09

8.3K 801 40
                                    

EREN pulang ke rumah larut malam,setelah perempuan gila itu terus menggodanya.

Bukankah Eren mafia?ya,dia adalah mafia.tetapi kenapa ia tunduk pada perjodohan yang sama sekali tidak ia inginkan?itu karena, perempuan itu adalah putri dari seseorang yang menguasai hampir seluruh Jepang, dia memiliki banyak kekuasaan yang bisa menjatuhkan Eren,mulai Island crop yang ilegal dan kekejaman Eren yang telah di sembunyikan ,perempuan itu tau segalanya.

Perempuan itu dengan mudah bisa memutar balik kehidupannya tanpa rasa takut. Eren rasanya ingin membunuh seluruh keluarga historia tanpa takut kekuasaan itu.tetapi, mengingat ayah dan ibunya yang menghormati keluarga itu membuatnya mengurungkan niat tersebut.

"Selamat malam bos"ujar Rainer.

"Kau bertugas malam ini?"tanya Eren.

"Iya bos,Sasha dan Kenny sedang melakukan misi di eksport city"

"Baiklah,lakukan tugasmu"ketusnya.

"Siap bos"

Eren berjalan sambil melepas toxedo dan rompi yang membuatnya sesak,ia berjalan kearah kamar yang tak jauh darinya.

Ia masuk dan hanya melihat anak laki laki yang tertidur pulas di tempat tidurnya,ia tidak melihat siapapun selain putranya di kamar.

"Levi?"ujarnya.

Terdengar suara air keran wastafel di kamar mandi, membuat Eren mendekati kamar mandi.

"Ada apa?"ujarnya sambil membuka pintu.

Ia melihat lelaki dengan kemeja kebesaran miliknya dan kaki mulus yang terpapar jelas di hadapannya sambil meletakkan kedua tangannya di bawah derasnya air.

"Kau!"marahnya tak bisa berkata-kata lagi dan langsung mendekati levi.

Kenapa Eren marah?itu karena,ia melihat tangan mulus itu mengeluarkan darah yang banyak hingga air yang mengalir berubah warna.

"Kenapa tanganmu-"

"Jatuh"ujarnya dingin.

Eren mengangkat tubuh Levi dan mendudukkan tubuhnya di atas meja yang biasanya di pakai untuk tempat alat mandi dan untuk bercermin tepat di dinding tersebut.

Levi hanya diam melihat tangannya yang terus mengeluarkan darah,Eren berjalan mendekatinya setelah mencari kota obat,Levi menatap Eren.

"Kenapa?"tanah Eren dingin.

"Jatuh"

"Jawab dengan benar"

Levi menatap ke arah belakang Eren, terlihat ada Guci yang terbuat dari kaca sudah hancur di lantai dengan darah berhamburan di lantai.

"Aku tidak sengaja menjatuhkannya dan berusaha membersihkannya tetapi..."tidak melanjutkan ucapannya.

Eren hanya diam sambil mengobati luka tersebut,Eren melihat seperti bukan luka biasa,ini seperti percobaan bunuh diri terlihat ada sayatan di pergelangan tangannya,untungnya tidak mengenai syaraf tangannya.

"Ini seperti Dejavu"ujar Levi membuat Eren terkejut namun dengan cepat ia bersikap biasa.

"Jangan pedulikan itu"

Levi hanya menatap tangannya yang mulai di perban,lalu matanya mengarah Eren yang fokus melilitkan perban pada tangannya.

"Aku seperti sudah mengenalinya lama,padahal aku baru melihat wajahnya"batin Levi hingga tanpa sadar Eren sudah mengangkat tubuhnya.

Eren membawanya ke tempat tidur dan menyelimutinya,Levi sedikit penasaran kenapa Eren memperlakukannya seperti ini bukanlah dirinya adalah tawanan dan akan menjadi mayat sebentar lagi.

MY SON (-ERERI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang