treize

1.5K 216 14
                                    

double update!!!

Jangan lupa vote & comment ya 🥰







🖤🤍 • 🤍🖤








Sebelum tiba di amor, Jeremy melipirkan mobilnya ke satu tempat yang Haru tau adalah sebuah TPU di pinggir kota. Sulung Atmaja itu melirik sebentar wajah Jeremy, dan ia bisa melihat wajah temannya itu sedikit sendu.

"Je, you okay?" tanya Haru memegang tangan Jeremy yang ada di perseneling. Jeremy melirik Haru sebentar dan mengangguk.

Keduanya kini berada di hadapan dua batu nisan dengan tulisan 'Vicky Candrawijaya' dan 'Indah Pramana'. Haru sedikit bingung karena nama belakang temannya itu berbeda dengan sang ayah dan malah mengikuti nama belakang sang ibu.

"Setelah ortu gue meninggal, kak Jason yang emang dari dulu mutusin pake nama belakang nyokap, akhirnya ganti nama belakang gue sama Lala." tutur Jeremy seakan tau apa yang ada di benak Haru.

"Kak Jason sama bokap lo gak akur je? Just curious, kalo gak mau dijawab juga gak apa-apa kok—" seru Haru yang masih penasaran namun juga tak mau memaksa temannya itu bercerita lebih lanjut.

"Bisa dibilang setelah lulus kuliah, hubungan kak Jason sama bokap makin gak bagus. Akhirnya pas pindah ke Semarang dia minta pisah KK dan pake nama belakang nyokap." Jeremy menjelaskan semuanya sambil menatap Haru teduh. "Sisanya gue jelasin di amor ya... takut macet, kita jalan sekarang aja gimana?"

Haru mengangguk. Jeremy mengulurkan tangan untuk digenggam yang lebih tua. Haru menerima uluran tangan itu dan menggenggamnya erat. Bahkan sampai di dalam mobil pun Jeremy masih menggenggam tangan si Atmaja tanpa ada intensi melepasnya.

"Je— it's okay if you need more time to tell me. Don't feel rushed." ucap Haru sambil mengelus punggung tangan Jeremy dengan ibu jarinya. Jeremy melirik Haru dan tersenyum. Bulir air mata yang sedari ia tahan pun lolos menuruni pipi kecoklatannya. Tanpa pikir panjang, Haru menarik pemuda Pramana itu dalam dekapannya.

"It's okay je, I'm here..." bisik Haru.








🤍🖤








Di lain tempat, Travis sedang bertanding untuk memperebutkan posisi di pertandingan final. Babak pertama telah usai dan tim SMA Jaya Harapan tertinggal skor 15 poin.

Pikiran Travis sudah tidak fokus sejak awal pertandingan dimulai. Ia masih terpikirkan pertengkarannya dengan Haru kemarin.

"Travis, permainan hari ini kenapa lebih buruk? You know this is your last shot, right?" ucap pelatih basket mereka saat briefing sebelum babak kedua mulai. Travis mengangguk pelan menjawab perkataan sang pelatih.

"Dan ini gak berlaku buat Travis aja. Kalian juga harus saling support. If one of you not into the game, keep focus. Jangan hanya bergantung sama orang lain. Apapun yang kalian pikirkan selain tentang game hari ini, tinggalin! Focus on the game! Got it?!" tutur pelatih kembali kepada seluruh anggota l

"Yes, coach!!" jawab seluruh anggota tim basket termasuk Travis.

Di bangku penonton ada Julian yang ikut menemani Travis bertanding hari ini. Tentunya ia sudah meminta ijin kepada pelatih basket supaya dirinya bisa ikut. Dia tahu betul pikiran sang kekasih masih bercabang.

noir et blanc | haruto twinsWhere stories live. Discover now