part 11

1.6K 236 83
                                    


Jisoo membangunkan Jennie dikarenakan sudah sampai tujuan, namun Jennie enggan membuka mata akibat rasa pusing yang masih saja menyerangnya. Dengan sabar supir bus menunggu mereka berdua turun tapi tak kunjung turun juga. Supir bus melihat kebelakang memastikan keadaan penumpang barang kali saja terjadi hal yang buruk.

"Apa kalian tidak jadi turun?" Tanya supir sedikit berteriak supaya bisa terdengar hingga ketempat duduk Jisoo dan Jennie dibelakang.

"Maaf, apa bapak bisa tunggu kami sebentar? temen saya sedang sakit, saya akan membayar lebih." Jisoo merasa tidak enak dengan supir bus. Untungnya penumpang yang lain sudah pada turun hanya tersisa mereka saja.

"Jennie, bangun kita sudah sampai." Panggil Jisoo sedikit menepuk pelan pipi mandu Jennie.

"Hm.. Kepalaku sungguh sakit." Keluh Jennie masih dengan mata terpejam.

Jisoo menempelkan punggung tangannya dikening Jennie dengan perasaan ragu. Dia merasakan panas disana, tubuh Jennie sangat panas sudah sepantasnya Jennie terkulai lemas dan mengeluh pusing.

"Kita kerumah sakit naik taksi." Ucap Jisoo cemas. Jennie harus mendapatkan perawatan sebelum sakitnya bertambah parah.

"Aku tidak suka rumah sakit, baunya tidak enak." Kata Jennie terdengar lemah.

"Jangan berbohong. Kau bahkan mengunjungiku sebanyak dua kali sewaktu aku dirawat." Jisoo tidak mempercayai alasan yang diberikan Jennie.

"Tiga kali."

Koreksi Jennie juga menghitung kali pertama ia datang kerumah sakit mengunjungi Jisoo namun tidak sampai masuk kedalam dikarenakan ada Krystal dan Irene.

"Demi bisa melihatmu aku memaksakan diri. Kau tidak tahu kan betapa khawatirnya aku?" Akui Jennie pelan entah dia sadar apa tidak sudah mengatakan hal yang tidak seharusnya ia ungkapkan.

Belum sudah rasa keterkejutannya tadi mengenai Jennie yang tiga kali menjenguknya dirumah sakit, sekarang Jisoo kembali dikejutkan juga mendengar pengakuan jujur Jennie.

Apa yang dipikirkan Jennie? sampai memaksakan diri padahal dia tidak suka dengan bau rumah sakit. Mengingat hubungan mereka tidaklah dekat tentu hal ini membuat Jisoo bertanya-tanya mengapa Jennie melakukan itu.

"Sekarang aku sakit.. Jisoo." Jennie membuka matanya lalu menyentuh wajah Jisoo.

"Kau harus bertanggungjawab merawatku hingga sembuh." Lanjutnya serak tidak menerima penolakan.

Jisoo menatap mata sayu Jennie layaknya mata orang sakit. Mereka bertatapan lalu Jisoo memegang tangan Jennie namun tidak ia singkirkan dari wajahnya.

"Beritahu aku alamat rumahmu. Aku akan mengantarkanmu pulang." Kata Jisoo menanyakan dimana alamat rumah Jennie berada.

"Tidak, aku tidak ingin pulang." Tolak Jennie tegas melepaskan tangannya dari wajah Jisoo.

"Kenapa? Rumah adalah tempat ternyaman, ini juga sudah malam. Jennie keluargamu pasti mencemaskanmu dirumah." Jisoo berucap selembut mungkin memberikan Jennie pengertian.

"Bila kau mengantarku pulang, mereka akan langsung mengusirmu..." Ujar Jennie mengantungkan kalimatnya.

"Aku berbuat baik mengantarkan anak mereka yang sakit pulang kerumah, lalu masalahnya dimana?" Heran Jisoo mendengar perkataan Jennie yang menolak kebaikannya.

"Jisoo kau miskin! Keluargaku sangat membenci orang kalangan bawah sepertimu. Mereka juga melarangku dekat ataupun berteman dengan orang miskin. Kalian hanyalah benalu dan juga menyedihkan." Ungkap Jennie menjelaskan tidak berniat sama sekali menghina Jisoo.

Love Me Like You Do Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang