyesal karna menikahi Aldrich?

Tentu tidak, engg atau lebih tepatnya belum (?)

Entahlah, Nico masih kecewa kepada Aldrich.

Tapi karna sekarang dia sudah mempunyai nyawa yang harus dia jaga.

Jadi dia tidak boleh terus-menerus memikirkan hal yang malah akan membuatnya stres.

Nico pun bangun.

Lalu hendak berjalan menuju ke kamar mandi.

Tapi langkahnya terhenti saat melihat jas yang Aldrich pakai semalam kini berada di meja kerjanya.

Nico pun menciumnya.

Dan benar, wangi dari parfum wanita menyeruak di indra penciumannya.

Sejenak Nico menjadi curiga.

Atau apakah dia salah karna mencurigai suaminya sendiri?

Karna akhir-akhir ini juga Nico sering mencium bau parfum wanita dari pakaian Aldrich.

Baik itu jas,

Kemeja,

Maupun badan Aldrich.

Semuanya benar-benar kontras dengan aroma wanita yang memabukkan.

Ah, sudahlah.

Mungkin itu hanya firasatnya saja.

Tapi saat hendak menaruh pakaian Aldrich di tumpukan baju yang kotor, Nico merasa jika ada sesuatu di saku jas Aldrich.

MY PSYCHO {COMPLETED}.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang