12.Comback!

5.7K 814 35
                                    

Sebelum anda membaca chapter ini, mohon maafkan saya jika terdapat kesalahan dalam penamaan karakter yang tidak sama seperti sebelumnya.

Ngomong',
Selamat Hari Raya Nyepi 🙏🏼

-----------------------------------------------------------

Tangan Neron bergerak mengelus pinggang Damian dengan sensual, sang empu tertawa karna geli.

"Hahaha berhentilah Neron itu geli!" Damian mencoba melepaskan tangan kiri Neron yang mengelus pinggangnya dengan sensual yang justru menurutnya menggelitik dirinya.

"Apa yang kalian lakukan?"

Neron dan Damien yang mendengar suara yang begitu dingin segera menoleh dan menemukan seorang pemuda tampan dengan rambut pirangnya yang berkilau dengan mata birunya yang sama seperti warna laut yang indah.

Mata biru itu terlihat menatap tajam pada kedua remaja didepannya.

"Neron! Pergilah! Papa sedang menunggumu bersama Viscount Dallen!" Ucap pemuda tampan itu dengan nada dinginnya.

Neron mendengus dalam hati dan akhirnya berdiri. Ia dengan segera melangkah keluar dari ruangan itu tanpa melihat kebelakang sedikitpun.

"Kakak? Kenapa kakak terlihat kesal?" Pertanyaan polos itu keluar dari bibir merah muda milik Damien seolah anak itu tidak tau bahwa dirinya baru saja dilecehkan.

"Tidak, aku tidak marah. Oh ya, Damien besok temanilah ibu dirumah" Pemuda tampan itu berucap sembari mendekat dan mendudukkan dirinya didepan Damien.

"Kakak berkata seperti akan pergi saja!" Damien berucap dengan kedua pipinya yang mengembung lucu.

"Kakak akan pergi bersama Papa dan Neron untuk menangkap rusa!, Apa kau ingin kakak menangkapkanmu sesuatu?" Pemuda tampan itu bertanya dengan senyumannya dan tangannya yang bergerak mencubit pipi putih yang memerah milik Damien dengan gemas.

"Tidak! Aku hanya ingin Kakak dan Papa juga Neron pulang dengan selamat!, Aku akan menunggu disini bersama Mama!" Damian tersenyum setelah mengucapkan kata-kata itu yang membuat Alen, pemuda tampan itu tersenyum.

Alen mengelus rambut adik bungsunya itu dengan sayang.

"Kalau begitu kakak akan keluar ya untuk mempersiapkan barang-barang, kau tetaplah jaga kehangatanmu kakak tidak mau kau sakit" setelah mengucapkan itu Alen mencium kening Damian dan pergi berlalu dari ruangan itu.

Damian yang tertinggal sendirian diruangan itu kembali mengarahkan tangannya keperapian yang menyala untuk mencari kehangatan.

--------------------------🤡-----------------------------

Disebuah ruangan yang begitu besar terlihat ada seorang pemuda tampan dengan rambut peraknya yang berkilauan karna terkena sinar matahari.

Pemuda itu adalah Neron. Neron kini sedang menyiapkan barang-barang apa saja yang ia bawa, yah meski tidak begitu banyak.

Setelah mempersiapkan barang-barangnya, Neron membaringkan tubuhnya dikasur.

Tanpa sadar kedua mata violetnya terpejam, sebuah bayangan tiba-tiba saja hadir dikepalanya. Begitu indah seakan itu adalah sebuah kenyataan.

Sebuah taman yang begitu asri, begitu banyak bunga cantik bermekaran. Cantik sekali.

Neron melihat seorang remaja yang begitu cantik tengah duduk dipandang rumput taman itu.

Remaja cantik itu memiliki surai coklat yang hampir menyamai Oranye, atau bahkan sudah berwarna Oranye. Rambutnya terterpa angin yang berhembusan.

Kedua manik coklat terangnya menatap langit yang cerah dengan beberapa awan yang berjalan beriringan.

Mata cantik itu menutup. Remaja itu menikmati semilir angin yang begitu halus berhembusan. Bunga-bunga bergoyang bersamaan dengan rerumputan yang juga bergoyang dengan halus.

Karna terpaku pada kecantikan remaja itu yang tak lain adalah Damien. Tanpa sadar kedua kakinya berjalan perlahan mendekati Damien yang sedang menikmati udara segar.

Kedua mata itu terbuka Damien menyadari keberadaan Neron dan ia menolehkan kepalanya sehingga sepasang mata violet Neron bertemu dengan sepasang mata coklat muda yang begitu cantik milik Damien.

"Neron!" Damien berucap memanggil, ia kemudian bangun dari duduknya dan melangkah cepat kearah Neron.

'bruk'

Tubuh Damien bertubrukkan dengan tubuh Neron, kedua tangan mulus Damien memeluk leher Neron dengan erat seolah tidak mau melepaskannya barang sedetikpun.

"Neron aku merindukanmu!" Damien berucap dengan mendongakkan kepalanya menatap Neron yang terlihat kebingungan sekaligus senang sangatlah senang!.

"Damien aku--" belum sempat perkataan yang akan dilontarkan Neron selesai, tangan Damien tiba-tiba saja menarik topeng yang dikenakan Neron hingga terlepas.

"Ah! Dam--"

'cup'

Neron tak jadi berteriak protes, ia membuang semua rasa malunya soal topengnya yang dilepas oleh Damien secara tiba-tiba. Damien tiba-tiba saja mencium bibirnya dan bahkan topengnya sudah terjatuh dan kedua tangan Damien meremas rambut peraknya itu.

Neron terbuai, ia tak bisa mengendalikan dirinya dan...

'grab'

"Ummpphb nnnhh...." Damien mendesah ketika Neron menciumnya dengan liar dan cepat.

Tangan kiri Neron merangkul pinggang ramping Damien dan menariknya untuk semakin merapatkan diri sehingga ia bisa memperdalam ciuman panas mereka.

Tangan kanan Neron turun meremas bongkahan kenyal, pantat milik Damien yang entah sejak kapan terlihat begitu berisi dan bulat.

"Ummhhh ann-aahh!" Damien juga terbuai, ia tenggelam dalam kenikmatan yang diberikan Neron tanpa sadar.

Neron tak tahan, ketika dirinya akan merobek pakaian Damien...

'BRAK!'


















"NERON! SUARA MENJIJIKKAN APA ITU?!"






























'SIAL!'-Neron













----------------------------Tbc--------------------------

Hello guys!
Maaf ya atas keterlambatan saya soal updatetan cerita-cerita saya..
Saya bener-bener sudah berusaha buat draft dan mau saya up tapi selalu ada aja halangan yang harus dikerjakan terlebih dahulu..

Jadi disini saya sudah up cerita White terlebih dahulu sebelum up lainnya, saya juga mau mengucapkan,

Selamat Hari Raya Nyepi🙏🏼

Semoga kalian suka update cerita ini

Vote&komen ya
Terimakasih!🙏🏼

White . BlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang