48. Cemburu

34.7K 4.3K 170
                                    

Lucu memang, masa gue cemburu
sama anak sendiri?

Perfect Captain
Karya Alfia_ramadhan11

"Berdasarkan putusan pengadilan tahun 2022, menjatuhkan pidana terhadap terdakwa Rayhan Ahmad Khan dinyatakan bersalah dalam kasus pembunuhan berencana dan dijatuhkan pidana berupa penjara seumur hidup

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Berdasarkan putusan pengadilan tahun 2022, menjatuhkan pidana terhadap terdakwa Rayhan Ahmad Khan dinyatakan bersalah dalam kasus pembunuhan berencana dan dijatuhkan pidana berupa penjara seumur hidup."

Tok..Tok..Tok.

Setelah hakim resmi mengetuk palu, tampak raut wajah lega dari keluarga korban Adzana, akhirnya pelaku pembunuhan anak dan calon cucu mereka diadili secara hukum dengan seadil-adilnya, dan mereka puas atas pidana yang dijatuhkan pada Rayhan.

Begitupun dengan Rayyan dan Rayna, mereka ikut bernapas lega. Tidak ada lagi bayang-bayang kekhawatiran karena membiarkan Rayhan berkeliaran di negara orang. Akhirnya detik ini juga Rayhan akan mempertanggungjawabkan perbuatannya.

"Alhamdulillah, Mas lega banget sayang."

"Iya Mas, aku juga. Akhirnya Rayhan mempertanggungjawabkan perbuatannya."

Tak jauh di depan mereka tampak kerumunan orang, kontan keduanya beranjak untuk memastikan ada apa di depan sana.

"Astaghfirullah, Ning Ana kenapa?" tanya Rayna panik saat melihat Ning Ana sudah tidak sadarkan diri.

"Adik saya pingsan," jawab Gus Rafan.

Kontan Rayna syok saat melihat laki-laki itu. Tanpa sadar tubuhnya gemetar, ada rasa trauma berada tak jauh dari laki-laki yang sudah membuat keluarganya hampir hancur. Namun rasa iba pada Ning Ana membuat Rayna memaksa untuk menolongnya.

"M-mas." Rayna hendak menolong Ning Ana lebih dekat, namun Rayyan malah menggenggam tangannya erat. Rayna menoleh, tampak raut wajah Rayyan mengisyaratkan kekhawatiran.

"Tapi Mas-" Rayyan semakin mengeratkan genggamannya. Jujur, ada rasa tidak rela melihat Rayna berdekatan dengan Gus Rafan.

Rayna menghela nafas dan mengangguk pasrah. Dia tidak ingin membuat Rayyan kecewa dengan sikapnya. Alhasil Rayna mundur, menyamakan posisinya dengan Rayyan.

"Mungkin jaketnya bisa dilepas supaya ada banyak celah untuk udara masuk," ucap Rayna menyarankan.

Sejujurnya termasuk Rayna maupun semua orang yang ada disini sangat heran dengan penampilan Ning Ana. Bagaimana mungkin di Jakarta dengan suhu hampir 30°, Ning Ana menggunakan jaket musim dingin super tebal yang membuat tubuh mungilnya terlihat mengembang.

"S-saya akan bawa adik saya pergi." Gus Rafan tiba-tiba menggendong Ning Ana dan membawanya pergi. Menyisakan sekumpulan orang yang terlihat kebingungan.

"Aneh banget sih, ngapain pake jaket tebal segala, Jakarta panas loh."

"Dia ngayal ada di negara bersalju kali ya."

Perfect Captain Where stories live. Discover now