⚠️ FOLLOW DULU BARU BACA ⚠️
Singkatnya, ini kisah tentang Rayyan Adzhani Al-Ghifari. Laki-laki 24 tahun itu sudah sukses meraih mimpinya menjadi seorang Captain Pilot. Ayah dan Bundanya sudah meninggal sejak ia kecil.
Rayyan mempunyai sahabat kecil...
The real cinta sejati karena Allah. Mereka dipertemukan dalam keadaan berbeda keyakinan, kemudian disatukan lewat syahadat, diikat oleh qabiltu, dan saling mencintai karena Allah. Sampai akhirnya mereka pergi bersama, karena Allah juga..
Perfect Captain Karya Alfia_ramadhan11
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Korban kecelakaan atas nama Rayyan Adzhani Al-Ghifari dan Rayna Arabella Nathania bersama calon anak mereka dinyatakan meninggal dunia di tempat kejadian perkara."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
*****
Pagi yang tak biasa, hujan baru saja mengguyur Jakarta, aroma khas tanah menyerbak ke dalam indera penciuman. Tak ada cerah, yang ada hanya awan redup. Tak ada ramai, yang ada hanya sunyi. Seolah semesta ikut berduka dengan kepergian dua insan pasca tragedi kecelakaan semalam.
Area pemakaman mulai ramai didatangi keluarga, orang-orang terdekat dan para sahabat yang sangat merasa kehilangan atas kepergian dua insan dalam kehidupan mereka. Orang-orang berpakaian serba hitam tanda berada dalam kedukaan. Yang tak kalah menarik perhatian adalah para awak kabin berseragam pilot dan pramugari ikut hadir mengantarkan Captain terbaik mereka ke tempat peristirahatan terakhirnya.
Captain Rayyan memang tidak pergi saat sedang bertugas, namun untuk yang terakhir kalinya para awak kabin ingin menunjukkan bahwa dunia aviasi juga ikut berkabung. Mereka telah kehilangan satu Captain terbaik mereka.
"Laa ilaha illallah.."
"Laa ilaha illallah.."
Kalimat tahlil bergema seiring para keluarga mengantarkan kedua jenazah berbaring dalam rumah terakhir mereka. Bersamaan dengan suara isak tangis kehilangan yang begitu mendalam. Tak lama setelah itu suara adzan berkumandang, adzan untuk yang terakhir kalinya. Setelah itu tanah benar-benar menutupi satu liang lahat yang berisikan dua insan cinta sejati bersama calon anak mereka yang masih dalam kandungan. Ya, mereka dikuburkan dalam satu liang lahat. Rayyan dan Rayna tetap bersama sampai akhir hayat.
"Yayahh..Undaa," cicit Syafiya kecil sembari menghentak-hentakkan kakinya kecil. Bayi satu tahun itu sudah bisa berjalan walaupun masih pelan.
"Hiks..hiks..Fiya icut unda..hiks," rengek Syafiya lagi. Seharusnya Syafiya tidak ikut ke pemakaman, namun karena dia menangis kencang, alhasil tak ada pilihan selain mengajaknya. Semoga saja tidak ada hal buruk terjadi.
