Fourty five

931 123 140
                                    

Enjoy reading...

~Taehyung

Youra sedang makan bersama Jimin saat aku ingin menemuinya. Buru-buru aku bersembunyi di balik pohon besar dan sedikit mendengar percakapan mereka.

Kulihat Youra benar-benar ngidam makan bunga lotus belakangan ini. Tapi melihat makanan itu ternyata membuat Jimin jadi merindukan Nayeon. Karena Nayeon juga suka sekali makan bunga lotus.

"Kalau aku melihat lotus wrap ini, dia pasti akan sangat menyukainya." Kata Jimin menatap lotus wrap di atas meja.

"Kalau begitu bawalah beberapa untuknya." Jawab Youra berniat membagi makanannya.

"Kalau aku melakukannya, dia hanya akan mengusirku bahkan sebelum dia melihat lotus wrapnya."

"Aku benar-benar merasa bersalah. Karena akulah kau dan Nayeon berpisah seperti ini. Maaf." Ucap Youra dengan raut wajah sedih.

"Bukan karenamu. Bahkan tanpamu, aku dan Nayeon akan tetap mencapai titik ini." Ujar Jimin dengan mata berkaca-kaca.

Jimin lalu cepat-cepat pergi dengan alasan mau mengambilkan bunga lotus lagi untuk Youra. Tapi Youra langsung memanggilnya kembali lalu memeluk Jimin dan berusaha menghiburnya. Tapi Jimin merasa tak nyaman dan cepat-cepat melepaskannya.

"Setiap kali aku terluka, kau selalu ada di sisiku dan menghiburku. Tapi kenapa saat kau terluka, kau tidak membiarkanku berada di sisimu? Jangan bilang kalau pria tidak boleh lemah di hadapan wanita? Karena pria juga punya hati dan aku tahu kalau hati kakakku sedang sangat terluka sekarang."

Jimin akhirnya curhat pada Youra kalau Nayeon mau pergi ke luar negeri. "Dia benar-benar akan meninggalkanku"

Prihatin, Youra langsung memeluknya lagi... tanpa menyadari kehadiranku yang melihat mereka dari belakang dan pastinya semakin salah paham lagi melihat pemandangan itu.

Patah hati, aku menjatuhkan buket bunga lotus yang aku bawa lalu pergi, tanpa menyadari Seojin di belakangku.

Aku kembali kerumah Bibi Minjae saat Seojin datang lalu menyerahkan dokumen berisi pernyataan yang Yunhee ajukan pada polisi. Aku langsung antusias bertanya apakah Yunhee bersedia memperjuangkan kasusnya.

"Oppa, sepertinya kau sangat baik pada mereka." Komentar Seojin berpendapat.

Aku merasa canggung dan beralasan bahwa "Orang asing saja saling membantu. Jadi bagaimana bisa aku tidak melakukan apapun terhadap seseorang yang aku kenal." Jawabku membuat Seojin menatapku semakin bingung.

****

~Youra

"Youra, apakah kau besok bisa melanjutkan syuting film mu?" Tanya Jimin tiba-tiba.

"Tentu saja, besok kan syuting adegan pamungkas, jadi aku harus bisa melakukannya."

Jimin meyakinkanku untuk tidak khawatir karena dia sudah meminta penulis skenario untuk mengganti adegan di mana aku harus terjatuh. Adegan besok cuma adegan verbal saja tanpa action. Aku dan bayiku akan aman.

"Terima kasih, Park Jimin. Tanpamu yang selalu membantuku, aku pasti dalam masalah." Ucapku bersungguh-sungguh.

"Aku berusaha yang terbaik, tapi saat perutmu semakin besar, aku takut..."

"Takkan ada seorangpun yang tahu tentang bayiku. Setelah film ini selesai besok, aku akan meninggalkan industri ini."

"Apa?!"

"Aku sudah lelah, aku tidak mau lagi main film baik on maupun off camera. Aku hanya menginginkan sebuah rumah di mana tidak ada seorangpun yang mengenalku dan ibuku." Ucapku menjelaskan.

[M] UNEXPECTED✅Onde histórias criam vida. Descubra agora