4.Ketemu

160 125 98
                                    

Assalamu'alaikum Bestie...

Apa kabar?


....

HAPPY READING

~°°°~

"Apaan sih lo, gaje banget " Bima menjitak dahi Lionel , membuat sang empu mencibir dan membalas jitakan itu dengan pukulan di jidat Bima.

"Lo duluan, Napa lo rebut Ghisya dari gue? Hah!! Jawab! "

Bima bangkit dari duduknya, begitu juga dengan Lionel.

"Siapa yang rebut dia jelas jelas dia dulu yang kegatelan sama gue, lagian gak boleh nolak rezeki." ujar Lionel dengan senyum miring nya.

"Halah, palingan juga lo yang kegatelan sedangkan lo kan ulet keket " sahut Bima.

Tak terima dibilang ulet Lionel menatap Bima dengan tatapan tajam setajam silet.  Membuat Bima terkekeh.

"Anjing lo, bangsat lo, babi lo, kodok lo, kambing lo, sapi lo, uler lo, Jangkrik lo, Gaj-" umpatan Lionel berhenti kala mendengar omongan Bima.

"Terus sana terus sebut tuh semua hewan sampe besok juga gak bakal habis, bego." Sinis Bima membuat Lionel membulatkan matanya.

"Goblok lo, bangsat lo, laknat lo, Gak sudi gue punya temen kayak lo." kesal Lionel.

"Emang lo temen gue? "

"Iyalah"

"Perasaan gue gak punya temen kayak lo deh."

Bima menatap ketiga temannya. " Eh, situ kenal Lionel gak? " tanya Bima, membuat mereka mengangkat bahunya serempak.

"Tuh kan gak ada yang kenal ama Lionel, sapa dah tu anak."  lanjut Bima sembari mengetuk ngetukkan jarinya di dagu.

"Hadeh, terserah wes pasrah Gue." Lionel duduk kembali dan menyeruput es teh punya Leo.

Secara reflek Leo memukul kepala Lionel dengan sendok. Membuat sang empu meringis.

"Main nyeruput aja, lo." Leo merebut es tehnya dan membuang sedotannya, ia mengambil sedotan yang baru.

"Punya abang gak peka banget, sumpah." Kesal Lionel.

Lionel dan Leo adalah saudara hanya beda satu tahun sebenarnya Lionel adik kelas mereka berempat, tapi karena ia sedikit keras kepala ingin satu kelas sama Leo jadi dengan terpaksa orang tuanya menyetujui.

Leo sudah pasrah mempunyai adik yang banyak tingkah seperti Lionel, tapi ia bisa apa andai aja bukan adiknya pasti sudah ia buang ke Antartika. Namun meski begitu mereka tetap saudara ya walau sifatnya bertolak-belakang.

"Udahlah, pusing pala gue gak dirumah gak disekolah sama aja tau gak."  Azka memijat pelipisnya.

"NGGAK!!" sahut mereka berempat serempak.

Azka menghela nafasnya berat sembari menatap mereka dengan tatapan tidak mengenakkan.

"He dugong, gue ikhlas kalo lo ama Ghisya, ambil aja sono pacar gue lagian gak cuman satu." Bima tiba tiba mengingatkan lagi kejadian tadi membuat Lionel membulatkan matanya.

"Serius? " Bima mengangguk. "Em, tapi sorry gue gak suka ama dia, menurut gue dia gak tepat buat jadi ibu dari anak anak gue " lanjut Lionel.

"Yo wes."

Azkana Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora