Bagian 16

4.8K 521 168
                                    

"Ini."

Aku mengintip dari sisi dapur, itu...

Rekam medis Kushina.

Dari sisi wajahnya, dapat kulihat Kushina tampaknya terkejut. "Bagaimana Anda mendapatkannya?"

Tsunade-sama dihadapannya tersenyum kecil. "Aku memiliki hak khusus di rumah sakit, jadi mudah saja mendapatkan yang seperti ini."

"Menjadi ninja medis benar-benar menguntungkan,ya." Komen Jiraiya-sama.

"Yah, begitulah."

Aku tidak mendengarkan apa yang mereka bicarakan selanjutnya.

Hari ini timku dapat jatah hari libur setelah melakukan misi beberapa hari sebelumnya. Misi yang didapat tim chuunin tidak seketat saat masih genin sehingga libur yang kami dapat lebih panjang dari biasanya. Orochi-sensei juga sedikit sibuk sekarang bersama Anko, menyisakan aku dan Heishi yang harus latihan mandiri. Heishi latihan di kediamannya, kau tahu, Hyuga kan punya tempat latihan sendiri, meninggalkan aku yang solo harus nebeng ke tim orang kalau mau berlatih. Gapapa, aku kuat kok, kuat.

Thor, bikin aku OP lah. Masa aku latihan terus?

Tapi pengecualian hari ini. Hari ini Minato memintaku secara khusus untuk menemani Kushina—Apa sih yang engga buat Minato?. Hari ini Kushina akan melakukan konsultasi dengan dua ninja lagendaris, Jiraiya dan Tsunade. Dua orang itu rela saja meluangkan waktu dari perjalananan mereka hanya untuk datang ke konoha dan membicarakan ini, mengingat ini bukan hanya menyangkut kehidupan rumah tangga Minato dan Kushina, tetapi juga menjadi keselamatan warga Konoha.

Pasti berat menghadapi ini semua. Kushina sangat beruntung memiliki orang seperti Minato dalam hidupnya.

Aku kembali lagi ke ruang tengah sambil membawa nampan berisi makanan kecil dan teh hangat yang kubuat. Mereka bertiga masih berdiskusi dalam mengenai hal ini.

"...Tapi." Aku melirik Tsunade-sama, beliau menghela nafas sambil menyandarkan punggungnya ke sandaran sofa. "Kalau dilihat-lihat dari rekam medismu, semuanya baik-baik saja. Kau juga tidak pernah sakit berat selama setahun terakhir."

Aku ganti melirik Kushina sambil meletakkan nampan makanan tersebut di meja.

"Itu benar.."

"Mungkinkah makhluk itu hanya ingin mengganggumu saja? Kau tahu, jika dia benar-benar menyakitimu yang berakhir membunuhmu, itu sama saja dengan membunuh dirinya sendiri." Jiraiya-sama menimpali, tangannya bergerak mengambil cemilan yang kuletakkan di meja. "Apa ini?"

"Bakwan,"

"Bakwan?"

"Ya... Adonan sayur dan tepung yang digoreng. Resep baruku." Ya jelas Jiraiya-sama tidak tahu, bakwan tidak ada di isekai.

Beliau menyeringai, tanpa tanya lagi langsung hap. Tsunade-sama mengernyitkan alisnya menatapku.

"Hey... apa tidak apa-apa... jika bocah ini mendengarkan?"

Hening.

Tsunade-sama sepertinya masih tidak percaya padaku.

Aku menoleh pada Kushina, minta pembelaan. Jangankan pembelaan, dia hanya diam saja di sofa tunggalnya sambil memainkan ujung rambut merahnya. Kenapa dia? Biasanya juga yang paling banyak bicara.

"Tenang saja, (Y/N) ini anak yang cerdas... dia sudah mengerti hal yang seperti ini sejak dalam kandungan." Jiraiya-sama, terimakasih!

"Bicara hal bodoh lagi kupukul kau Jiraiya!"

"Tapi aku serius, dia ini anak ajaib yang akan menyatukan banyak perbedaan dan mengakhiri perang shinobi—"

"Terserah kau sajalah."

Você leu todos os capítulos publicados.

⏰ Última atualização: Feb 10, 2022 ⏰

Adicione esta história à sua Biblioteca e seja notificado quando novos capítulos chegarem!

 Alter Ego [Kakashi X Reader] Onde histórias criam vida. Descubra agora