BAB : 3

5.3K 37 0
                                    

Adik Kukuh Ruby yg datang dari kampung ke rumah kakaknya yg baru sembuh dari sakitnya disambut hangat Sakinah. Ruby menggantikan kakaknya mengangkut kelapa dari luar kota dan menjemput Sakinah dari pasar pulang ke rumah.

     " Saya tidak tahu bapaknya itu tiba2 jadi lumpuh dan seperti ketakutan kalau melihat anak2nya." kata Sakinah menceritakan awal kejadian Kukuh hingga jatuh sakit. Kukuh yg sekarang bingungan itu tidak bisa membawa mobil truk hingga digantikan adiknya yg masih bujang.

     Namun begitu Kukuh masih suka tiduran dekat dengan Savitri yg cantik dan sering menggodanya. Savitri yg pernah memberikan kehangatan kepada papa tirinya itu selalu menggairahkan Kukuh untuk didekati.

   Aku bisa cepat sembuh nih kalau anakku yg cantik2 selalu merawat dengan kasih sayang. Kata Kukuh dalam hati. Safira yg pendiam itu menyuapi Kukuh yg bagian lehernya terasa sulit untuk mengangkat kepala. Tulang leher Kukuh serasa putus saat bermimpi buruk dan jatuh dari ranjang.

 Kini dalam penderitaannya itu Kukuh berharap masih bisa memanfaatkan salah satu dari putri Sakinah jadi istrinya bila kelak Sakinah mati dijadikan tumbal.

***

Ruby yg membantu kakaknya tinggal di kamar belakang terpisah dengan kamar Kukuh yg berkumpul dengan Sakinah dan anak2 nya. Tapi ketika Ruby sedang mau buang air secara tidak sengaja melihat Savitri sedang mandi di dekat sumur timba karena kamar mandi sedang dipakai adiknya berak.  Ruby jadi tidak enak duduk di dekat dapur sambil mengintip ponakan2 yg sedang mandi.  Akhirnya Ruby masuk kamar yg kosong setelah Salindri keluar dari kamar. Salindri tersenyum mengangguk ketika berpapasan dengan Ruby yg mirip dengan Kukuh.

     Kamar mandi itu cuma dibangun tembok bersekat tanpa pintu penutup yg bisa dikonci sehingga siapa saja bisa masuk dengan bebas. Ruby sebagai orang baru dan sungkan kepada Kukuh bila ia tidak sopan kepada putri2nya tentu tidak berani kurang ajar. Tetapi sebagai laki2 normal tentu punya hasrat sama jika melihat gadis2 cantik.

     " Om Ruby tidur di kamar depan saja. Di belakang itu bocor kalau hujan" kata Salindri.

     " Nggak apa2. Kan di depan sudah ada mas Kukuh dan kalian." kata Ruby.

     "  Ada kamar kosong kok, itu dekat dengan gudang mama" kata gadis itu.

     " Ya sudah..nanti om kesana" kata Ruby.

     Akhirnya Ruby mau juga pindah ke kamar yg dimaksud Salindri dekat dengan gudang. Namun ketika hujan deras diluar mengguyur rumah itu, Sakinah dan Savitri berlari pindah ke kamar yg ditempati Ruby. Sakinah yg sebulan ini tidak pernah kumpul dengan Kukuh yg lumpuh,merasa kesepian. Tidur di belakang Ruby rasanya lebih hangat sambil memeluk dari belakang. Ruby yg terjaga dari tidurnya kaget merasakan ada tubuh yg memeluk dari punggungnya.  Ketika ia membuka mata melihat tubuh Sakinah  sudah memeluk punggungnya. 

 

***

      Ruby yg dari muda menekuni ilmu kebatinan juga ilmu supranatural hingga bisa membaca aura kakaknya yg kurang bagus karena memelihara pesugihan sehingga menjadikan  anak dan isterinya sebagai tumbal. Kini jika ia mendengar cerita Sakinah bila kakaknya jatuh sakit, ia tidak heran.  Semua itu ulah Kukuh sendiri.

     Ruby sebenarnya tidak ingin merusak pager ayu keluarga kakaknya. Tapi jika anak dan istri Kukuh yg sering menggodanya, apa boleh buat.  Di dalam kamar Ruby selalu membaca mantra untuk meminta kekuatan agar tidak diganggu makhluk gaib yg hampir tiap malam ia melihat ada di sekitar rumahnya. Seperti pada malam itu ia merasa ada bayangan hitam yg menghampiri dirinya hingga ia memejamkan mata sambil membaca mantra. Tapi ketika ia membuka mata yg ia lihat Sakiyah ABG yg masih SMP itu tersenyum duduk disisinya.

     " Om belum tidur kenapa ?"

     " Ah nggak papa kok. " jawab Ruby.

     " Aku pingin tidur sama om boleh nggak ?" tanya gadis itu polos.

      " Emang di kamarmu kenapa ?"

      " Gakpapa. Tapi kan gak ada om. Kami kan udah gak punya bapak, dulu kami tidur bersama bapak. "

       " Kan ada papamu Kukuh !"

       " Papa Kukuh sudah sama mama." kata Sakiyah sambil tetap merebahkan badan ke samping Om Ruby. Pemuda lajang itu akhirnya mengijinkan Sakiyah tidur di sebelahny.
    

      " Kan kamu masih kecil. Gak boleh main gituan..ntar hamil gimana?"kata Ruby . Sakiyah jadi malu dan diam.

     " Sakiyah yg sudah tak berbusana dan hanya berbalut kain sarung itu sangat menggoda mata Ruby. Tapi Ruby bukan Kukuh yg mudah sekali terangsang dan ingin selalu bercbu dengan gadis2 cantik itu. Ruby malah menghindari karena ia sedang menuntut ilmu kebatinan dan ilmu gaib yg berpandangan ketemu dengan wanita yg menimbulkan hasrat. Apalagi sampai menyentuhnya, tentu berakibat fatal bagi Ruby. Sakiyah kemudian merangsek diatas kursi didekat Ruby untuk tiduran.

ANAK KWALON GENDRUWOWhere stories live. Discover now