47. Choose one!

432 53 47
                                    

Senin, 19 Desember 2022

Hello Readers. 

Just.... Happy Reading!

******************************************************************

"Cepat katakan apa persyaratanmu!" Bentak Yibo marah. Yuchen kaget dan buru-buru menutup mulut Yibo lantaran mereka ada di toserba, jangan sampai ketahuan bos jika ia sedang ngobrol di sini. Gajinya bisa dipotong!

"Jika Zhan-ge menikahimu, maka dia juga harus menikahiku." Bisik Yuchen. Keruan Yibo melotot kaget dan...

"Sinting!...Sialan! persyaratan macam apa itu. Zhan-ge hanya milikku seorang! Dengan siapa pun aku tidak mau berbagi!" maki Yibo tidak peduli jika beberapa orang menoleh padanya. Yuchen tertawa masam dan membungkuk minta maaf kepada para pengunjung toserba. Lalu ia segera menyeret Yibo ke luar toko.

"Apa kau tidak punya persyaratan lain selain hal konyol itu?!" seru Yibo setelah mereka tiba di luar toserba, parkiran lebih tepatnya.

"Jadi kau setuju jika aku ajukan persyaratan lain?" tanya Yuchen dengan kerling mata nakal yang disambut Yibo dengan sebuah tabokan. 

PLAK!  Yuchen meringis.

"Aku tahu kemana jalan pikiranmu! Dan.... Tidak!" tolak Yibo mentah-mentah seolah dia tahu apa isi kepala Yuchen.

Yuchen menggosok mukanya yang kena tabokan itu sambil terus meringis.

"Padahal aku belum bilang apapun lhooo...." Ringisnya. Yibo mencibir sebal.

"Jika tidak menikah dengan Zhan-ge, kau pasti akan meminta menikah denganku, iya kan?" tebak Yibo dengan sinis. Yuchen terkekeh.

"Aih... ternyata kau sangat memahamiku hehehehe.... Jadi kau menolak syaratku yang kedua maka kau terima syarat yang pertama, sepakat!"

"Apa?... "

"Jangan kaget begitu, kita berbagi suami saja...."

"Kau!!..." Yibo hendak menyanggah tapi Yuchen kembali mengejar kalimatnya.

"Kau dan Zhan-ge, aku dan Zhan-ge. Kita berdua tetap bersama dan satu keluarga. Aiyaaaa.... Betapa manisnya..." Yuchen mulai berkhayal.

"Hentikan imajinasi bodohmu, aku tidak setuju!"

"Kalau begitu aku tidak akan membantu." Ujar Yuchen dengan wajah sok tidak berdaya.

"Kalau kau tidak mau membantu, aku akan cari jalan lain!"

"Silakan saja. Tapi aku akan bilang pada keluargaku bahwa kami tidak akan mencabut perkara."

"Kau!... mengapa kau begitu licik!...." Seru Yibo dengan putus asa.

"Apa kau tidak?" potong Yuchen. Yibo ingin menyanggah tapi ia kehabisan kata, karena hati kecilnya juga mengatakan bahwa dirinya juga tidak mencintai dengan cara yang benar.

'Tapi.... Bagaimana jika Zhan-ge tahu kalau ada kesepakatan seperti ini?'  Yibo mulai galau, dan Yuchen melihatnya sebagai kesempatan.

"Oh iya, asal kau tahu saja, sehari lalu aku menjenguknya, aku melihatnya terbatuk-batuk. Lalu aku melihat laporan kesehatannya kurang begitu baik. Aku merasa jika dibiarkan semakin lama mungkin...." Yibo menjadi cemas seketika mendengar kabar kondisi Zhan, itu membuatnya tidak bisa berpikir jalan lain, hingga...

"Baiklah. Aku sepakat." Potongnya cepat. Sedetik kemudian saat ia melihat senyum kemenangan berhias di wajah Yuchen, ia menyesali perkataannya. Namun, ia merasa tidak punya jalan lain yang lebih cepat dan efektif yang terpikirkan saat ini.

My Dear  Future Husband [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang