Sambel colek

1.7K 192 12
                                    

Selingan doang sih.
Warn! Make out session.
P.s komen! Yang ga komen, gue doain bisul tiga bulan.
P.s.s terinspirasi dari lagunya ed Sheeran, shape of you. Sama lagunya Liam Payne, strip that down.
---------------

(Judulnya, gatau :D bingung. Coba aja bikin judulnya yang cocok apaan :D)



Chenle, seorang siswa yang terkenal dengan ketampanan, kekayaan, dan kenakalannya ini selalu menjadi daya tarik. Apalagi dengan kekayaan yang ia miliki. Banyak ular yang ingin menjadi miliknya, namun Chenle tahu, apa yang para ular itu inginkan sebenarnya.

Pula, dari sekian perempuan yang menyatakan cinta padanya, tak satu pun yang ia terima. Dengan alasan, ia tak tertarik untuk menjalin sebuah hubungan.

Namun, para penggemarnya tak menghiraukannya. Tetap gencar untuk menarik hati pemilik pemuda China tersebut.

Kini, teman-temannya mengajak dirinya untuk pergi ke suatu club malam. Hanya ingin meneguk beberapa gelas alkohol.

Memasuki bangunan yang nampak depannya hanya seperti bangunan biasa. Dengan sedikit ornamen lampu hias, "Get Drunk and Nasty."

Chenle beserta kawan-kawannya, mencari tempat duduk di pojok yang menjadi langganan. Park Jisung, yang memiliki ide tersebut, memesan beberapa jenis alkohol yang menjadi favorit teman-temannya.

Mereka fokus pada percakapan yang ingin mereka bahas pada awal, sembari meneguk minuman keras tersebut. Hingga, beberapa penari strip menunjukkan dengan lihainya dalam menari. Bertumpu pada tiang, dengan topeng yang menutupi identitasnya.

Fokus mereka teralihkan, kini menatap para penari tersebut dengan tatapan, looks so thirsty. Hingga, Chenle bertanya sesuatu, yang sedikit mengganggunya. "is there a boy?" (Eh, disini ada cowo?)

"Yes, there is. He called Ren. But, i'm not sure if he is." (Iya, ada. Dia dipanggil Ren. Tapi, gue ga yakin kalo dia cowo.) Jawab Hyunjin ragu-ragu. Karena, melihat postur tubuh yang dipanggil Ren itu benar-benar seperti seorang perempuan.

"Hm, i'm curious. i wanna taste him." (hm, gue penasaran. gue jadi pengen ngerasain*nyicip* dia) celetuk Changbin.

"Go ahead." (Yaudah, sana.) ucap Jisung.

"But, anyway, Ren is taller than you, Changbin." (tapi, ngomong-ngomong, Ren lebih tinggi dari lo.) ejek Hyunjin. Melirik Changbin yang memberikan death glare.

"Shut up, potato head!" (Diem, bangsat!) tukas Changbin.

Chenle yang sedari tadi diam, hanya memperhatikan Ren di panggung menari. Sampai musik yang dimainkan berhenti, begitu pula dengan para penari tersebut. Chenle beranjak dari posisi duduknya, menuju ruangan khusus staff.

Membuka pintu tersebut, ia disambut oleh beberapa wanita yang akan mengganti pakaiannya. Juga, beberapa gigolo yang tengah menyiapkan diri untung pelanggannya. Mengedarkan pandangannya, mencari apa yang inginkan.

"Excuse me, i need someone whose name is Ren." kata Chenle dengan sedikit berteriak.

"Right here! So, to the point." Ren datang dengan pakaian yang sedikit terbuka. Ah, tidak, sangat terbuka. Memperlihatkan tulang selangkanya yang indah, leher putih yang jenjang. Kerah kemeja yang terbuka hingga dada, tanpa sadar Chenle mendesis.

As Brother, As Lover too. [ChenRen] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang