CHAP 17. Waktu Berbelanja

517 88 10
                                    

Hai?



***



Author POV

"Bagaimana hasil pertemuan kemarin Tuan Jung-ah? Lalisa melontarkan pertanyaan kepada Tuan Jung disela perjalanan mereka menuju kemobilnya.

Tepat tiga puluh menit lalu, gadis tersebut telah kembali mendarat sepulang dari Roma. Dijemput oleh sang asisten, mereka akan langsung menuju LS GROUP untuk membahas kembali apa yang harus mereka lakukan dengan langkah berikutnya mengenai Perusahaan milik Jisoo.

"Kemarin memang cukup menegangkan. Saya benar-benar salut dengan Nona Shin Jennie. Anda memilih orang yang tepat Nona!"Jawab Jung.

Lalisa menyunggingkan senyuman puas. Ternyata penilaiannya terhadap Jennie sangat membantunya kali ini. Gadis itu memang memiliki bakat dalam bisnis dibantu dengan kharismanya yang kuat. Jadi, Lalisa tidak akan salah dengan meminta bantuan gadis bermata kucing itu.

"Ya aku tahu ini, semenjak aku mengetahui informasi tentang dia merupakan salah satu Lulusan terbaik dalam ilmu bisnis. Aku sudah memperkirakan dia bisa melakukan ini. Disamping, Jennie eonnie benar-benar memiliki aura yang kuat dan mengintimidasi. Apa kau juga merasakan juga Tuan Jung?"

Tuan Jung terkekeh sambil mengangguk setuju."Nee Nona, saya merasakannya juga. Anda tahu? Seluruh peserta pertemuan mendadak membatu ditempatnya saat Nona Jennie memulai pidatonya. Bahkan Tuan Cho sekalipun yang tidak berkutik."Ujar Jung. Menceritakan kembali suasana kemarin saat terjadinya pertemuan. Bagaimana seorang gadis Ruby Jennie bisa menguasai pembicaraan tersebut seolah-olah dia sudah terbiasa menangani hal semacam ini.

"Andai saja aku bisa melihatnya! Pasti seru kkkkk" Lalisa terkikik pelan membayangkan yang barusan Jung katakan. Mungkin akan lebih menyenangkan Lisa bisa melihat secara langsung ekspresi-ekspresi yang diintimidasi oleh seorang Ruby Jennie.

"Mungkin anda sebaiknya merekrut Nona Jennie masuk ke salah satu perusahaan anda Nona Lisa."

Lalisa bergeming memikirkan usulan Tuan Jung tersebut. Memang tidak ada salahnya dia mencoba kembali menawari Jennie pekerjaan di perusahaannya. Mungkin, setelah ini dia akan membicarakannya dengan Jennie.

"Hmmm... aku akan mempertimbangkannya. Lagipula, kita memerlukan seseorang untuk mengisi posisi Tuan Cho. Benarkan Tuan Jung?" Setelah mereka sampai didepan mobil yang sudah menunggu mereka. Lalisa membalikkan tubuhnya dan menatap Tuan Cho dengan seringai.

Mengerti apa yang coba dimaksudkan bossnya itu. Tuan Jung balas mengangguk."Benar Nona, posisi Tuan Cho akan segera kosong dan kita butuh penggantinya yang lebih kompeten" Ucap Jung setuju.

Lisa menjentrikan jarinya senang."Itu yang aku maksudkan! Kau memang selalu tahu diriku ini Tuan Jung. Haruskan aku menaikkan gajimu? Hmmm?" Kata Lalisa kepada pria didepannya."Ahh... sepertinya jangan! Lagipula Gajimu sudah besar! Yang ada kau akan semakin kaya dan malah bisa-bisa nanti kau jadi lebih kaya dariku. That not good" Jawab Lalisa berkata kepada dirinya sendiri. Tidak memberi kesempatan Tuan Jung membalas.

"Sudahlah, kita lebih baik kembali bekerja! Nanti Tuan Jung kuberikan eskrim saja dijalan!" Sambungnya lagi. Memasuki pintu penumpang mobilnya. Meninggalkan Tuang Jung yang masih terbengong.

Selepas menutupkan pintu mobil Nonanya. Tuan Jung hanya menggelengkan kepalanya. Sudah sangat terbiasa menghadapi Nona muda satu itu. Jadi, dia tidak terlalu aneh. Berbeda saat tahun pertama ia harus bekerja dengan Lisa, Tuan Jung hampir-hampir ingin menyerah dan berhenti karena tekanan batin menghadapi perangai Nona muda tersebut.

COLORS [SELESAI]Where stories live. Discover now