nineteen : i did it!

2 2 0
                                    

enam bulan setelahnya...

i am so happy. couldn't be happy more than anything.

apartemen baru. mobil baru. pekerjaan baru. runitinas baru. semangat baru. all the happy brand new things.

i couldn't stop being proud of myself. terkadang gue masih suka melihat diri gue sendiri di kaca; apa ini bener-bener gue? apa gue beneran berhasil mencapai ini semua? atau ini cuma khayalan gue semata?

setelah itu gue cepat-cepat tersadar. mencuci muka lalu berjalan ke seisi apartemen baru gue yang membuat gue tersadar. lou, you did it very well!

gue sudah berumur 25 tahun sekarang. masih tetap dengan louella yang sering ngadu dan merengek ke luke atau rorry. atau louella yang nangis-nangis karena kangen ke mama papa.

it's okay. setiap kebahagiaan dan cita-cita akan selalu membutuhkan pengorbanan.

beberapa bulan yang lalu gue wisuda, berhasil meraih gelar doktor dan membuat gue bekerja dikedutaan. gue kerap keluar negeri untuk mendatangi anak-anak di seluruh dunia. bahkan gue masih nggak percaya kalau gue sudah menjadi bagian dari unicef sekarang.

sedangkan luke menyusul satu bulan setelah wisuda gue. ia lanjut untuk menggeluti usaha batiknya yang berkembang cepat banget. toko-toko batiknya sudah mulai tersebar di beberapa kota besar australia. ia bahkan sering sekali mendatangi fashion week di kalangan internasional. sampai-sampai gue mencubitnya keras banget ketika ia mengajak gue dan rorry ke paris fashion week dan gue melihat gigi hadid, kendal jenner, beserta model-model idaman gue lainnya.

and the happiest thing of my best friend is that they get married a month ago.

gue seneng banget. gue nangis tujuh hari tujuh malam karena benar-benar se-terharu itu. luke dan rorry mengadakan acara pernikahan mereka dua kali, yang pertama di sydney dan yang kedua di indonesia. gue nggak sempat datang ke indonesia, karena kala itu gue ditugaskan ke negara bagian afrika untuk kunjungan anak-anak busung lapar. tapi gakpapa, paling tidak gue nggak perlu jadi bulanan dua kali di pesta sahabat gue dan selalu ditanya; kapan nyusul? berjuta-juta kali.

mereka memutuskan untuk tinggal di indonesia. rorry tidak akan mengorbankan pekerjaannya dan luke mengerti akan itu. walaupun ia harus bolak-balik ke indonesia-australia, luke tidak keberatan. as long as i am with her, i would sacrifice anything, kata luke penuh dengan antusias. toh ia juga bisa mengatur usahanya dari indonesia dan tidak ada masalah apapun tentang itu.

dua hari yang lalu gue menghadiri acara pernikahan ashton dan emily. gue turut ikut seneng banget, finally they did it. finally they live happily ever after.

semakin banyak acara-acara sakral yang gue hadiri. semakin banyak pertanyaan-pertanyaan di kepala gue yang tidak kunjung memiliki jawaban. kapan gue nyusul? apa gue bisa? emangnya ada yang mau sama gue? dan masih banyak yang lainnya. mengingat saat ini gue nggak ada back up apapun, no rain no flower, gue pasrah aja sama yang diatas. pada akhirnya gue selalu bilang; halah, age is just a number. lagian gue juga belum tua-tua amat.

gimana dengan nasib gue?

gue masih disini.

masih belum pulang ke indonesia.

masih belum memiliki nyali untuk pulang ke kampung halaman. masih terus merepoti mama-papa dan adek gue untuk datang ke australia. dan syukurnya gue memiliki keluarga yang supportive banget tanpa menyudutkan gue sedikitpun.

untuk beberapa hari ini, gue masih bolak-balik kmart untuk membeli keperluan sehari-hari gue dalam rangka memenuhi apartemen gue. seperti saat ini. gue sedang memasukkan beberapa barang belanjaan gue ke jok belakang. lantas membuka pintu kemudi lalu menahannya saat gue mendengar suara yang familiar banget memanggil nama gue.

want you back // cthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang