18

121 28 0
                                    

Katanya, Hujan itu tidak hanya meninggalkan genangan
Tapi juga kenangan
🌈
.

"Bangun!!"

Haris dan Haedar terbangun mendengar suara Rama dan Nazzam

"Ngapain sih pagi-pagi rusuh amat"

"Udah jam 11 tod!! Pagi matamu!"

"Hah? Jam 11? Ya ampun sholat subuh gue. Lo sih ngajakin gue begadang"

"Kok gue kan lo mau"

"Mandi dulu aja lo berdua. Cepetan gue laper ini"

Nazzam menarik Haris dan Haedar untuk bangun, kasur bekas mereka dirapikan si Nazzam. Emang Nazzam tu anak nya B3rs1H b4n9EtZz.

"Kok kalian kesini?" Tanya Haris ke Nazzam dan Rama

"Emang kesini tiap hari, ngajak Haedar keluar"

"Kok harus di ajak?"

"Kalau ga disamperin dia mana bangun. Tidur aja sampai mampus"

Penjelasan Rama membuat Haris tersentuh, kalau dia jam 5 pagi belum bangun, ada Mama yang membangunkannya, kalau bukan Mama masih ada Ayah, atau Mas Bayu, Bang Ical, atau adik adiknya. Tapi kalau Kirino, dia sama kebo nya kayak dia jadi mana mungkin Kirino membangunkannya.

"Kalau gue dibangunin bokap gue doang"

"Yaiya kan Mak lo gada"

"Kayak punya bokap aja lo"

"Ram, gimana kalau Mak gue kita kawinin aja sama Bokap lo"

Haris menyerngit, topik mereka benar-benar.

"Ya emang Mak lo mau?"

"Nanti gue tanya Mak gue"

"Berisik banget pagi-pagi udah adu nasib"
Ucap Haedar keluar dari kamar mandi, setelahnya Haris masuk ke kamar mandi mau mandi juga.

"Lo cepet amat mandinya"

"Yang penting wangi"

***

Lino masih terjaga hingga siang tidak sedetikpun mata nya terpejam untuk memetik bunga tidur barang setangkai. Sejak kedatangan Diandra hingga perempuan itu pulang, bahkan Lino merasa wangi cherry dari shampoo Diandra masih tertinggal di sudut ruang tamu

Diandra selalu berhasil mencuri setiap inchi darinya hingga tidak tersisa lagi untuk Kirino sekedar mengistirahatkan tubuhnya

Lino mengusap wajah nya kasar entah untuk yang keberapa kali ia melakukan itu, harap-harap bayangan perempuan itu keluar sebentar saja. Berani nya perempuan itu memenuhi isi kepala Kirino bahkan sampai berputar-putar tiada henti

Bersamaan dengan itu, pintu kamar Lino terbuka menampilkan sosok Aji tanpa Ali yang membawa RealGood keju beku di sebelah tangannya dan tangan lainnya memegang snack kacang besar yang dibelikan Diandra kemarin. Pasti untuk sogokan, terka Kirino

"Nih RealGood. Nanti bantu ajarin Matematika ya"

Benarkan, untuk sogokan. Padahal RealGood itu pun milik Haris. Kirino hanya mengangguk menyambut RealGood keju yang dibawakan Aji

"Jangan di makan dulu RealGood nya"

"Kenapa?"

"Kan belum disuruh ayang buat makan RealGood"

"Ayang pala mu!!"

Aji tertawa sambil berlalu keluar dari kamar Kirino.

"Heh minta ajarin sama Calvin aja dulu!!"

Rainbow Monochrome [✓]Where stories live. Discover now