25

121 25 0
                                    

Jangan menjadi Payung
Untuk seseorang yang menantikan Hujan
🌈
.

Kirino hanya menatap lurus dengan tatapan kosong, tangisan dan teriakan tidak ia hiraukan. Ia seolah mati rasa, mati yang benar-benar dipaksa tanpa persetujuan siapa pun. Sejak Andin datang padanya tadi, memukulinya sambil menangis. Kirino masih tidak bergerak, hanya matanya yang sesekali mengerjap

Semua orang hancur, semua nya terluka, dan Kirino juga. Ia sampai tidak bisa meneteskan air mata nya saking terpukul nya 

Haris Januar Darmawan, lelaki pecinta RealGood Coklat itu pulang. Benar-benar pulang, meninggalkan puluhan RealGood nya di kulkas

Mungkin, semua orang saat ini menyalahkan Kirino. Ah bukan mungkin lagi tapi memang sudah disalahkan. Kirino tidak menyangkal, memang benar ia menelpon Haris karena ia terjatuh waktu itu. Kirino lupa, kalau saat itu juga sedang hujan deras

Sejak selesai pemakaman, hingga menjelang siang ini tidak ia dengar suara Mama memanggilnya. Kirino tau Mama pasti marah. Kirino hanya menunduk menatap ujung kaki nya yang masih setia bertengger pada kursi roda dengan sendal jepit pemberian Haris

Sampai akhirnya, sepasang kaki hadir didepan nya yang ia yakini itu kaki Mas Bayu, karena hanya Mas Bayu yang punya kaki seputih itu

Kirino mendongak menatap Bayu yang kini sedang menatap nya dengan garang lalu membawa nya ke kamar milik Bayu, Kirino diam saja menantikan apa kira-kira yang akan dilakukan Bayu

"Lo tau dia mau balapan?"

Suara bergetar milik Mas Bayu membuat Lino menatap nya

"Iya"

"Bangsat!"

-Bugh!

Kirino tersentak, pukulan Bayu tidak main-main langsung membuatnya jatuh dari kursi roda, Bayu meraih kerah Kemeja hitam milik Kirino

"Dan lo ijinin dia?"

Lino tersengal, nafasnya tercekat. Cengkraman Bayu sangat kuat pada kerah nya sampai-sampai ia sulit bernafas

"Jawab!!"

"I-iyaa"

-Bugh! -Bugh! -Bugh!

Kirino bahkan lupa, berapa pukulan yang ia terima dari Bayu. Yang ia tau sekarang kepala nya pening luar biasa, darah segar mengucur di hidung dan mulut nya, pelipisnya juga sudah mengeluarkan darah akibat terkena ujung kaki meja yang runcing. Bayu seolah tidak peduli ia terus memukuli Kirino hingga Kirino tidak bergerak.

Bukan pingsan, Lino masih sadar, tapi kebas membuatnya tidaj bisa bergerak bahkan menghindar. Bayu menjatuhkan Kirino dilantai kamar nya begitu saja lalu setelahnya pergi tanpa menutup pintu kamar.

Kirino menatap kepergian Bayu sambil terbatuk-batuk dan pandangan nya mengabur karena pening, ia meringkuk menahan nyeri di ulu hati nya yang terkena tendangan Bayu. Saat ini ia tidak berharap ada yang menolong nya, biarkan saja merasakan sakit dari pukulan yang Bayu berikan

Sampai akhirnya tidak lama setelah Bayu pergi, Calvin dan Mahesa berlari ribut masuk dan terkejut mendapati Kirino yang sudah berdarah, Calvin memindahkan nya ke kamar Kirino sendiri lalu keluar tanpa mengatakan apa-apa.

Rainbow Monochrome [✓]Onde histórias criam vida. Descubra agora