d u a p u l u h e m p a t

893 86 6
                                    

Jay sudah terbangun dari tidurnya, ia tidur di kamar Giselle, ia melirik jino anaknya yang masih tertidur nyenyak di kasur besar yang ia tiduri juga semalam.

"kamu mirip banget sama kakak kamu, Jaden. Jaden pas bayi seumuran kamu setiap tidur pasti tengkurep kaya gini" ucap Jay pada jino yang tertidur itu.

Kini Jay bersiap-siap untuk pulang ke rumahnya, tapi sebelum itu ia harus mengecek keadaan Giselle dulu, apakah wanita itu sudah membaik keadaan nya, ia tidak mau jika meninggalkan jino saat kejiwaan Giselle sedang kambuh.

Jay keluar dari kamar Giselle pelan-pelan, ia sudah tak melihat atensi Giselle di ruang televisi, Jay mencium wangi masakan, sudah di pastikan jika Giselle sedang memasak.

Jay melangkah kan kakinya ke dapur.

"Kamu masak apa?" Tanya Jay pelan.

"Oh Jay, udah bangun?" Ucap giselle tersenyum.

Jay tak heran dengan Giselle, wanita itu memang sering seperti itu jika malam nya bertengkar dengan dirinya paginya seperti orang amnesia, melupakan keributan semalam.

"Aku titip jino, jagain jino. Jangan lupa kasih dia susu"

Jay benar-benar takut mengatakan hal yang bisa menyinggung Giselle, Jay bukan takut jika Giselle mengamuk padanya, tapi Jay takut jika jino yang di jadikan pelampiasan nya.

"Iya, kaya biasanya ngak aja" ucap giselle masih sibuk memasak.

"Yaudah aku mau berangkat kerja dulu" ijin Jay.

Namun badannya tiba-tiba di peluk dari belakang oleh Giselle, Jay langsung mencoba melepaskan diri dari pelukan Giselle.

Giselle langsung cemberut ke Jay.

"Aku buru-buru gis, aku kesiangan"

"Tapi kamu belum sarapan"

"Aku sarapan di kantor aja, please aku udah telat gis, lepasin" mohon Jay karena Giselle memeluk dirinya lagi

"Okey, tapi cium aku dulu..." Kini Jay semakin dilanda ketakutan.

Seumur-umur ia menikah dengan Giselle ia tak pernah mencium wanita itu, mungkin ia mencium wanita itu saat dahulu insiden dirinya meniduri giselle.

"Gis jangan macem-macem aku buru-buru" ucap Jay memburu.

"Kamu kenapa sih, kita gak pernah ciuman loh asal kamu tau selama kita nikah. Jadi apa salahnya turutin kemauan aku!" Bentak giselle.

Jika sudah begini Jay sadar jika Giselle itu tidak waras, ia tidak mau tindakan nya semalam terulang kembali saat Giselle Hendak menyakiti jino.

Kini Jay dengan ragu mencium bibir giselle, niatnya Jay hanya ingin sekilas mencium giselle.

Namun Giselle mendorong tengkuk Jay agar lebih dalam mencium dirinya, giselle mencium Jay dengan nafsu karena Giselle melumat bibir Jay dalam-dalam.

Jay akhirnya kepancing untuk membalas ciuman giselle itu hingga 2 menit lamanya.

Akhirnya ciuman Jay dan Giselle terlepas.

"Udah ya, aku buru-buru" Jay langsung berjalan pergi keluar dari unit apartemen giselle.

Jay mengelap bibirnya yang basah karena ciuman nya tadi dengan Giselle.

° ° °
Jia pagi ini sudah beraktivitas seperti biasa, dirinya selalu menyiram bunga jika sudah pukul jam sembilan pagi.

Saat ini tatapan Jia beralih ke gerbang yang terbuka, Jia dapat melihat mobil Jay melesat masuk ke pekarangan rumah.

Jia lantas menghampiri Jay, ia ingin Bertanya kemana suaminya itu hingga tidak pulang semalaman.

UNSTOPPABLE | JAY  [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang