BAB : 2

6.6K 47 0
                                    

Semangat besar Kukuh pagi dini hari sudah membawa mobilnya ke Purworejo mengambil kelapa satu truk. Ia masih ingat saat tadi malam bangun nyusul di belakang Safira anak tirinya yg kedua yg kelihatan suka sama dia kalau mandi dilihatin terus sambil tersenyum kagum. Wajar Kukuh kan tampan, banyak pedagang kelapa di pasar iri melihatnya nikah dengan pedagang pasar juga.

Salindri masih SMP sengaja ikut naik mobil ke luar kota bersama Kukuh. Gadis SMP itu suka becanda dan bermanja - manja dengan papa tirinya. Kukuh juga senang disayang semua anak tirinya yg cantik2. Hari hujan begini truk berangkat, Sakinah malah nyuruh anaknya ikut sama Kukuh berdua ngambil kelapa di pasar. Sakinah percaya saja sama Kukuh yg sangat dicintainya setelah suaminya mati dan belum ada gantinya.

Dalam perjalanan Kukuh senang sekali merangkul Salindri yg mengenakan jaket.

" Aku tadi belum sarapan Lo pa"

" Sama. Nanti kira makan di warung sana tuh ada nasi gulai sama soto. " kata Kukuh.

" Sudah deket warung satenya ya pa ? Mana ini sawah semua kan ?"

" Iya. masih jauh. Papa mau mimik cucu dulu bentar." kata Kukuh .

" Emang bawa susu ?"

" Ya punyamu. kamu kan bawa susu."

" Diih jorok "

" Kenapa sih papa seneng pegangi Indi ?" tanya gadis itu polos.

" Masa kecil papa kan gak pernah nenen,cuma dikasih susu sapi" kata Kukuh bercanda.

" Sama kok, Indi juga gak nenen."

Kukuh tersenyum memandang betapa indah tubuh Salindri seperti milik Savitri dan Safirah. Beruntung sekali ia mengawini janda itu bisa sekaligus menikmati kehangatan putrinya yg cantik2.

" Udah..nih dimakan dulu sarapan rendangnya." kata Kukuh setelah tadi sempet keluar dari mobil membeli nasi rendang ke warung deket sawah. Salindri habis klimaks langsung tertidur di dalam mobil.

***
Sepanjang jalan pulang kembali dari ambil kelapa, Kukuh terus mencumbui Salindri hingga keduanya lemas dan tertidur ketika sampai di rumah.

Namun tiba2 Kukuh yg baru saja memejamkan mata di kamarnya terbangun kembali sudah berada di tengah hutan yg sangat gelap. Kukuh terduduk ditengah semak belukar dengan pohon2 tinggi mengelilingi tubuhnya yg kecil. Pohon2 tinggi itu makin lama berubah menjadi makhluk yg sangat seram dengan kaki yg besar bergerak maju ke arahnya.

" Hai Kukuh..sudah berulang kali kamu menyentuh anak2ku...kini kamu harus menerima hukuman dariku... ha ha ha ha...!!!" suara itu didengar sangat menakutkan Kukuh yg sangat kecil dan lemah terduduk di rumput basah.

" Tidaaakk...oh...ampuuun." kata Kukuh yg ketakutan ketika kaki2 makhluk itu makin dekat dan menginjaknya hingga terasa tubuhnya hancur diinjak oleh kaki raksasa itu. Kesakitan yg luar biasa dirasakan Kukuh. Lalu kaki dan tangan terpisah berserak di rumput hingga basah oleh darahnya sendiri.
Kepala Kukuh yg terpenggal karena dipuntir oleh tangan kasar makhluk itu hingga putus dan dilempar ke jurang berbatu yg sangat dalam.

" Aaaaacchhh...!!!"

Kukuh merasakan sakit dan mati ketika kepalanya berbentur batu di dasar jurang.Sedang tubuhnya yg hancur diinjak- injak makhluk itu terasa sakit tersayat hingga isi perutnya terburai.

Kukuh jatuh dari ranjang ketika Savitri ingin meraba burungnya untuk dikulum.

" Papa ngapain ?" tanya Savitri saat papanya membuka mata dan beringsut menjauh dari pandangan gadis itu. Kukuh ketakutan karena ia memandang putrinya telah berubah ujud menjadi makhluk yg sangat menakutkan.

" Ampuuuunnn... tinddaaak..aku tidak akan mengganggu anakmu lagi. Ampuuuunnn...huuuu huu hu huu "

Kukuh menangis sambil merentangkan kedua tangannya menyerah kepada Savitri yg mencoba mengelus kepala papanya. Tapi Kukuh terus berteriak- teriak hingga mengejutkan semua anak2 nya yg ada. Sakinah yg baru pulang dijemput Safirah kebingungan melihat suaminya berteriak- teriak kayak orang gila.

***

Kukuh tetap terpesona melihat Savitri yg sudah berusia SMA itu jika mandi di sumur timba yg terbuka sengaja berdiri di depan mata Kukuh. Aaah tubuh indah itu sangat menggoda Kukuh hingga menungguinya sampai selesai. Savitri yg sulung dan sangat cantik itu pernah dikeloni Kukuh yg tidur dibelakang Sakinah sambil meraba pinggulnya di tengah malam. Savitri merasa sangat senang semenjak Kukuh tinggal serumah dengan mereka. Savitri juga pernah curhat sama Sakiyah tentang papanya yg tampan itu menggemaskan.

" Eh dik..nanti kita tidur bersama papa dan kira pesta mau gak ?' tanya Savitri.

" Mauu. Tapi kan ada mamaa." jawab Salindri.

" Ntar siang pas kita pulang sekolah." kata Savitri sambil melirik ke dalam kamar ada Kukuh yg terlentang tidur tanpa hiraukan burungnya ngablak didalam sarung yg terangkat.

" Hi hi hi..tuh lihat.. burungnya ganteng kan..besar sih." kata Sakiyah.

Akhirnya ketiga gadis itu berangkat sekolah naik angkot karena tidak ada yg mengantar.

Saimah dan Safira sudah lebih dulu diantar mamanya saat pagi tadi bareng ke pasar. Tidak ding, Saimah pamit pusing gegara semalam tidurnya sampai tengah malam karena miliknya dijilati Kukuh dan disodok dengan jari sampai lemes. Kukuh sih kelewatan anak masih SD juga diajari gituan. Awalnya Saimah kesakitan karena miliknya masih sangat sempit untuk disodok dengan jari sekalipun. Tapi setelah Kukuh mainan sampai satu jam sambil membiarkan burung dikulum Savitri, Saimah jadi merasakan ada sensasi nikmat walau tidak sampai bercinta.

Kini gadis itu terkapar tidur dalam dekapan papanya yg pulang dari pasar habis subuh langsung merangsek ke bantal putrinya.

ANAK KWALON GENDRUWOWhere stories live. Discover now