Make Me Happy

890 87 53
                                    

Jangan lupa Vote dan Comment ya!

"aku membunuhnya," ucap Chayoung polos,

"YE?!"

"maksudku, aku menyuruh Luca untuk membunuhnya," jelas Chayoung, dia tidak berbohong,

"Ya Tuhan, jantungku hampir copot," Vincenzo memegang dadanya,

"tapi aku membunuh ketiga orang yang mau menculikku," akhirnya Chayoung mengaku,

"benarkah?" tanya Vincenzo,

"ya, aku memotong jari mereka, dan menembak mereka tepat di kepala," Chayoung tersenyum, ikhlas jika dia akan di semprot oleh omelan-omelan Vincenzo habis ini,

"saat hendak menculikmu, apa yang kau lakukan kepada mereka? maksudku, apa kamu yang membius dan menembaki mereka?" sejujurnya, Vincenzo sangat takut sekarang, namun 'takut' yang Vincenzo rasakan adalah dia takut menyeret Chayoung terlalu jauh di dunia hitamnya, dia takut Chayoung akan selalu bermimpi buruk setelah membunuh orang, persis seperti apa yang ia rasa, ketakutan, amarah, sedih dan hampa,

"aku membiusnya, aku juga menembak mereka, aku mendengar rencana mereka saat ada di depan kamarku, dasar manusia-manusia bodoh," ternyata masih ada waktu untuk mengumpati orang orang bodoh itu,

"Chayoung-ah, seberapa banyak yang kau sembunyikan dariku?" Vincenzo bangun dari tidurnya, lalu mengambil posisi duduk sambil mengamati Chayoung,

"aku tidak akan menjawab, kau akan marah,"

"tentu aku akan marah,"

"kalau begitu tidak akan aku jawab,"

"tentu aku akan tambah marah,"

"kalau begitu aku akan pulang ke Korea,"

"tentu aku akan tambah marah marah marah sekali," Vincenzo meraih tangan Chayoung, mengusapnya lembut dan menciumnya sesekali,

"katakanlah, aku tidak akan marah," bujuk Vincenzo,

Chayoung mengambil nafas dalam,

"aku sudah kursus bahasa Italia, menembak, bela diri, juga mempelajari tentang dunia Mafia, lebih dalam..." ungkap Chayoung,

"sejak kapan? dan mengapa?" tanya Vincenzo,

"sehabis acara diplomatik itu aku berpikir harus lebih siap untuk masuk ke duniamu, aku tidak mungkin memintamu meninggalkan duniamu, aku tahu itu akan sulit, aku tidak akan merepotkanmu, setidaknya aku bisa melindungi diri ku sendiri, atau membantumu sesekali-"

Vincenzo menggeleng pelan, lalu berkata,
"lakukanlah untuk keselamatanmu saat aku tidak bisa melindungimu, tapi aku akan berusaha untuk terus berada di samping mu untuk melindungimu,"

"jangan larang aku untuk melindungimu juga, jika lamaranmu ingin diterima, maka setujuilah," ancam Chayoung,

"haha, jadi aku belum sepenuhnya diterima?" Vincenzo terkekeh,

"aigoo, aku memintamu cincin dan lamaran yang romantis, kau baru memberikanku cincin!" Chayoung memukul lengan Vincenzo, membuat sang empu lengan bergidik kaget,

"Hong Chayoung, jangan memukulku, lagipula, apakah tertembak saat menyelamatkanmu tidak romantis?" tanya Vincenzo,

"aku rasa romantis manusia biasa dengan romantisnya mafia adalah hal yang sangat berbeda," ucap Chayoung dramatis,

AMORE • VINCENZO 2 [√]Where stories live. Discover now