Part 4

79 10 0
                                    

Disini atau lebih tepatnya di kastil klain Lan Vampir terkuat dan hebat dari klain lainnya, Kini kastil tersebut sedang dalam masalah meskipun tidak besar tetapi kekacauan jelas sampai ada bangunan di kastil ada yang rusak. Hanya beberapa barang serta tembok sedikit retak serta beberapa lilin berserakan, serta karpet juga ikut rusak.

Beberapa prajurit vampir ada yang tewas dan banyak yang luka-luka. Bukan hanya itu saja, para Alpha dan omega serta Beta banyak yang terluka akibat serangan para Rogue yang makin tidak terkendali dan bertambah banyak. Jumlahnya hampir 1000 bahkan lebih, itu saja banyak yang baru bermunculan. Sedangkan tenaga klain Lan dan juga yang lainnya juga sudah tidak memiliki tenaga lagi untuk melawan Rogue.

Untung saja Xichen segera datang dan ikut membasmi para Rogue dengan kekuatan alpha nya yang cukup kuat, karena Xichen tidak mau dijadikan raja maka dia dilantik menjadi jendral perang yang kemampuannya cukup hebat dan sudah banyak membasmi para hama yang menganggu dirinya dan juga bagi kaum nya.

Splash

Pedang milik Xichen terdengar jelas dan sedang menebas kepala Rogue, dan darah berada di mana-mana. Karena Xichen pandai dalam menggunakan pedang jadi dia lebih memilih menggunakannya daripada menggunakan kekuatannya. Menurutnya itu sangatlah membuang banyak tenaga meskipun menggunakan pedang juga sama saja namun tidak terlalu banyak menggunakan kekuatan nya hanya membutuhkan sedikit saja.

"Merepotkan." Satu kata yang diucapkan Xichen setelah menebas kepala Rogue.

"Hehe mau melawan ku, ch jangan harap kau bisa menang. Karena kami akan langsung membunuhmu sekarang juga." Kata ketua Rogue yang berbicara kali ini.

"Wah kau rupanya sangat angkuh sekali, kalau begitu coba saja." Jawab Xichen tak kalah, kali ini dia bersikap dingin dan fokus dalam peperangan.

Prok prok prok

"Lihatlah ternyata jendral perang vampir sudah bersemangat, apakah kau tidak memiliki kekuatan dan lebih memilih memakai pedang mu hahaha." Kata seseorang yang baru saja muncul di hadapan Xichen dan ketua Rogue.

"Penghianat." Batin Xichen mengeram marah rupanya ada seorang penghianat di Klain miliknya.

"Oh rupanya kau tidak lihat sekitarmu hahaha, memang benar perkenalkan nama asliku Luo Binghe. Aku anak dari Luo Zunzi pertama. Aku seorang werewolf, untuk menyamar menjadi salah satu dari kalian dan menggiring kalian ke hutan kematian agar kalian semua binasa." Binghe berkata dan membongkar identitas sebenarnya.

"Kau! Aku pastikan malam ini kau akan tiada! SERANG!" Xichen menyerang pemuda bernama Binghe yang merupakan penghianat klain nya.

Pertarungan yang sengit, bahkan kedua nya seimbang. Kekuatan Xichen yang terkuras dan juga dia sedikit haus karena terakhir dia meminum darah kemarin, padahal biasanya dia merasakan haus sepeti itu sekitar tiga hari akan tetapi berbeda dengan sekarang, apa mungkin itu salah satu pengaruh jika dua menggunakan pedang nya akan menguras tenaga dan juga kekuatannya.

"Huft hosh hosh melelahkan sekali." Kata Xichen mengatur nafasnya yang mulai memberat.

"Hahaha apakah hanya segitu saja kemampuan mu wahai Alpha terhormat." Kata Bichen menghina Xichen.

Ting Ting

Dengan kelincahan yang dimiliki Xichen, berhasil melumpuhkan serangan bichen. Sekarang justru bichen lah yang kalah karena tidak mampu menandingi kegesitan Xichen dalam serangan yang dibilang sulit untuk dihindari dirinya.

"Haha apakah anda menyerah klain Luo, LIHATLAH KETUA KALIAN SUDAH KALAH, SEKARANG MENYERAH LAH KALIAN SEMUA DAN TUNDUK KEPADA KAUM KAMI!" Teriak Xichen mewakili kaum nya, bahwa dirinya menang.

***

"Oi Wei Ying kau dipanggil atasan di tunggu di ruangannya." Kata teman satu rekannya.

"Ya, thanks Ge. Tapi ini belum selesai terus bagaimana?" Tanya Wei Ying masih cuci piring.

"Tidak apa-apa biar Gege saja yang melanjutkan nya, kau pergilah menemui atasan nanti akan mengamuk jika kau tidak pergi sekarang." Katanya yang mengantikan mencuci piring.

"Baik ge."

Pemuda manis bernama Wei Ying mencuci tangannya hingga tidak ada sabun lagi, kemudian dia menuju ke ruangan atasannya yang katanya ingin menemui dirinya. Entah apa yang ingin dia katakan yang pasti semoga saja dia tidak dipecat karena hanya inilah penghasilan Wei Ying saja. Jika dirinya dipecat maka dia akan membayar uang kuliah bagaimana dan untuk kebutuhan sehari-hari nya bagaimana jika dirinya tidak lagi memiliki pekerjaan.

Tok tok

"Masuk!"

Wei Ying segera masuk lalu menutup pintu kembali, kemudian dia duduk di kursi yang berada tepat di depan atasannya.

"Ada perlu apa tuan memanggil saya kemari? Apakah saya membuat kesalahan?" Tanya Wei Ying kepada atasannya.

"Tidak, jangan panggil saya tuan panggil saya Gege karena anda sudah saya anggap adik sendiri." Katanya panggil saja YangYang.

"Hehe Iya tu— Ge, lantas kenapa Gege memanggilku?"

"Apakah kau ingin menemani Gege besok ke mall? Karena Gege akan membeli hadiah tetapi tidak tahu membeli yang bagaimana." Kata YangYang.

Karena YangYang umurnya setara dengan Xichen, bahkan pemuda imut tersebut siapa lagi jika bukan Wei Ying yang mempunyai gigi kelinci 🐰 membuatnya bertambah imut disertai senyuman nya yang manis membuat siapa saja gemas melihatnya.

"Tapi aku juga tidak terlalu paham masalah hadiah ge, nanti jika orang yang Gege kasih tidak suka hadiahnya bagaimana?" Wei Ying merengek karena dia juga tidak terlalu yakin akan memberikan hadiah yang seperti apa.

"Ya sudah kita lihat saja besok, setelah pulang kerja kita bisa saja langsung ke mall. Lagipula besok Cafe akan tutup lebih awal dari biasanya kan, jadi kita bisa pergi ke mall." Kata YangYang yang sudah mengatur semuanya.

"Baik ge."

YangYang mengacak rambut Wei Ying, dan sang empu merasa malu karena dia diperlakukan anak kecil padahal umur dia sudah menginjak 27 tahun, tetapi mengapa orang-orang mengatakan bahwa dirinya itu imut bukan tampan.

"Gege rambutku jadi berantakan tau."  Wei Ying mendengus kesal dengan wajah imutnya.

"Maafkan Gege, bagaimana jika Gege akan belikan kamu es krim?"

"Mau!"
Dikarenakan Wei Ying suka akan makan manis apalagi es krim jangan tanyakan.

*****

Eps selanjutnya....

"K-KAU? Eh mengapa kamu tahu jika aku disini?" Tanya Wei Ying

"Makan." Kata lelaki itu yang melihat buku menu.

"Siapakah dia dan ada hubungan apa dengan Wei Ying?" Kata lelaki yang bersembunyi di balik tembok mendengar semua percakapan nya


Mr Wang and Mr Xiao  Where stories live. Discover now