11.Nana sensitif

27.5K 2.1K 50
                                    

Beberapa Minggu setelah kepulangan mereka dari Prancis Nana menjadi lebih sensitif dari pada biasanya dia menjadi sering marah atau menangis tiba-tiba

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Beberapa Minggu setelah kepulangan mereka dari Prancis Nana menjadi lebih sensitif dari pada biasanya dia menjadi sering marah atau menangis tiba-tiba. seperti sekarang ini.Jeno sudah berusaha membujuk Nana mati-matian agar tidak marah lagi.


Padahal Jeno nggak ngelakuin kesalahan apapun.tapi Nana tiba-tiba marah-marah dan menjauh dari Jeno.

"Nana kamu kenapa, cerita dong sama mas" Nana menulikan pendengarannya dan memilih untuk fokus melihat tayangan kartun didepanya.

"Nana ngambek sama mas, pokonya mas diem. Sana jangan deket-deket Nana" Jeno menghela nafas panjang lalu menuruti Nana dan mengeser tubuhnya sedikit menjauh dari Nana

Tak lama setelahnya suara isakan pun terdengar di telinga Jeno. Secara cepat Jeno langsung menoleh kearah Nana. Dan benar saja kalo Nana sedang menangis

"Loh kok malah nangis" Jeno menggeser tubuhnya mendekat kembali kesamping Nana. Tapi Nana malah menjauh

"Nana sebel sama mas Jeno hiks, kok Nana nggak dibujuk" Serba salah emang kalo berurusan sama Nana

"Jangan nangis dong Na, kamu mau apa??biar mas beliin" Jeno mendekati Nana lalu mengusap air mata yang jatuh dipipi Nana

"beneran di beliin?" Tatap Nana dengan sinis

"Iya"Jeno memandang takut kearah Nana karena dipandang dengan sinis

"Nana mau strawberry" Jeno mengernyit bingung dengan permintaan Nana, masalahnya Nana tuh sama sekali nggak suka dengan hal-hal berbau strawberry karena setiap belanja di supermarket dan melewati rak makanan berbau strawberry Nana langsung mengernyit jijik

Tanpa memikirkan itu lagi Jeno langsung memesankan strawberry untuk Nana agar dia tak diambeki lagi

Usai pesanan Nana datang, Nana langsung melahapnya dengan semangat tapi belum ada satu suapan perut Nana tiba-tiba merasa mual. Nana langsung berlari cepat ke kamar mandi.

Sampai kamar mandi Nana langsung memuntahkan isi perutnya ke wastafel tapi tidak ada apa-apa yang keluar, hanya cairan bening saja

"Nana.. kamu nggak apa-apa" Jeno yang khawatir langsung menghampiri Nana lalu mengurut pelan tengkuknya.

"Hoekkk.. hahhh" tubuh Nana langsung limbung begitu saja dengan sigap Jeno menangkap tubuhnya agar tidak jatuh ke lantai

"Nana!!" Jeno menepuk pipi Nana untuk menyadarkannya. tapi Nana tak menunjukan reaksi apapun

"Sial" Jeno langsung mengendong tubuh Nana ke mobil dan membawanya ke rumah sakit.

"Sial" Jeno langsung mengendong tubuh Nana ke mobil dan membawanya ke rumah sakit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sampai rumah sakit, Nana sekarang sedang di periksa oleh dokter. Jeno mengigit kukunya cemas menunggu dokter selesai memeriksa Nana

Setelah sekian lama dokter pun selesai memeriksa Nana, "tidak perlu khawatir.. kondisi seperti ini memang wajar pada saat kehamilan Minggu pertama"

Mendengar penjelasan dokter, Jeno menjatuhkan rahangnya tidak percaya "istri saya hamil dok?"

"Iya.. selamat bapak.. pasien sudah boleh dibawa pulang sekarang. Pembayaran bisa dilakukan di bagian administrasi" setelah berkata seperti itu dokter pun langsung pergi.

Dengan perasaan bahagia Jeno langsung menghampiri Nana dan langsung memeluknya erat, "Nana.. makasih ya"

"Ehh mas.. kenapa?" Bingung Nana

"Ada dedek bayi di dalam perut kamu" mendengar jawaban Jeno, Nana sedikit kaget.

"Dedek bayi?" Nana tersenyum manis, tanganya tergerak untuk menyentuh perutnya sendiri. Merasa ada perasaan bahagia terselip dihatinya

 Merasa ada perasaan bahagia terselip dihatinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Setelah mereka pulang ke rumah, Jeno tak henti-hentinya menempel ke Nana

Mereka sekarang sedang makan malam bersama di meja makan, "Nana.. dimakan dong sayurnya" Jeno lalu menyendokkan sayur pakcoy dipiring Nana. tapi Nana keburu menjauhkan piringnya, "Gamau mas.. sepet gaenak"

"Nanti dedek bayi yang ada diperutmu nggak dapet nutrisi gimana" Jeno berusaha membujuk Nana dengan nada selembut mungkin. karena Nana sayang dengan dedek bayi yang ada diperutnya Nana menyendokkan banyak sayur kedalam piringnya dan memakainya dengan lahap. Jeno yang melihat itu langsung tersenyum senang.

"Hah??" Jisung yang mendengar pembicaraan mereka terbengong sebentar, "Dedek bayi??" Jisung menatap Jeno dan Nana dengan bertanya-tanya.

"Iya Jisung.. kamu bakal punya adek.... sekarang lagi di perut Buna" Nana menatap Jisung dengan wajah meledek menanti reaksi seperti apa yang akan diberikan Jisung

Jisung membanting sendok ditangannya dan pergi begitu saja tanpa berkata apapun meninggalkan makanan yang belum ia habiskan

"Jisung!!yang sopan sama Buna mu" Jisung menulikan pendengarannya dan tetap berjalan pergi.

"Maafin Jisung ya Na" Jeno menatap Nana dengan pandangan bersalah"nggak apa-apa mas, Jisung mungkin cuma kaget"Jeno lalu menghampiri Nana dan membawa tubuhnya dalam dekapannya lalu mengelus puncuk kepala Nana dengan lembut.
















Step Mom   |NoMinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang