part 39

866 150 60
                                    


Note : Ini cerita untuk yang mau baca aja plus buat para reader yang always vote cerita ini, terimakasih. Btw aku bikin part ini sambil dengerin lagu, sad song dari we the Kings ft elena coats ☺️

****

Jisoo sedikit berlari menuju kamar calon istrinya saat mendengar suara tangisan Krystal yang cukup memilukan hati. Tadinya ia berencana ingin menyirami tanaman setelah menghabiskan kopinya.

Usai berbelanja keperluan tadi, mereka memang memutuskan untuk pulang kerumah. Sekedar bersantai dahulu sebelum pergi ke hotel tempat mereka melaksanakan tunangan besok. Krystal memilih untuk tidur dan Jisoo memilih bersantai di ruang tengah menonton acara televisi.

"Krys ada apa?" Kagetnya mendapati Krystal menangis dalam tidur.

"Bangunlah Krys. Hei Krys."

Jisoo mencoba membangunkan Krystal yang kemungkinan besar sedang bermimpi buruk. Namun Krystal masih saja meraung-raung memanggil namanya. Bahkan bantal yang ia gunakan sudah basah oleh air mata.

"Krystal tenanglah. Aku disini." Ucap Jisoo memeluk Krystal, disaat gadisnya itu terisak dalam tidur sambil memintanya untuk jangan pergi.

"Sayang aku tidak akan pergi. Aku disini bersamamu." Kembali Jisoo menyakinkan Krystal. Satu tangannya menggenggam erat tangan Krystal.

Mendengar ratapan Krystal yang memilukan, Jisoo menjadi sangat cemas, hal mengerikan apa yang dimimpikan Krystal sehingga membuatnya begitu ketakutan seperti ini.

"Jjisoo." Perlahan-lahan Krystal membuka matanya saat merasakan hadirnya Jisoo.

"Iya ini aku. Kau kenapa Krys?" Jisoo menatap Krystal masih dengan raut muka cemasnya.

"Akku takutt... Aku sangat takuutt kau pergi meninggalkanku." Ungkap Krystal bergetar, kembali ia menangis.

"Jangan menangis." Jisoo menghapus air mata Krystal. "Kau lihat Krys aku disini tepat dihadapanmu." Lanjutnya tersenyum manis.

Krystal langsung memeluk erat Jisoo setelah mendengar perkataan Jisoo. Untuk ingin ia buktikan jika Jisoo dihadapannya ini memanglah nyata.

"Tadi itu menakutkan, benar-benar mengerikan. Aku tidak ingin mimpi buruk itu menjadi sungguhan." Akuinya tidak menginginkan hal itu terjadi di dunia nyata.

"Mimpi buruk memang tidak seharusnya menjadi nyata. Tidak usah kau pikirkan, hanya membuatmu sedih." Ujar Jisoo mengelus sayang kepala Krystal.

"Krys, mimpi buruk apa yang kau mimpikan? Kau sampai merengek seperti anak kecil, hampir saja kopiku tumpah mendengar tangisanmu." Dalam kondisi sedih begini, Jisoo masih saja mengejek Krystal yang masih dibaluti rasa takut.

"Ku harap kopi itu tumpah mengenai kakimu. Jisoo mengapa kau masih saja menyebalkan?!" Kesalnya melepaskan pelukan mereka. Jisoo menyengir sambil memberikan tanda peace.

"Kau siap-siap sekarang Krys. Kita akan pergi ke hotel, dad dan mom sudah menunggu kita disana."  Kata Jisoo mengingatkan Krystal akan tujuan mereka.

Jisoo berdiri dari tempat tidur, ia juga perlu bersiap-siap. Saat melangkah pergi, pergerakannya dihentikan oleh Krystal yang kembali memeluknya erat. Jisoo sampai terkejut akan sikap manja Krystal yang memeluknya dari belakang.

"Krys.."

"Hm."

Krystal hanya berdehem dengan kepala bersandar di punggung Jisoo, tampak jelas ia tidak ingin kehilangan Jisoo.

"Nanti saja manja-manjanya atau tidak kita akan terlambat. Dad dan mom sudah menunggu kita sayang." Jisoo mengelus-elus tangan Krystal yang melingkar diperutnya

Love Me Like You Do Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang