Six

1.4K 145 140
                                    

Enjoy reading...

Taehyung

Mendengar namanya saja sudah membuat darahku mendidih. Bagaimana bisa nyawa seseorang di bayar dengan uang. Bahkan sebanyak apapun uang, tidak akan pernah cukup untuk membeli sebuah nyawa. Licik sekali wanita itu. Aku sangat-sangat membencinya.

"Ibu tenang saja, aku akan menjebloskannya ke dalam penjara secepat mungkin." ucapku berjanji.

"Tidak perlu, Taehyung. Aku akan berusaha sebisa mungkin untuk tidak menyusahkanmu dan semua orang." jawab Minjae meyakinkan.

"Aku sama sekali tidak mempermasalahkannya, bu. Ibu dan anak-anak adalah kebahagiaan Seoah. Bahkan meski Seoah sudah tidak ada di sini, aku akan terus menjaga kebahagiaannya." ucapku lebih meyakinkan.

"Aku harap, masalah ini secepatnya berakhir. Aku hanya ingin putriku tenang di sana." jawabnya terisak pilu.

"Aku berjanji padamu, bu. Akan
ku selesaikan secepatnya." ucapku meyakinkan.

****

Youra

Saat ini aku dan Yoongi sedang duduk-duduk di pinggir danau sambil menikmati pemandangan dan memakan beberapa camilan yang aku bawa untuknya.

"Oppa, aku sebenarnya kesal dengan situasi saat ini. Aku tidak bisa melakukan apapun yang aku inginkan. Maka dari itu, aku memilih datang kemari dan belajar musik saja bersamamu. Kau mau kan mengajariku?" ucapku menjelaskan dan bertanya.

"Asal kau tahu saja, di ajar olehku itu sangat mahal." jawab Yoongi sombong. Aku tertawa geli mendengarnya.

"Yak oppa... sombong sekali dirimu. Tapi jangan khawatir, aku bawa cek kosong untukmu. Oppa mau berapa? tulis saja." ucapku membalasnya.

"Ehhmm... tidak jadi." jawabnya canggung dan menolak.

"Ahh... oppa mau di bayar uang tunai, kan. Oke, oppa mau berapa? sebutkan saja. Akan kuberi, asal oppa mau mengajariku." ucapku menawarkan.

"Tidak tahu, aku tidak bisa berfikir." jawabnya bingung dan pura-pura sibuk dengan makanannya.

"Berarti oppa setuju kan mengajariku?" ucapku bertanya dan menopang dagu dengan kedua tangan.

"Baiklah. Ini terdengar lebih baik, dari pada menyia-nyiakan nafasku setiap hari. Guru mahal sepertiku hanya butuh satu murid!" jawabnya menyetujui.

"Itu karena oppa tidak mau mengajari siapapun. Semua orang tau, betapa hotnya kau belakangan ini." ucapku menjelaskan yang sebenarnya.

"Reputasi tidak akan bertahan lama. Aku beruntung bisa menghasilkan uang dari mengajar. Aku tidak mungkin makan di rumah Seoah setiap hari." jawabnya memberitahu.

"Tunggu, barusan oppa bilang Seoah? Benar kan." ucapku meyakinkan nama yang ku dengar.

"Hmm... dunia memang sempit." jawabnya mengangguki.

"Jadi, oppa kenal Seoah?" ucapku bertanya.

"Dan ibunya juga."

"Apa rumah mereka di sekitar sini?" tanyaku lagi dan di angguki oleh Yoongi.

****

Aku berjalan-jalan di sekitar danau daerah rumah Yoongi. Yang ternyata danau ini masih satu lingkungan dengan rumah milik Seoah. Saat aku sampai di sebuah pondok, aku berhenti dan mendapati seseorang duduk sendiri. Saat ku amati lebih dekat lagi ternyata dia adalah Taehyung si pengacara itu. Ku lihat dia sedang menangis dan mungkin sedang menenagkan diri di sini.

Aku berniat pergi secara diam-diam. Namun saat berbalik, kakiku tak sengaja menendang sebuah batu yang langsung jatuh ke air. Jelas ini menarik perhatian pria itu. Aku berusaha menoleh dan terdiam kikuk. Kudapati wajahnya berubah merah padam saat mengetahuiku keberadaanku di sini.

[M] UNEXPECTED✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang