29

1K 104 19
                                    

Serangan Anonim

•••

Beberapa tali chakra yang melintang di hutan yang tengah tim tujuh lewati sudah meledak jebakannya, Sakura mendorong Kakashi dan tubuhnya terluka pada bagian lengan atas.

Kakashi panik melihat darah segar mengalir pada lengan Sakura, namun gadis itu santai seolah tidak merasakan apapun, ia segera memulihkannya dengan cepat dan menghentikan pendarahan walaupun lukanya tidak sembuh optimal.

"Kenapa lukanya masih terbuka?" Sasuke mendekati Sakura dan Kakashi bersama yang lainnya, mereka sudah berkumpul kembali.

Sakura mendelik heran ke arah Sasuke yang bertanya padanya, "Semua luka butuh waktu untuk sembuh," ucap Sakura dengan geram.

"Kali ini Sasuke cukup berisik ya?" ucap Sai sarkastik, ia cukup jengah dengan Sasuke yang terlalu banyak tingkah saat ini. Mereka sedang dalam situasi genting, tidak ada waktu untuk itu.

Kakashi dan Naruto tidak peduli dengan tiga orang yang mungkin sebentar lagi akan berdebat, mereka mencari celah jebakan agar tidak terserang lagi.

"Mereka tidak ada di sini tapi dengan meledaknya serangan tadi, itu akan jadi peringatan bagi mereka bahwa ada mangsa yang terjebak," Naruto menggunakan kagebunshin, ia mengirim beberapa bunshi nya untuk mengecek area lebih jauh dan menemukan jalan aman.

"Daripada banyak bicara, lebih baik kau gunakan matamu untuk mendeteksi musuh, Sasuke."

Sakura kesal hingga ia bicara begitu, Kakashi yang ada di sampingnya langsung menoleh pada Sakura dengan alis yang mengernyit heran.

"Sakura, kenapa kau kasar sekali padanya?" Kakashi berbisik pada Sakura.

"Aku kesal, kau diam saja. Jangan bahas ini sekarang," jawab Sakura dengan ketus.

Sakura bukan ninja tipe sensor tapi ia hebat ketika mendeteksi sebuah pergerakan, "Di bawah!" sebelum tanah berguncang dan terjadi beberapa ledakan di bawah tanah yang mereka injak, Sakura sudah memperingatkan teman-temannya.

Dengan gerakan cepat mereka langsung melompat ke atas pohon yang aman, serangan bertubi-tubi melesat, membuat tim tujuh jadi terpecah belah.

Sakura tetap bersama Kakashi, Sai dengan Naruto sedangkan Sasuke sendirian dan terpisah lebih jauh.

"Kau tidak apa-apa, Sakura?" Kakashi panik lagi, ia tidak memperdulikan dirinya sendiri.

"Aku baik-baik saja Kakashi, jangan khawatir," jawab Sakura.

Suara tepukan tangan terdengar tak jauh dari tempat mereka bersembunyi, Sakura dan Kakashi yang berada di balik pohon besar segera menoleh ke arah dahan yang berada beberapa meter di atas mereka.

Seorang ninja buronan memakai jubah abu-abu bertepuk tangan sambil menyeringai pada Sakura, kemudian matanya melirik Kakashi.

"Wah, wah, wah, bukankah ini gadis yang pernah melompat dari jembatan gantung?" Pria itu membuka tudung jubahnya, menampakkan rambut hijau mencuatnya, "Gadis lemah yang menyelamatkan bocah yang aku lempar ke jurang itu, kan?"

Sakura cukup tercengang mendengar penuturan pria itu, kejadian itu sudah lama sekali. Entah misi ke berapa ketika tim tujuh masih genin, tepatnya mereka menjalani misi menuju Negara Teh dan bertemu Idate Morino.

Summer Love (KakaSaku) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang