CHAP 9. Rasa Sakit Pertama

695 90 15
                                    



***

Author POV

Distrik Dongnae, Busan, Korea Selatan

15 Tahun Lalu

Kim Woo Bin dan Jun Min Ah merupakan salah satu pasangan yang selalu menjadi pusat perhatian Publik kala itu. Dari kisah cinta mereka semenjak menjadi siswa Senior Hight School bertahan hingga ke jenjang pernikahan. Menjadikan mereka couple goals yang membuat masyarakat iri. Bahkan Kisah dua insan ini juga telah dibukukan oleh Jun Min Ah sendiri. Buku yang sangat buming pada masanya. Bagaimana dua insan dipersatukan dalam cinta murni hingga memiliki putri yang sangat cantik. Kim Jisoo.

Kim Jisoo adalah permata bagi Woo Bin dan Min Ah. keduanya sangat menyayangi dan mengasihi putri satu-satunya mereka tersebut. Apapun yang membuat Jisoo bahagia kedua orang tuanya akan memastikan memberikan apapun itu. Bahkan nyawa mereka sekalipun.

"Sooya, apa yang tengah kau gambar itu nak?" Min Ah bertanya kepada putrinya yang tengah mencoret-coret sesuatu diatas meja. Wanita itu menghampiri Jisoo dan mengintip hasil pekerjaan sang putri.

Jisoo melirik ke ibunya. Memperlihatkan gambar yang dia telah dia kerjakan dari tadi pagi."Lihatlah eomma! Sooya menggambar taman untuk rumah kita" Jelas Jisoo dengan gembira. Memperlihatkan sebuah sketsa gambar sebuah taman dengan dipenuhi bunga-bunga disekelilingnya. Memang kemampuan menggambar Jisoo tidak dapat diragukan lagi. Diusianya yang baru menginjak sepuluh tahun. Jisoo sudah bisa membuat gambar seindah itu.

Min Ah tersenyum dengan tulus. mengambil karya putrinya dan memperhatikan dengan seksama."Indah sayang, sangat indah! Kamu sangat berbakat nak!" Ujar Min Ah dengan lembut. Mengapresiasi karya Jisoo yang selalu membuat Min Ah dan juga ayahnya Woo Bin kagum dengan bakat yang dimiliki gadis kim muda tersebut.

Jisoo memperlihatkan deretan giginya. Merasa bahagia atas pujian yang ibunya sampaikan."Gumawo eomma!"

Wanita cantik tersebut lantas mengelus sayang surai hitam putrinya."Tentu sayang, kamu memang berbakat dalam hal menggambar. Eomma dan appa yakin suatu saat nanti kau bisa sukses melebihi kami" Ucap Min Ah. berdoa untuk masa depan yang terbaik bagi Jisoo.

"Tentu eomma! Suatu saat Sooya akan sukses. Eomma dan appa akan berada disana melihat Sooya"Balas Jisoo dengan antusias. Jisoo kecil sudah membayangkan saat dia berada diatas sebuah panggung mengenakan toga. Dibarisan penonton kedua orang tuannya menatap Jisoo dengan bangga beserta senyuman cerah mereka. Jisoo tidak sabar dengan hari itu datang.

"Ada apa ini?" Dari ujung tangga Kim Woo Bin berjalan kearah istri beserta anaknya. Penasaran dengan pembicaraan apa yang tengah mereka bicarakan.

"APPA!!!" Jisoo berteriak girang kepada ayahnya. Tangannya direntangkan meminta pelukan.

Woo Bin tentu saja dengan senang hati menyambut putri tercinta nya itu. Mendekap Jisoo kedalam pelukannya. Woo Bin membungkuk mensejajarkan tubuhnya."Ada apa Tuan Putrinya appa yang cantik ini?" Tanya Woo Bin. Mencubit pelan pipi tembam Jisoo.

"Appa!!! Ayo kita ke Toko Bunga!" Ucap Jisoo antusias. Mengajak sang ayah pergi ke Toko Bunga.

"Toko Bunga?" Woo Bin balik bertanya bingung. Dia mengeritkan alisnya."Untuk apa sayang?"

"Untuk membuat taman bunga di halaman rumah kita appa! Seperti yang Jisoo buat di sketsa ini!" Seru Jisoo menunjukkan hasil gambarnya kepada sang ayah.

Woo Bin mengambil kertas tersebut dari tangan Jisoo. Dia tersenyum lebar."Ini bagus sekali sayang! Putri appa memang hebat!" Puji Woo Bin tulus.

Jisoo semakin senang dengan tanggapan dari ayahnya. Dia kembali berseru."Untuk itu appa! Ayo kita membeli bunga-bunga dan menanamnya di halaman rumah kita" Ia kembali menyerukan niatnya tersebut. Untuk membuat sebuah taman dipekarangan rumahnya seperti apa yang ada ia gambar.

COLORS [SELESAI]Where stories live. Discover now