Dua puluh dua

361 44 69
                                    

Terkadang sesuatu yang kita anggap benar tidak selamanya benar.

Selamat membaca
___________________

Sudah dua hari berlalu sejak kejadian itu dan semuanya baik-baik saja tidak terjadi sesuatu yang bisa di bilang bahaya.

Bel istirahat telah berbunyi dua menit yang lalu semua siswa berbondong-bondong menuju kantin lantaran perut mereka sudah minta jatah.

Seperti biasa kini Tian dkk sedang duduk manis di bangku tetap meraka yaitu pojok kantin.

Dewa sejak tadi mengibas-ngibaskan kemeja sekolahnya karena merasa gerah padahal di samping dan di atas mereka sudah ada kipas angin.

"Bau tau gak wa" ucap Rega sembari melirik Dewa yang duduk di sampingnya.

"Brisik" ketus Dewa, raut wajahnya nampak tak bersahabat entahlah mungkin masalah hati lagi pikir Rega.

"Pokoknya gue gak mau tau lo harus tanggung jawab!"

"Emang lo di apain sama si Tao?" Tanya Rega sembari melihat wajah Sara yang sudah merah padam.

"Tanya aja sendiri sama temen lo yang tolol ini" Sara menunjuk Tao yang masih berdiri di sampingnya dengan tampang tak berdosanya.

"Iya gue tau gue tolol makanya di sekolahin" sahut Tao sesantai mungkin.

"Iya tapi udah dua belas tahun sekolah gak pinter-pinter" seru Sara masih dengan semua kekesalannya.

"Kalian tu ya kalo keluar dari ruang rapat bisa gak sih gak usah ribut " ucap Tian sembari menatap mereka berdua bergantian.

"Biasanya yang kayak gini nih ntar jadi cinta" ucap Rega sembari menyeruput es tehnya.

"Dih amit-amit najis"

"Yang ada gue yang najis sama lo, sana pergi bikin gue gak nafsu makan aja" ucap Tao sembari mengibaskan tangannya seranya mengusir.

"Inget ya ta, besok!" Ucap Sara dan langsung melangkah menuju meja kosong di sana.

"Bodo amat gue udah capek ngurusin idup gue!" Seru Tao sedikit berteriak karena Sara sudah menjauh.

"Lo apain lagi tu anak orang" tanya Dewa sembari melirik Tao yang duduk di depannya.

"Absen kelas hilang" sahut Tao enteng tanpa dosa.

"Kog bisa?"

"Buktinya bisa, lo tau sendirikan si Sara itu kek gimana belom apa-apa juga udah parno duluan"

"Biasalah cewek"

_______________

Detik berganti menit, menit berganti jam dan kini jam pulang sekolah sudah tiba bel berbunyi tiga menit yang lalu dan semua murit berbondong-bondong keluar dari kelas.

"Yan" panggil Kris.

"Hemm" sahut Tian.

"Di tungguin Nana tuh"

Mistakes In The Past Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang