s e p u l u h

1.6K 128 1
                                    

Jay dan James selaku mertua Jia sudah berangkat ke kantor sejak beberapa jam yang lalu.

Kini Jia dan ibu mertua nya tengah menyiram bunga di taman pribadi milik Anne.

Berbagai tanaman-tanaman hias mahal milik Anne nampak tersusun rapih di pot yang mungkin harga pot tersebut sangat mahal karena terdapat ukiran ukiran rumit di luarnya.

Jia saja sampai takjub melihat bunga-bunga dan tanaman hias mahal milik mertuanya itu.

"Bagus bagus ya mah bunga-bunga nya"

"Pastinya, mama ngerawat bunga-bunga ini seperti anak mama sendiri"

"Kaya Malika dong mah" canda Jia.

"Hahaha, kamu ini bisa aja" Anne nampak terhibur dengan guyonan Jia.

"Oh iya Jia, Jay pasti gak pernah ya beliin kamu bunga?" Tanya Anne.

Jia berusaha mengingat ingat selama Jia dan Jay pacaran memang Jay tak pernah memberikan bunga ataupun apapun itu yang biasanya di lakukan orang pacaran pada umumnya.

Karena selama Jia pacaran dengan Jay saja, Jia dan Jay tak pernah bisa memiliki waktu karena selalu di pergoki oleh James, yang sekarang menjadi papa mertuanya.

Setelah mengingat itu, Jia menggeleng pada Anne, bukti jika memang ia tak pernah mendapatkan bunga dari Jay.

"Kamu tau kalo Jay punya alergi bunga?" Kini ucapan Anne membuat Jia menautkan kedua alisnya.

"Jay alergi sama bunga sejak kapan mah?"

"Jay itu alergi sama bunga dari kecil, di kalo deket-deket sama bunga suka bersin makannya pas Kalian nikah aja bunga-bunga kalian itu bunga bohongan"

Ah iya juga, pantas saja saat pernikahan Jia dengan Jay bunga-bunga nya nampak tidak terlihat hidup.

Obrolan itu terus berlanjut hingga beberapa jam kemudian, mereka asik mengobrol dengan asyik nya di taman pribadi tersebut tanpa ingat jam.

° ° °
Sedangkan di kantor Jay tengah sibuk mempersiapkan meeting nya bersama koleganya.

Jay berajalan dengan langkah besarnya menuju ruang meeting yang dimana disana sudah ada para kolega bisnisnya, dengan diikuti oleh Viana yang membawa buku catatan yang biasa nya selalu ia bawa kemana-mana.

"Viana apa semua berkas sudah selesai semua?"

"Sudah pak"

"Sudah kamu cek kembali?"

"Sudah pak"

"Baiklah, jangan sampai ada berkas yang tidak lengkap, dan juga kurang"

"Siap pak"

Kini meeting tersebut berjalan dengan lancar, tak ada kendala sama sekali Jay juga dapat pulang pada jam 5 sore.

Ia cepat-cepat membereskan berkas-berkas nya, dan kemudian bergegas pulang untuk menemui istri tercintanya.

Saat di perjalanan pulang tadi Jay sempat berhenti di kedai yang menjual takoyaki, Jay ingin membelikan takoyaki kesukaan Jia.

Takoyaki makanan favorit jia, Jay tau itu.

"Aku pulang!" Intrupsi si Jay saat memasuki rumahnya.

Jay dapat melihat Jia yang tengah membantu ibunya memasak.

"Jay kamu udah pulang?" Tanya jia sambil berjalan menghampiri Jay.

Jia langsung memeluk Jay, Jia teramat sangat rindu dengan suaminya itu.

"Aku kangen kamu" ucap Jia, Dimata Jay Jia terlihat seperti anak kecil saat ini.

Menggemaskan.

"Jadi istrinya aku lagi kangen nih, padahal cuma di tinggal beberapa jam doang" Jia hanya mempoutkan bibirnya gemas pada Jay, Jay saja hingga terkikik melihat Jia yang dalam mode gemas seperti ini.

UNSTOPPABLE | JAY  [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang