t i g a

1.9K 164 7
                                    

Setelah kepulangan dari makan malam bersama itu mampu membuat Jay emosi seketika, saat ternyata acara makan malam itu ada maksud terselubung di baliknya.

Tentunya Jay tak tak menyukai maksud terselubung tersebut.

Flashback

Saat semua orang sedang sibuk makan Jay dapat melihat Karina yang nampak heboh sendiri sambil melihat ke arah ayahnya.

Seperti sedang mengkode.

Begitu peka, ayah Karina kemudian langsung menaruh sendok nya.

"Tuan park, apakah kita percepat saja perjodohan anak kita ini. Sepertinya mereka benar-benar akan cocok menjadi sepasang suami istri"

"Oh tentu Seung gi, mari kita percepat saja. Saya juga tak sabar ingin menimang cucu hahah" tawa tuan park

"Bagaimana jika mereka kita nikahkan dua bulan yang akan datang saja?, Dua bulan lagi katanya ada tanggal yang bagus untuk dijadikan sebagai tanggal pernikahan"

Disini Jay nampak kaget dan seperti tak menyangka, Dengan rencana yang di buat oleh dua orang tua tersebut.

"Wah boleh saja, saya suka" ucap tuan park menanggapi.

Karina sudah senyum-senyum sendiri, salah Tingkah. Terlihat sekali Karina itu orang yang mudah  salah Tingkah dengan gampangnya.

Lain dengan Jay, Jay disitu nampak kalut, ia ia tidak akan semudah itu menerima pernikahan sepihak tersebut.

Lihat aja, biarkan semuanya bergembira Sekarang. Tapi tidak untuk hari esok yang akan datang, batin Jay.

Flashback off.

°°°

"Jay mau kemana kamu" ucap tuan park melihat anaknya berjalan keluar.

"Jay mau ke apartemen" ucap Jay dingin masih berjalan menuju pintu keluar.

"Ingat jangan menemui gadis miskin itu, kamu akan menikah dengan Karina 2 bulan lagi" ucap tuan park memperingati.

Namun Jay tak perduli, ia tetap dalam langkah besarnya menuju keluar rumah bak istana miliknya itu.

Jay membawa mobil Mercedez Benz nya menuju ke sebuah jalan yang sepi, bahkan sangat sepi, hanya ada beberapa rumah seperti kontrakan.

Tidak seperti yang di bilang Jay, yang katanya akan ke apartemen miliknya.

Kini Jay sudah berdiri di satu unit kontrakan kecil, terdapat flat shoes di luar kontrakan kecil tersebut.

Jay mencoba mengetuk pintu kontrakan tersebut dengan pelan, takut suara ketukan dirinya menganggu penghuni unit kontrakan sebelah.

"Iya sebentar"

Jay dapat mendengar suara sautan dari dalam, yang ia tunggu-tunggu.

"Kamu Jay?" Kaget Jia saat melihat atensi Jay di depan pintu kontrakan nya.

"Jia, aku kesini mau minta maaf soal papa aku kemarin siang"

Jia dapat melihat permintaan maaf dari Jay itu sungguh-sungguh.

Jia menarik nafasnya guna menenangkan dirinya yang gusar, "aku udah maafin papa kamu Jay, jadi kamu gak perlu minta maaf kesini capek-capek".

"Tapi aku gak enak sama kamu Jia, papa udah buat kamu malu di depan pelanggan kamu".

"Itu pantas buat aku Jay, aku pantes di permalukan depan umum kaya gitu. Karena aku gak punya pikiran pacaran sama anak bosnya sendiri".

"Ngak Jia, kamu jangan ngomong gitu. Aku bakal buktiin kalo aku bener-bener cinta sama kamu. Aku bakal nikahin kamu walaupun papa aku gak setuju sekalipun".

Jia benar-benar tak habis pikir dengan pemikiran egois Jay.

"Terus, kamu mau aku jadi orang jahat disini? Udah bikin seorang anak durhaka karena ngelawan orang tuanya, cuma demi wanita miskin kaya aku".

"Jia! Udah berapa kali aku bilang jangan selalu merendahkan diri kamu sendiri, kamu Dimata aku gak serendah yang kamu tujukan sama diri kamu" ucap Jay terlampau emosi, hingga kata-kata yang di ucapkan terdengar naik beberapa oktaf.

"Maaf..." Lirih Jay menyadari kata-katanya terdengar membentak.

"Pulang Jay" usir Jia.

"Kamu ngusir aku?"

"Aku udah jauh-jauh Dateng kesini, terus kamu usir aku gitu aja ji?"

"Aku gak nyuruh kamu Dateng kesini, itu urusan mu kalau kamu merasa rugi Dateng kesini"

Jia langsung menutup pintunya, dan menguncinya dari dalam.

Jay masih berusaha mencoba membuka, namun ia mengurungkan niatnya saat ingin mendobrak pintu kontrakan tersebut.

Karena itu adalah kontrakan, dimana ada banyak orang yang bisa terganggu olehnya jika ia mendobrak pintu kontrakan Jia.

Dengan rasa kesal Jay pulang dengan perasaan kecewa, dirinya benar-benar lelah untuk saat ini.













"Maafin aku Jay".[]



















TBC
Nanggung deh ini dikit banget soalnya ㅠㅠ

UNSTOPPABLE | JAY  [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang