DS|14

3.1K 281 29
                                    

Happy Reading ❣️

•••

"Ini pak, berkas yang harus bapak tanda tangani dan beberapa berkas yang harus bapak kerjakan."Ujar Rendy memberikan setumpuk berkas di meja Al.

Al berdecak kesal.sebenar nya ia sangat malas sekali ke kantor, tapi karna Andin bilang kalo Andin akan ikut menemani nya ke kantor,ia jadi nurut.

"Kok bisa banyak si rend?"Tanya nya mengusap wajah nya kasar.

"Bapak sudah beberapa hari gak ke kantor pak.wajar kalo numpuk."Balas Rendy.

"Kamu,bisa keluar."Ucapnya menatap Rendy.rendy pun menurut dan keluar dari ruangan Al.

Melihat Rendy keluar.andin pun menatap Al malas."Pak, kasian pak Rendy.jangan di gituin."Peringat Andin.

"Males ndin, pulang ke rumah kamu aja ya.rebahan di kamar."Ucap Al dengan nada memelas.

"Kerjain!atau saya ngambek sama bapak!"Andin melipat kedua tangannya.

Aldebaran memutar bola matanya malas."Saya akan kerjain kerjaan saya, asal habis itu kamu harus turutin kemauan saya."Al menatap Andin sengit.

Andin menatap Al dengan pandangan sedikit curiga. Tapi tak apa lah, lagian nanti kalo Al macem macem, ia bisa telpon bunda sama ayah.

"Oke!deal!"Balas nya.

Setengah jam kemudian.al baru saja selesai dengan kerjaan nya itu, ia menyenderkan punggungnya di kursi kebesarannya itu.menatap Andin yang tengah tertidur di sofa yang ada di ruangan nya.

"Kebiasaan, tidur."Gumam nya.

Al berdiri dari kursi nya, berjalan menuju pintu ruangan nya itu, ia pun menguncinya. dan berbalik lagi menuju ke arah Andin.


Menghampiri Andin, seperdetik kemudian ia menggendong tubuh Andin dengan perlahan, dan membawa nya ke ruangan pribadi nya, yang hanya ia yang bisa memasuki nya, mungkin sekarang dengan Andin.

Astagfirullah, pikiran.

Ia pun menidurkan Andin di kasur yang tersedia disana.tak lupa ia mengunci lagi ruangan yang berada di ruangan kantor nya itu.

Berjalan lagi ke arah Andin. Aldebaran pun membuka jas nya dan ia lempar begitu saja entah ke mana arah nya, hanya tersisa kemeja hitam nya dan celana yang senada dengan warna jas nya.

"Baru juga jam satu siang, tidur bareng Andin disini gapapa kan ya."Gumam nya sambil menatap Andin yang ada di sebelahnya.

"Demi apa, Andin kalo tidur ngalahin Lisa belekping kalo lagi tidur, cantik nya"Aldebaran masih fokus menatap wajah Andin.

Ia pun memalingkan wajah nya ke atas, menatap langit langit ruangan itu sambil berbaring di samping Andin.

"Nanti, kalo gue nikah lagi sama Andin secara resmi, mas kawin nya apa ya?"Tanya nya pelan bergelut dengan pikirannya sendiri.

Dosen Sinting! | On GoingWhere stories live. Discover now