00. Prolog

525 54 2
                                    

Jangan lupa vote dan komentarnya

Maaf typo bertebaran..

Happy reading..

☃️☃️☃️

Di dalam sebuah mobil mewah, terdapat seorang gadis cantik dengan wajah dingin andalannya. Gadis itu hanya menatap gerbang sekolah yang bertuliskan SMA PERTIWI. Sekolah tempat ia menimba ilmu selama beberapa tahun ini.

"Non, kita sudah sampai," ucap seorang supir yang mengantar gadis itu.

"Mmm," jawab gadis cantik yang bernama Aqila Selina Pradipta itu.

Gadis cantik itu keluar dari dalam mobil tanpa mengatakan apapun. Saat berjalan memasuki sekolah, banyak pasang mata yang menatapnya. Ada yang menatap kagum, iri, suka, bahkan ada yang benci. Ya begitu lah manusia, tidak semua orang akan menyukainya.

Disepanjang koridor tidak ada senyuman yang terukir di wajah cantik itu. Hanya ada ekspresi datar dan menebarkan aura dingin. Begitulah sifat Qila, dia begitu dingin hingga sulit untuk disentuh oleh siapapun.

Saat sampai di dalam kelas, gadis manis itu langsung duduk di kursinya yang ada di deretan tengah nomor dua. Qila hanya duduk sendiri karena tidak ada yang ingin duduk bersama dirinya.

Baru saja Aqila duduk di kursinya, sebuah notifikasi masuk ke hp nya. Dengan malas perempuan cantik itu mengeluarkan ponselnya dan melihat siapa yang mengirimkan dirinya pesan.

Penyihir

Kamu sudah di sekolah?
Belajar yang benar!
Jangan sampai ada yang mengalahkan nilai kamu!
Jangan buat mama sama papa malu!
Kamu paham!

Aqila hanya membaca pesan dari sang ibu, bahkan wanita itu tidak bertanya apakah dirinya sudah sarapan atau belum. Yang dipedulikan oleh kedua orangtuanya hanyalah nilai, dan nilai. Bahkan keduanya tidak pernah bertanya apa yang benar-benar diinginkan oleh Qila.

Brak!

Seisi kelas menoleh kearah Aqila yang sedang menatap tangan di atas mejanya. Hal itu membuat perhatian satu kelas menatap kearah gadis itu.

"Lo gabut?" tanya Aqila dingin tanpa mendongakkan kepalanya, ia sudah tau siapa yang berulah.

"Iya gue gabut, makanya gue ganggu lo," jawab gadis itu cuek.

Poppy Quinza Amartha, gadis cantik yang selalu membuat hidup Qila susah. Poppy saat suka jika melihat gadis itu menderita dan semakin tertekan. Bagi Poppy, Aqila hanyalah gadis sok yang harus ia singkirkan secepatnya.

"Lanjutkan," suruh Aqila datar dan menyumpal kedua telinganya menggunakan handset. Setelah itu gadis cantik itu memilih keluar kelas tanpa melihat ekspresi kesal Poppy.

"Lo takut sama gue!!" teriak Poppy keras, tapi sayangnya hanya dianggap angin lalu oleh Aqila.

"Berisik gila!" maki seorang cowok yang sedang tidur dari meja sebelah meja Aqila.

"Diam lo!" sinis gadis itu yang juga ikut keluar kelas.

"Stress," gumam cowok tampan yang bernama Vicky Salvino Pradipta itu kesal. Dia adalah ketua kelas XI IPA1 sekaligus sepupunya Aqila.

"Lagi PMS kali, nggak usah di ladenin," jawab cowok berambut ikal yang masih fokus pada game-nya. Dia adalah Gerry Gebrian Johnson cowok blasteran yang dikenal sebagai playboy SMA Pertiwi.

"Ck! Suara game lo berisik kambing!" maki seorang cowok berkulit putih yang duduk dibelakang Vicky dan juga Gerry. Dia adalah Leonel Harold Livian, ia adalah wakil ketua OSIS SMA Pertiwi yang menjadi salah satu idola sekolah.

"Suka-suka gue lah," jawab Gerry santai dan terus melanjutkan main gamenya.

"Ger, lo mau hp lo gue lempar dari sini?" tanya Vicky malas.

"Ck! iya iya," jawab cowok itu kesal dan mematikan ponsel miliknya.

"Mampus lo," maki Leo menatap penuh kemenangan kearah sahabatnya itu.

"Eh Vic, lo kenapa dah? kalau ngantuk mending tidur sono di UKS," celetuk Gerry yang melihat sahabat sekaligus teman sebangkunya itu tertidur.

"Gue semalam nggak tidur," jawab cowok itu pelan.

"Kenapa?" tanya Leo penasaran.

"Kak Cia kemarin kena masalah lagi, jadi gue nemanin dia," jawab Vicky pelan.

Sedangkan kedua sahabatnya hanya mengangguk pelan. Mereka berdua tau siapa itu kak Cia, dia adalah kakak sepupu Vicky dan kakak kandung dari Aqila. Wanita cantik itu adalah seorang model tapi keluarga tidak suka akan hal itu.

Disisi lain, seorang gadis cantik sedang duduk dibawah pohon yang ada di taman sekolah sambil memejamkan matanya. Dia terlalu malas untuk membuka mata, bahkan tak jarang dia selalu berdoa semoga ia buta dan juga tuli. Setidaknya ia tidak perlu melihat dan mendengar semua masalah yang terjadi di keluarga.

Aqila, gadis cantik yang harus menahan dan menanggung kebencian dari saudaranya sendiri. Tapi mereka tidak memahami kenapa Qila melakukan ini. Mereka tidak mengetahui, tapi biarkan lah. Biarkanlah mereka membenci dirinya, mungkin ini akan lebih baik untuknya.

Hanya ada satu orang yang benar-benar memahami Aqila dari dulu. Tapi, orang itu sudah pergi dan tidak akan mungkin untuk kembali. Orang yang selalu ia rindukan setiap malam, dan orang yang selalu ingin ia peluk setiap saat.

"Aku baik-baik aja kok di sini, kamu jangan khawatir," batin gadis manis itu yang masih setia memejamkan matanya.

Bahkan saking asyiknya dengan dunianya sendiri, gadis itu tidak menyadari ada yang menatapnya dari jauh. Orang itu tersenyum tipis melihat gadis yang seakan tidak peduli dengan lingkungan disekitarnya. Bahkan perempuan itu masih asik memejamkan matanya dengan sepasang handset yang terpasang di telinganya.

☃️☃️☃️☃️

Yuhuuu

Suka nggak nih?
Moga suka ya

Jangan lupa votenya ya, itu loh tekan tombol bintang di sudut.

Terus jangan lupa di komentari, kalau keyboard masih berfungsi dengan benar.

See you next Chapter...

Tiara Yulita

16 February 2022

Artic girlWhere stories live. Discover now