25 | HIDUP DAN MATI WREN

83 21 87
                                    

"Wren, bagaimana keadaan Shea?" tanya Rika.

"Shea sudah sehat dan sudah sekolah lagi, Ma. Aku tiap hari antar dan jemput dia."

"Ada yang kamu sembunyikan dari Mama, Wren?" goda Rika.

"Mama seperti cenayang saja," balas Wren.

"Wren Angsaka ...," ujar Rika gemas pada putra bungsunya.

"Ma, tolong bantu Wren untuk menjelaskan pada Kak Davesh kalau Wren dan Shea sudah resmi pacaran. Wren tahu Kak Davesh memendam rasa pada Shea. Wren juga sudah pernah mengalah untuk Kak Davesh. Nyatanya mereka tidak jadian. Wren tidak mau menyakiti hati Kak Davesh, Ma," ucap Wren sedih.

"Kak Davesh pasti akan mengerti. Pergilah ke kamarnya dan jelaskan layaknya seorang pria sejati."

Wren melangkah ke kamar Davesh dengan sejuta rasa bersalah yang menggelayut di pikirannya. Dia memang egois saat menginginkan Shea.

'Maafkan aku, Kak. Cinta tak bisa diprediksi akan berlabuh di mana,' batin Wren.

"Kak, aku masuk, ya."

"Masuk saja, Wren. Pintunya tidak dikunci."

"Sibuk, Kak?"

"Tidak. Ada apa? Tumben," ucap Davesh menatap sayang pada adik semata wayangnya.

"Kak, ada yang ingin aku bicarakan, tapi Kakak jangan marah," ujar Wren lirih.

"Kamu tidak menembak orang, kan?" goda Davesh.

"Iya, Kak. Aku menembak Shea dan dia menerimanya. Kami sekarang telah bersama. Maafkan aku, Kak," kata Wren menutup mata dengan kedua tangannya.

Pemuda itu tidak sanggup melihat luka di manik mata Kakak tersayang. Davesh merasa dadanya sesak, tapi dia tidak boleh egois. Dari awal Davesh telah mengetahui jika Shea hanya mencintai Wren, dan sebaliknya. Harusnya memang dia yang mengalah dan pergi dari kehidupan dua orang yang disayanginya itu.

"Wah, selamat. Akhirnya Adik Kakak ini sudah tidak jomlo lagi. Kamu harus traktir Kakak, Mama, dan Papa untuk merayakan ini semua," kata Davesh mencoba menampilkan wajah riang.

"Kak ...." Wren merangkul Davesh dengan erat. Dia sangat tahu isi hati Davesh pada Shea. Namun, mereka bertiga tidak dapat mengukir takdir yang lain.

"Bahagiakan dan jangan pernah mengkhianati Shea. Hidupnya sudah sulit. Sekarang kalian telah bersama dan ini kewajibanmu untuk menjaganya dengan segenap hati. Kayak merestui kalian," ucap Davesh memeluk Wren erat.

'Kakak akan segera pergi agar kalian tidak merasa bersalah. Kakak doakan bahagia selalu menjadi bagian kalian berdua.'

"Wren, Kakak percaya kamu serius dalam berhubungan dengan Shea. Kakak rasa sudah tiba waktunya untuk kamu belajar sedikit demi sedikit mengenai perusahaan. Dalam waktu dekat Kakak akan ditugaskan ke Inggris untuk menjalankan perusahaan kita di sana. Perusahaan di sini akan menjadi tanggung jawab penuh kamu. Jadi, jangan kecewakan Papa juga Kakak," jelas Davesh yang menganggap sudah waktunya untuk memberitahu Wren mengenai kepergiannya.

"Kakak sengaja ke Inggris untuk menghindari aku dan Shea? Kakak tega meninggalkan Papa dan Mama? Kalau begitu, aku akan memutuskan Shea. Biar dia bersama dengan lelaki lain. Aku tidak akan pernah memaafkan diriku jika Kakak pergi karena hubungan kami berdua!" teriak Wren yang terluka.

"Jangan berpikir pendek, Wren. Rencana ini sudah ditetapkan jauh-jauh hari, bahkan sebelum Kakak mengenal Shea," ucap Davesh berbohong.

"Jangan bohong, Kak. Aku minta Kakak tetap di sini. Kasihan Mama kalau Kakak pergi!"

"Wren Angsaka!" bentak Davesh dengan nada tinggi.

"Maafkan aku, Kak. Tolong jangan pergi. Aku tidak sanggup berpisah dengan Kakak."

Arashea - When Love ComesWhere stories live. Discover now