Kecantikanmu tidak perlu diumbar kepada khalayak ramai, cukup aku saja yang menikmati. Karena kau terlalu cantik dan istimewa, oleh karenanya hanya boleh aku, laki-laki yang sudah memilikimu lewat qabiltu. Laki-laki yang tidak hanya mencintai kecantikan luarmu, tapi juga mencintai kecantikan hatimu.
Rayyan Adzhani Al-Ghifari
Perfect Captain
Karya Alfia_ramadhan11Hari demi hari berlalu dengan begitu cepatnya. Sejak kejadian di pesantren sepekan yang lalu, sekarang Rayna sudah membaik. Ada hikmah positif yang bisa diambil dari setiap kejadian sekalipun dari kejadian yang tidak mengenakkan, tentu jika kita mau mengambil sisi positifnya.
Waktu itu Rayna dihina karena fisiknya yang tidak sempurna. Kakinya yang masih belum pulih membuat Rayna harus menggunakan tongkat, dan itu menjadi bahan hinaan yang dilontarkan Ning Ana secara terang-terangan, bahkan hingga membuat Rayna sakit hati dan hampir menyerah. Namun karena kekuatan yang diberikan oleh keluarga barunya, Rayna mampu melihat kejadian itu dari kacamata positif.
Sejak saat itu Rayna menguatkan ambisinya untuk sembuh. Setiap hari tanpa absen ia datang untuk fisioterapi pemulihan kakinya. Rayna tak menyerah, beberapa kali gagal ia tetap berusaha. Hasilnya kurang lebih seminggu menjalani fisioterapi, hari ini di H-1 pernikahannya, kaki Rayna sudah bisa digerakkan dengan baik. Ia sudah bisa berjalan dengan tongkat walaupun masih sedikit tertatih.
Ya, besok adalah hari pernikahan Rayna dan Rayyan akan digelar. Segala persiapan sudah 100% terlaksana, mengincar acara ini diselenggarakan secara sederhana, karena esensi pernikahan bukan hanya tentang seberapa mewah acaranya, tapi bagaimana kesakralan acara tersebut.
Namun rasanya belum pas jika di hari pernikahan belum mengunjungi makam Ayah dan Bunda. Walaupun mereka sudah tiada, Rayyan tidak pernah melupakan mereka, apalagi ini akan menjadi hari bahagianya. Sebenarnya bukan ini harapan Rayyan. Rayyan mau Ayah dan Bundanya hadir dalam pernikahannya, memberikan restu secara langsung, dan menyaksikan anak semata wayang mereka melepas masa lajang. Namun takdir berkata lain, mereka mungkin hanya bisa menyaksikan dari Syurga.
"Ray berangkat ya Ammah," teriak Rayyan sembari menuruni tangga. Kemudian Ammah Zia datang dengan membawa si kecil Syafiya. "Hati-hati ya, Rania sudah nunggu di luar." Rayyan tersenyum dan mengacungkan jari jempolnya.
"Ayah berangkat ya sayang, Syafiya baik-baik sama Oma." Rayyan mengecupi pipi Syafiya dan mencium punggung tangan Ammah Zia. Setelah itu ia segera keluar menyusul Rania. Jadi rencananya siang ini Rayyan juga akan mengajak Rayna, tapi karena tidak mungkin pergi berdua, jadi ia ajak Rania juga.
Setelah beberapa saat mereka sampai di depan apartemen Rayna. Rayyan meminta sepupunya untuk menghubungi Rayna, dan beberapa menit kemudian perempuan itu datang.
"Assalamu'alaikum semuanya," salam Rayna kemudian masuk dan duduk di samping Rania.
"Waalaikumussalam."
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Captain
Romance⚠️ FOLLOW DULU BARU BACA ⚠️ Singkatnya, ini kisah tentang Rayyan Adzhani Al-Ghifari. Laki-laki 24 tahun itu sudah sukses meraih mimpinya menjadi seorang Captain Pilot. Ayah dan Bundanya sudah meninggal sejak ia kecil. Rayyan mempunyai sahabat kecil...