d u a p u l u h t u j u h

861 81 18
                                    

Kini setelah menunggu hampir berjam-jam lamanya akhirnya Jay bisa berangkat juga, walaupun sudah terlalu malam untuk nya berangkat.

"Kamu beneran mau berangkat sekarang?" Tanya Jia.

"Iya sayang, aku harus berangkat malem ini juga"

"Yaudah hati-hati loh ya" Jay mengangguk.

Jia langsung menangkup wajah Jay, membuat Jay menatap istrinya.

"Aku kok rasanya kaya gak mau jauh juga ya sama kami" sedih Jia.

"Aku cuma seminggu doang kok, kamu gak usah khawatir ya"

"Tapi kalo udah sampe kabarin aku ya" ucap Jia.

"Iya sayang"

Jia sedikit berjinjit dan mengarahkan wajah nya pada Jay, Jia mencium bibir Jay, dan Jay membalas ciuman Jia dengan lembut.

Decapan suara ciuman mereka akhirnya terhenti.

"i love you papa nya anak ku" ucap Jia.

"Love you too mama nya anak ku" Jay mengecup kembali bibir Jia.

Dan kini mereka berjalan menuju luar, dimana mobil sudah disiapkan oleh supir pribadi di rumah mereka.

"Mang ujang tolong jagain anak sama istri saya ya" pinta Jay pada mang ujang satpam rumah.

"Siap tuan" ucap mang Ujang.

"Aku berangkat ya sayang" pamit Jay pada Jia.

"Hati-hati" ucap Jia saat Jay sudah berada di dalam mobil, dan mobil tersebut sudah melaju keluar dari pekarangan rumahnya.

° ° °
Kini Jay sudah sampai di sebuah apartemen, no bukan sampai di bali namun di apartemen Giselle.

Sebenarnya Jay berbohong pada Jia jika ada emergency di Bali, karena sebenarnya ini adalah permintaan Giselle yang merengek minta liburan ke bali.

Awalnya Giselle meminta liburan di Italia dan langsung Jay tolak karena Jay tak mau pergi keluar negeri jika tidak bersama Jia dan Jaden, alhasil dari pada Giselle tak mendapatkan apapun ia memilih untuk berlibur di Bali.

Oh iya, supir pribadi Jay juga sama-sama di bayar oleh jay untuk tutup mulut pada Jia, agar Jia tidak tau jika Jay memiliki keluarga lain.

Kini Jay sudah turun dari mobilnya dan masuk ke dalam apartemen.

Jay langsung masuk ke dalam melihat Giselle yang tengah cemberut dengan beberapa koper yang sudah berada di samping kanan kirinya.

Tak lupa jino yang tengah di pangku oleh Giselle sembari mengempeng dengan pacifier nya.

"Lama banget sih, kamu ngapain aja?" Marah giselle pada Jay

"Kamu fikir aja sendiri, aku juga punya keluarga lain, tadi Jaden rewel gak bisa di tinggal"

Giselle merolling eyes kan matanya tak suka, lagi-lagi Jaden, anak kesayangan Jay itu selalu menganggu dirinya untuk bisa membuat Jay betah di apartemen nya.

'gak anak gak ibunya sama aja, ganggu mulu'. Batin Giselle

"Yaudah cepetan" ucap giselle sembari memberikan jino pada Jay.

Giselle membawa kopernya menuju keluar.

Jay mengikuti Giselle juga keluar sembari mengunci pintu apartemennya.

° ° °
Kini mereka sampai di Bandara Soekarno-Hatta, pak supir sibuk menuruni koper-koper besar milik Jay dan juga giselle, ralat kebanyakan koper itu milik Giselle semua.

UNSTOPPABLE | JAY  [✓]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt