29. Not Yishe, but Yibo!

604 83 78
                                    

22 Januari, 2022

Hello, good night everyone. Glad to see you again.

Two words. Happy Reading.

*****************************************************************************************

"Yibo, aku mau tanya sesuatu, boleh?..." Zhan tampak ragu-ragu.

"Tentu saja boleh. Zhan-ge mau tanya apa?" Yibo mulai membersihkan dengan perlahan dan lembut mulut Zhan dengan tisu. Luka di sudut bibirnya telah mengering. Demikian pula luka-luka di wajahnya yang hanya boleh dibersihkan dengan cairan infus.

"Emmm, apakah Yishe ada datang saat aku tidak sadarkan diri?"

Deg!

Jantung memukul rongga dada, itulah yang Yibo rasakan sekarang.

Yibo menghentikan gerakan tangannya. Jantungnya berdegub. Seketika Yibo berada dalam dilema. Pertanyaan itu adalah salah satu pertanyaan yang paling tidak diharapkan. Mengatakan ya atau tidak atas jawaban itu adalah pilihan yang sulit. Pada dasarnya, apa pun pertanyaannya dan pembahasannya jika mengenai Yishe, Yibo selalu seperti mendapat serangan jantung. Yibo takut akan berbohong lagi untuk menutupi kebohongan sebelumnya.

"Kenapa Zhan-ge menanyakan hal itu?" Mungkin lebih baik dijawab dengan bertanya.

"Yibo, aku yakin kau sudah tahu mengapa aku begini, kan?" Xiao Zhan meraba-raba kasur dan udara di sekitarnya untuk mencari sosok Yibo. Yibo tidak tega melihatnya. Yibo meraih tangan Zhan, sehingga Zhan segera memegang tangan Yibo. Yibo mengangguk walau tahu bahwa Zhan tidak akan melihat anggukannya.

"Yishe nyaris diperkosa beramai-ramai jika Zhan-ge tidak segera datang menolongnya." Yibo menguatkan hati agar seolah-olah terdengar meyakinkan bahwa yang hampir menjadi korban saat itu bukan dirinya.

"Biasanya seorang gadis jika mengalami perlakuan buruk seperti itu, bisa mengalami trauma. Aku cemas dia menjadi trauma."

"U um...Zhan-ge jangan khawatir, kurasa dia baik-baik saja."

"Syukurlah....dia baik-baik saja." Zhan menghela napas lega, tersenyum dan melepaskan tautan tangannya.

"Mmmm.... Jika.... Jika Yishe tidak datang menjengukmu, kau bagaimana, Zhan-ge?"

"Oh... jadi.... dia tidak datang, ya." Gumam Xiao Zhan dengan suara melemah, senyumnya memudar kemudian menunduk. Yibo terus memperhatikan setiap perubahan raut wajahnya yang kini senyumnya telah pergi entah kemana tergantikan dengan raut kecewa. Melihat itu Yibo merasakan ngilu di hatinya.

Yibo tahu bahwa pemuda di depannya itu tengah menyembunyikan perasaannya. Walau Zhan tidak mengatakannya, tetapi Yibo yakin bahwa Zhan pasti ingin Yishe mengunjunginya, paling tidak sebagai ungkapan terima kasih jika bukan perhatian. Logika saja, dia telah berjuang menyelamatkan gadis itu, bahkan nyaris kehilangan nyawanya, dan kini mengalami gangguan penglihatan bukankah dia layak mendapatkan penghargaan atas pengorbanannya. Tapi apa yang ia dapatkan? Bahkan gadis itu pun tidak mengunjunginya. Meski bibir tersenyum dan mengatakan tidak apa-apa, tapi hati pasti kecewa. Yibo mengutuki dirinya yang telah menciptakan situasi dan kondisi yang menimpa orang yang ia sayangi. Jika masih boleh, mungkin Yibo sekali lagi akan berpura-pura menjadi Yishe untuk mengucapkan terima kasih dan membuat pria itu merasakan bahwa apa yang dilakukannya berharga. Namun, ayahnya melarang dan mengingatkan bahwa tidak ada lagi Yishe. Yishe selamanya tidak boleh muncul.

"Zhan-ge?...kau baik-baik saja?" Pertanyaan bodoh, dengan hanya melihat saja orang akan tahu bahwa dia tidak sedang baik-baik saja perasaannya.

"Ya, aku baik-baik saja." Xiao Zhan buru-buru mengangkat kepalanya dan tersenyum pada Yibo. Senyum yang terasa getir. Kemudian ia menunduk lagi.

My Dear  Future Husband [END]Where stories live. Discover now