1. SHANDY

139 12 0
                                    

Happy Reading!

Shandy menghela nafasnya, rasanya seharian ini tubuhnya sangat remuk, sekolah dan bekerja hingga larut, jika kalian tanya kemana orang tua Shandy, ada tapi sudah berada di pangkuan tuhan.

Ingin sekali ia beristirahat tapi tugas sekolahnya harus ia selesaikan karena deadline nya memang besok, ia siswa kelas 11 IPS 1 di SMA GARUDA JAYA.

"Cape banget anjir, rasanya pengen mati." Shandy memang lebay dan tak pernah di saring jika berkata-kata.

Shandy masih sibuk berkutat dengan buku dan laptopnya, ia masih sibuk mengetik dan menulis, tapi sebuah dering telfon memberhentikan kesibukannya.

"Kenapa? to the point gue lagi nugas." Tukas Shandy.

"Njir, iya-iya Shan besok pagi jemput ya motor gue di sita nih." Ucap Gama--sahabatnya.

"Balapan mulu sih, yaudah besok jangan telat."

"Oke siap bos." Setelahnya ia memutuskan telfonnya dengan Shandy.

Shandy hanya geleng-geleng dengan tingkah sahabatnya yang satu ini, namanya Gama Devandra hobinya balapan anaknya juga rada slengean.

Ia segera menyelesaikan tugasnya agar dapat tidur dengan cepat karena badannya ingin sekali rebahan.

☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆

Paginya Shandy menjemput Gama di rumah Gama, dan segera pergi ke sekolah karena Shandy ada urusan dengan salah satu kakak kelasnya.

Sesampainya di sekolah banyak pasang mata yang melihat Shandy, dia cukup terkenal karena Shandy adalah salah satu murid berprestasi bukan hanya dari akademiknya tapi juga dari non akademiknya.

Gama si playboy kepedean pun memasang senyum buayanya, "Kiw, si eneng jadi pacar aa sini." Ucap nya kepada salah satu siswi yang ia lewati.

Lagi-lagi Shandy hanya geleng-geleng dengan tingkah Gama, "Dasar buaya."

"Woi Shandy Gama." Panggil seorang lelaki yang sedang berjalan kearah mereka.

Shandy tau siapa yang memanggilnya, itu Fernand Marvelino salah satu sahabatnya juga, Fernand tuh orangnya suka ngegas plus emosian, jadi harus sabar kalo sama Fernand.

"Selamat pagi kawan." Sapa Gama dengan merangkul Fernand.

Fernand dengan kasar menepis rangkulan Gama, "Najis Anjing."

"Astagfirullah fer, masih pagi udah nyebut." Ujar Shandy.

"Si Fernand emang tega sama gue, hiks." Gama memasang wajah lebaynya.

"Lebay bangsat."

Shandy benar tak habis fikir dengan sifat kedua sahabatnya, salah apa Shandy mempunyai teman seperti mereka.

☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆

Shandy kini berada di kelas 12 IPA 2, ia menemui kakak kelasnya yang katanya ingin membicarakan sesuatu dengannya.

"Lo mau ngomong apa bang?" Tanya Shandy tanpa basa-basi.

"Gini, gue tau lo murid berprestasi jadi gue mau lo gantiin posisi gue jadi ketos, karena gue gak mau jabatan gue jatuh ke tangan yang gak bener." Ucap kakak kelas tersebut.

Kening Shandy berkerut dia bingung sekaligus kaget, "Kenapa harus gue bang, kan masih banyak yang bisa jadi ketos."

Kevin--kakak kelasnya menganggukkan kepalanya, "Iya tau, tapi gini gue udah ngeliat potensi lo dan lo juga murid yang berprestasi, gue juga yakin kalo gue nyerahin jabatan gue ke orang yang tepat walaupun nanti bukan lo doang yang jadi nyalonin ketos." Jelasnya.

DIA SHANDY - UN1TYOnde histórias criam vida. Descubra agora