𝓒𝓱𝓪𝓹𝓽𝓮𝓻 31

401 13 19
                                    

Qaireen berlari menuju ke mansion , matanya sudah dipenuhi air mata , tidak sangka bahawa ayah mertuanya yang membunuh ibunya ternyata pembunuh itu hanya berdekatan dengan dirinya dia sahaja yang sudah dikaburi dengan cinta Zhariel.Telefon tidak berhenti berdering panggilan daripada Jeremy.

Dia mengangkat panggilan tersebut lantas memarahinya.

" WHAT DO YOU WANT JEREMY?! " marah Qaireen dengan kuat , hatinya sudah penuh kebencian.

" QAIREEN DON'T DO IT, IT WILL NEVER MAKE YOU SATISFIED, KILLING IS NOT THE SOLUTION! " marah Jeremy sambil memandu kereta ke arah mansion , dia tahu Qaireen akan habiskan Ayah Zhariel hari ni juga.

" Shut up! I will still do it for my mother " kata Qaireen dengan tegas , Jeremy menghela nafas berat , payah nak cakap dengan orang keras kepala.

" But your mother doesn't want all this , her soul will not be at peace if you do this Qaireen , believe me " pujuk Jeremy untuk menenangkan Qaireen. Seketika Qaireen terdiam ada benar juga kata Jeremy. Dia menamatkan panggilan itu.

Setibanya di sana dia menyuruh anak buahnya bersiap dengan cepat. Ada beberapa yang masih blur tidak mengerti apa yang diarahkan.

" kita nak pergi mana Mel? , ada mission ke? " tanya seorang anak buahnya.

" ye ade , ke rumah musuh ketat aku " kata Mellisa mengetik pada laptop untuk menghilangkan signal supaya Jeremy tidak tahu keberadaannya.

" now move! " kata Mellisa dengan tegas. Dia keluar menaiki superbike. Seseorang mengintip dia luar mansion Mellisa.

" Darren ade something dirancang oleh Qaireen , nak aku follow dia tak? " tanya wanita berhoodie hitam.

" follow dia , aku akan datang sekejap lagi " kata Darren menutup panggilan itu , dia memandang ke samping melihat ayah kandung Qaireen.

" nampaknya anak kau nak ciptakan sebuah peperangan " kata Darren kepada ayah Qaireen yang terbaring lemah. Dia mengajak Austin dan Alex untuk melakukan misi ini.

" Alex jom! " kata Darren sambil mencapai handgun yang dah lama dia simpan peluru hanya untuk Qaireen kesayangannya. Alex hanya mengikut tetapi Austin sedang relax bermain nintendo switch.

" Austin jom lah , kau tak payah mengade - ade nak duduk sini , tolong aku bawa orang tua tu. " kata Darren sambil memakai sut kemas.

" fuh! Kau nak gi mission ke nak ngorat amoi tepi jalan ni? " kata Austin tanpa berlapik. Darren mengacukan pistol dihadapan Austin.

" aku nak simpan peluru untuk buah hati  aku , jangan sampai kau yang rasa dulu! " marah Darren hampir menarik picu. Alex menenangkan baran abangnya itu.

" bang , relax lah " kata Alex menurunkan pistol itu dari tangan Darren. Austin dengan mimik menganjing dia membuat tanda menyerah kalah. Darren mendengus.

" dah siap cepat sebelum aku tembak kepala seekor - seekor " marah Darren lantas berlalu pergi keluar meninggalkan villa. Konco - konco Darren mengikuti Mellisa dari belakang.

Tiba di rumah mertua Qaireen , dia mengarahkan anak buahnya tunggu arahanya apabila dia menjumpai sesuatu.Dia memanjat mengikut batang paip menuju ke bilik bacaan Adam Ayah Zhariel , dia menggeledah semua sudut ruang tetapi tidak menjumpai satu bukti bahawa Adam Hakimi membunuh Ibunya.

Dia terpandang rak fail yang tersusun rapi lantas mencari di celah - celah fail , dia tejumpa sesuatu. Dia melihat seutas rantai batu Amethyst yang berlumuran darah kering tersimpan rapi di dalam sebuah kotak kaca . Sepucuk pistol diambil melihat jenama handgun itu. Yup sama seperti hasil carian Jeremy.

The Unknown Wife ✔️Where stories live. Discover now