Masalah Kita

873 36 4
                                    

Enjoy To Reading!!

"Zara." entah kenapa saat memanggil nama Zara di hadapannya, sangat ingin membuat Sandra tertawa.

"Sandra." ujar Zara yang saat ini sedang menahan senyumnya.

"Zara." kata Sandra lagi.

Lalu Zara menjawab lagi, "Sandra."

Kalian berdua sama saja, tidak akan selesai-selesai!

Sandra dan Zara saling memeluk dan tertawa lepas bersama. Sadiva? dia belum datang, tumben sekali. Mungkin kakinya ketinggalan satu di jalan, dan saat ini mungkin dia sedang kebingungan mencari kakinya.

"Lo kenapa, San?" tanya Zara.

"Ge pe pe (gpp)."
"gue terharu, ujiannya udah selesai."

"Tinggal pembagian rapor ya?"

"Classmeeting dulu Ra."

"I know." imbuh Zara.

Sandra dan Zara itu bisa di bilang hampir tidak pernah bisa marahan. Bahkan mereka bisa tiba-tiba lupa sedang ada masalah tapi mereka masih dekat-dekat. Juga, masalah mereka itu sangat amat sepele.

Flashback on.

"Zara!" bentak Sandra yang baru saja mendaratkan bokongnya di kursi sebelah Zara, "Lo kan yang naroh cangkang chocolatos di tas gue?!"

Zara seketika kikuk, dia memalingkan wajahnya dari Sandra. Dudududu. Zara langsung menyanggah kepalanya dengan tangan kanan.

"Awas lo. Gue bales!" murka Sandra.

"Nggak baik, San jadi orang dendaman."

Benar saja, besoknya Sandra menaruh sampah di kantong Zara. Sampai sampah di depan ruang kelasnya, Sandra ambil untuk di masukkan ke dalam tas Zara. Canda, Sandra tidak sebrutal itu juga dong!
Cara mereka kembali baikan juga sangat aneh, dengan tatap-tatapan saja mereka pasti sudah tertawa terbahak-bahak. Untuk marahan sampai tiga hari saja mereka tidak pernah.

Masalah laki-laki? Big no! Mereka tidak akan pernah terpecah belah hanya kerena laki-laki. Sempat dulu Diva dan Sandra, mereka menaksir satu laki-laki yang sama. Tapi mereka justru menyelesaikannya dengan seolah memiliki satu sama lain.

"Ya udah, gini aja. Demi menerapkan sila nomer 5 dalam kehidupan sehari-hari. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia." Sandra menjadi teringat kata Diva kala itu.

"Minggu ini khusus gue yang chatingan sama dia buat PDKT. Dan minggu depannya lo."
"Adil, kan kalo begini?" ujar Diva menunggu persetujuan dari Sandra atas argumen yang telah di utarakannya barusan.

"OKE." balas Sandra.

"Deal ya."

"Deal." akhirnya mereka bersalaman.

Flashback of.

-

"Div, Ra. Kalian tahu nggak?"

"Eng-" ucapan Sadiva terjeda,

"Jangan di potong!" henti Sandra.

"jadi, gue mau bilang. Kalo gue sama Sevix itu udah ada perkembangan lho, hehe."

"Oh iya. Nomer Sevix?" Zara langsung teringat saat Sandra meminta tolong padanya sampai merengek untuk meminta nomer Sevix, dan sekarang dia sudah mendapatkannya dari Aksa. Dia sedang mencari nama kontaknya untuk di kirimkan ke Sandra.

Kakak KelasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang