10. Pergi

679 72 7
                                    

POV Atsumu

Hari ini gw seneng banget. Karena apa? Tentu karena hari ini adalah tanggal 5 Oktober.

Aku sedang membeli kue ulang tahun. Yap ini hari ulang tahun ku dan Osamu.

"Tolong kue ini satu"

Ucapku menunjuk sebuah kue yang ukurannya cukup besar. Hm... kue itu kelihatan sangat enak. Aku sudah membayangkan bagaimana dua lilin akan tertancap diatasnya, dan aku boleh minta apa saja saat aku dan Osamu meniup lilin itu.

Aku berjalan santai sambil bernyanyi. Ntah mengapa aku merasa sangat bebas hari ini. Aku melihat layar ponsel ku yang menyala untuk melihat  jam berapa sekarang.

"Ah.. ternyata masih pagi"

Ntah kenapa aku berbicara sendiri.
Hari ini aku memang sengaja tidak  sekolah, ya sampai lusa aku izin tidak masuk sekolah, sampai Osamu selesai operasi. Setelah Osamu selesai operasi aku akan kembali sekolah. Aku menghirup udara pagi yang benar-benar segar, melihat jalan setapak yang biasanya ku lewati bersama Osamu waktu berangkat sekolah. Sejenak rasa rindu datang.

'kapan kita bisa kayak gitu lagi?' Batinku

"Hah... gw ngerasa udah capek sih. Gw kangen masa-masa dulu, gw kangen kelahi lagi sama Osamu dengan kondisinya yang sehat, gw kangen. Seandainya Osamu gak saki-"

Langkah ku terhenti. Apa yang ku katakan barusan?

Plakk..

Aku menampar pipi ku sendiri.

'Lo kenapa sih Tsum?! Samu sakit bukan karena dia mau. Jangan pernah lo berpikir buat nyalahin dia' batin ku.

Hahh..

"Lagian udah ini Osamu sembuh kok, apa sih yang gw pikirin?".

Aku melanjutkan jalanku.

"Hahah.. tapi waktu Lo benar-benar sembuh lo bakal di spam tugas sama guru, dan gw gak sabar lihat gimana ekspresi lo nanti Sam."
.
.
.
.
.
.
POV 3/sudut pandang orang ketiga

Atsumu sudah sampai di rumah sakit. Ia datang keruangan Osamu lalu membuka pintu.

"SURPRISE!! HBD SAM- Hah?!"

Mata Atsumu terbelalak. Kue yang tadi dipegangnya lepas dari gengaman tanganya dan kini jatuh ke lantai.

Ia tidak percaya, kakinya bergetar dan berjalan pelan mendekat ke Osamu.

Osamu sedang berbaring tak berdaya di kasurnya. Napasnya sudah seperti napas ikan. Monitor yang disamping kasurnya menunjukan detak jantung yang semakin melemah. Ibunya sudah menangis sedari tadi.

Saat Atsumu mendekat Osamu sudah tak bisa melihat wajah Atsumu dengan jelas lagi, pengelihatannya mulai kabur perlahan, yang ia kenali hanya tangan hangat Atsumu yang menyentuhnya lembut. Ia memegang tangan tersebut erat dengan sedikit tenaga yang tersisa. Air matanya jatuh, melewati lekukan- lekukan pipinya yang kurus dan membasahinya.

"Sam, kenapa sih lo gak pernah bilang makasih kak?"

"Emang harus? Makasih aja udah cukup, gak ada bedanya"

"Sekali aja sam"

"Gak. Kenapa sih maksa amat"

Suatu percakapan melintas di benaknya. Ia tersenyum..

Untuk pertama dan terakhir kalinya

"A..ri.. ga- tou..nii..c-cha..n"

Deg

Atsumu benar-benar terkejut.

Genggaman tangan Osamu mulai merenggang. Matanya menutup bersamaan dengan hilangnya kesadarannya..

Comeback To MeWhere stories live. Discover now