Mama

3.6K 467 110
                                    

Dia mengusap peluh menetes di pipinya, nafasnya terengah engah tak beraturan, dia bersandar di dinding sambil bersembunyi. Matanya melihat sekeliling mencari tahu keadaan sekitar.

Akhirnya hyungseok bisa lepas dari kejaran orang orang.

Flashback

"Hyunji!!"

"Hyunji!!"

"Hyunji!!"

Setelah Hyungseok dan teman temannya tampil mereka segera turun dari panggung, dan hyungseok langsung dikerubungi oleh banyak siswa. Mereka semua berlomba lomba berfoto dengan hyungseok, hyungsrok yang badannya kecil terjepit di antara mereka dan tidak bisa bernafas. Untungnya teman temannya bisa menyelamatkannya.

Mereka beristirahat di ruang ganti, tepatnya di ruang latihan mereka. Disini ada masalah lain, Wig yang dipakai Hyungseok tidak bisa dilepas, sudah berbagai macam cara mereka mencoba melepasnya namun, tidak berhasil. Terlalu banyak jepitan dan sepertinya ini bukan wig murahan biasa, sepertinya mereka membutuhkan orang pro dari jurusan kecantikan untuk melepasnya.

Akhirnya mereka memutuskan pergi menemui juha, namun, lagi lagi mereka dikerubungi banyak orang. Mereka mengejar hyungseok, minjin menyuruhnya untuk pergi menyelamatkan diri, segera lah hyungseok berlari sampai dilapangan orang orang yang mengejarnya semakin banyak, alhasil dia pergi dari sekolah dan disinilah ia sekarang. Berembunyi di balik dinding sambil mengatur nafasnya

Flashback end

Sekarang hyungseok keluar dari persembunyiannya, dia berjalan menyusuri jalan. Dia merogoh ponselnya dan mengabari teman temannya, dia ingin meminta zin untuk membawa tasnya yang tertinggal.

Hyungseok terus berjalan dan tidak sadar dia telah menjadi pusat tontonan banyak pasang mata. Banyak dari mereka yang menatap kagum akan kecantikan hyungseok.

Seorang pria dengan setelan rapi dan klimis berjalan mendekati hyungseok.

"Ehmm permisi." Hyungseok membalikn badannya dan mendongak menatap pria tersebut.

"Iya? Ada perlu apa?"

"apa kau tertarik menjadi idol? Ini kartu perusahaan, jika kau tertarik datanglah kesini. Kau benar benar cantik, wajahmu sangat cocok untuk menjadi idol." orang itu memberi kartu dan pergi.

Hyungseok menatap kartu di tangannya, ini cukup bagus.

TAPI DIA LAKI LAKI BUKAN WANITA!

Hyungseok meremas kartu itu, sudahlah ia pusing, dia hanya ingin memikirkan cara bagaimana sampai dirumah dan melepaskan wig konyol ini.

Di tengah jalan hyungseok mengernyitkan dahinya, di depan sana ia melihat anak kecil yang berusia sekitar 2 tahun menurut hyungseok yang menangis sendirian. Hyungseok berlari menghampirinya, anak kecil itu merasakan kehadiran hyungseok dan kemudian menangis lebih keras.

Hyungseok panik, dia menunfuk mensejajarkan dirinya dengan anak itu, dia berusaha menenangkannya dengan mengelus elusnya.

"Tenang sayang, aku bukan orang jahat."

"Cup..cup..cup." Ia mengelus elus kepala bayi itu anak itu merasa hyungseok bukan orang jahat kemudian perlahan lahan tenang.

Hyungseok pun menggendong anak itu, bayi itu langsung merasakan nyaman semakin menenggelamkan badannya di dada hyungseok.

"Kenapa kau bisa disini.. Dimana orang tuamu." hyungseok melihat sekelilingnya mencoba mencari sesosok orang yang mungkin kehilangan anaknya.

Dia menatap anak kecil itu yang sedang asik memainkan wignya kemudian mendongak. Dia menatap hyungseok seperti anak kucing yang menemukan induknya.

ChosseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang