Part 5

8K 579 20
                                    

Happy Reading🥰


19.30
Acara tunangan.

Malam ini malam awal untuk kebahagiaan Nura dan juga Fahmi,dimana mereka saling memberi tanda cinta mereka dengan cincin yang tersemat dijari keduanya.

Malam tunangan ini hanya acara sederhana yang hanya dihadiri oleh keluarga dan kerabat terdekat saja.

Suasana penuh haru dan kebahagiaan saat acara pemasangan cincin tadi.Bahkan ada yang sampai menitikkan air mata,yah dia adalah Ririn,mamanya Nura.Beliau sangat terharu melihat putri bungsunya yang sangat manja saat kecil,tapi sangat mandiri dan selalu sabar saat dewasanya,akan segera menjadi istri dari laki-laki yang sudah lama mereka kenal.

Tapi,disudut sananl terlihat wanita yang kelihatan sedih dan kecewa melihat acara tadi,dia Shanum,iyah Shanum kakak sepupunya Nura.Entah mengapa alasan dia agak tidak rela dengan acara malam ini.

Cincin sudah tersemat dijari manis Nura dan juga Fahmi,dan untuk 2 bulan kedepan mereka akan melangsungkan pernikahan.

Mengapa acara pernikahan mereka harus 2 bulan lagi?yah karena Fahmi masih mengurus perusahaan kakeknya yang ada di Singapura untuk 1 bulan kedepan.

"Ciee...cieee..yang udah tunangan"ucap Rasya,sahabat Nura sejak SD.

"Alhamdulillah Sya"

"Selamat yah Nur"ucap Rasya langsung menghamburkan pelukannya pada Nura.

"Loh kok nangis Sya?"tanya Nura yang merasakan badan Rasya agak gemetar.

Nura melonggarkan pelukan mereka dan menatap wajah Rasya,"jangan sedih dong Sya,aku baru tunangan loh ini"ucapnya terkekeh pelan.

"Gue sedih banget Nur,gue sedih nanti gak ada lagi orang yang buat gue ketawa,gak ada lagi orang yang sering gue kacauin rumahnya,gak ada lagi yang mau dengerin gue curhatin babang Namjoon"ucap Rasya sambil mengusap pipinya.

"Hahaha,alay banget sih kamu,lagian yah aku tuh mau nikah doang bukan wafat Rasyaaa"

"Ya Allah Nur lu ngapain sih bahas wafat segala,Astagfirullah"

"Yah abisnya kamu bilang gak ada lagi,aku tuh nanti nikah,pas habis nikah nanti kamu tetap sahabat aku,kita masih bisa jalan-jalan berdua,kamu masih bisa dateng kerumah aku,kamu masiu bisa curhatin siNamjoon,Jeno,Chaenyol kamu itu,masih tetep sama kok"jelas Nura sambil berfikir,"eh bedanya nanti aku udah punya partner halal buat uwuan,aku udah ngak jomblo lagi kek kamu"sambungnya.

"Yah malah ngeledekin gue"

"Hahaha maap Sya"

"Iyah iyah,lu janji yeh nanti lu masih mau temenan ama gue"

"Iyah janji sahabatku Rasya yang paling cantik dan baik hati"

Rasya kembali memeluk Nura,"huaa kata-kata lu membuat gue terhura"ucapnya.

"Terharu kali,ya udah sejak kapan sih kamu manja banget kek gini,nangis-nangis ngak jelas,ngak malu tuh diliatin orang-orang"

"Hehe,iya iyah maap"

Nura terkekeh melihat sahabatnya,kenapa berubah sangat manja dan agak sensitif.

Keesokan harinya setelah acara pertunangan,Fahmi pergi ke bandara untuk berangkat ke Singapura dengan diantar oleh Ayah dan Ibunya beserta Nura.

"Hati-hati yah nak disana"ucap Rani,ibunya Fahmi.

"InsyaAllah Bu"

"Yaudah aku pamit yah Bu"ucap Fahmi kemudian memeluk dan mencium tangan Ibunya.

Setelah itu Fahmi beralih pada Ayahnya,"aku pamit dulu yah"ucapnya kemudian mencium tanya Ayahnya.

Ayah menepuk-nepuk pundak Fahmi,"hati-hati disana,ingat jangan lirik perempuan lain,kamu udah punya tunangan"ucap Ayahnya.

"Iyah Ayah,InsyaAllah Fahmi bakalan jaga hati Fahmi untuk Nura"ucapnya sambil melirik kearah Nura,membuat yang dilirik tersenyum malu.

Fahmi sekarang berdiri dihadapan Nura,"saya pamit pergi dulu Nura,hati hati saat saya ngak ada,InsyaAllah saya akan pulang bulan depan,setelah itu kita akan segera mengurus acara pernikahan kita"

Nura masih menunduk"Iyah Mas"

"Asslamu'alaikum"ucap Fahmi pada tiga orang spesial yang ada didepannya.

"Wa'alaikumussalam"jawab mereka bertiga bersama.

Nura memandangi punggung Fahmi yang kini sudah jauh dengan tersenyum.

Drrtt...Drrttt

Suara ponsel Nura berbunyi,Nura segera mengambil ponselnya yang ada di dalam tas lalu melihat siapa yang memghubunginya.

"Siapa  Nur?"tanya Ibunya Fahmi.

"Mama Bu,saya izin angkat telfon dulu Bu,Ayah"

"Iyah silahkan"

"Halo,Assalamu'alaikum Ma,ada apa?"

"Wa'alaikumussalam Nur,cepet kerumah sakit,kakak kamu masuk rumah sakit sekarang"ucap Ririn.

"Ka Alya?"tanya Nura.

"Bukan Nak,tapi Shanum,Shanum kakak sepupu kamu,cepetan kesini dari tadi dia manggil nama kamu"

"Iyah Ma,aku segera kesana,Assalamu'alaikum"

"Wa'alaikumussalam"

Nura mematikan telponnya,raut wajahnya sangat khawatir membuat Rani dan Tio penasaran.

"Ada apa nak?"tanya Tio,Ayahnya Fahmi.

"Kakak sepupu aku sakit Bu,Yah,aku pamit dulu mau kerumah sakit"jawab Nura.

"Yaudah biar kami antar"ucap Tio dan diangguki oleh Rani.

"Tidak perlu Ayah,aku bisa naik taksi kok"

"T-tapi"

"Gak apa-apa bu"ucap Nura sambil memegang tangan Rani,"yaudah aku pamit,Assalamu'alaikum"sambungnya kemudian mencium tangan Rani dan menangkupkan tangannya pada Tio.

"Wa'alaikumussalam,hati-hati nak"ucap Rani dan Tio.

Nura hanya membalas dengan anggukan kemudian segera pergi untuk mencari taksi.








Tbc

Maap yah kalau ceritanya agak kaku dan gaje😁

Sampai jumpa part selanjutnya dimalam jumat🤗

Papayyy👋Assalamu'alaikum🥰

IMAM dari WANITA LAIN (END)Where stories live. Discover now