12.Ngidam

22.1K 1.9K 115
                                    

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.


Jeno terusik dari tidurnya saat mendengar suara Nana yang meneriakkan Namanya dengan keras

"mas jenoo.."

"Mas jennn"

"Massss"

"Mass jenooo"

"Mas"

"Mass"

"Mass Jenn"

"Ihhhh.. mas jenooo"

"Kenapa sih Na?"Jeno menjawab dengan mata masih terpejam

"bangun masss.. bangun"merasa suara teriakannya tak mampu membangunkan Jeno, Nana lalu merangkak naik keatas tubuh Jeno dan menguling-gulingkan badanya

"Akhhhhh.. mas sesek Na"Jeno lalu bangun dan menyikirkan tubuh Nana pelan

"Kenapa sih Na.. masih subuh kok udah bangun" Jeno mengucek matanya untuk menyesuaikan cahaya ruangan

"Nana pengen martabak manis.."ucap Nana menatap Jeno dengan senyum manisnya untuk membujuk Jeno.

"Hahh? mana ada Na penjual martabak manis subuh-subuh begini" Jeno menatap Nana dengan kebingungan. ada-ada saja, masa ngidam Jam segini

"mau martabak.. Nana nggak mau tau.. pokoknya mas Jeno harus beliin" Nana bersidekap dada sambil cemberut menatap Jeno

jeno menghela nafas pelan, "yaudah mas beliin" Jeno lalu beranjak dari duduknya

"aku ikut ya mas" Jeno dengan cepat menoleh kearah Nana dan menatapnya dengan wajah galak

"gaboleh.. diluar dingin Nana.. nanti kalo dedeknya kedinginan gimana" Nana langsung mencebik cemberut mendengar jawaban Jeno.

Menyadari ekspresi wajah Nana Jeno langsung berbicara, "nggak ikut atau nggak ada martabak"

"Yaudah deh iya" Nana lalu menghela nafas pasrah demi martabaknya

Jeno langsung pergi melajukan mobilnya subuh-subuh untuk membelikan Nana martabak manis, Jeno cuma pakai sarung merek gajah kayang sama hoodie doang. otaknya terus berpikir penjual martabak mana yang masih buka jam segini.

 otaknya terus berpikir penjual martabak mana yang masih buka jam segini

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.




Tubuh Nana bergerak riang kesana-kemari merasakan rasa enak dari martabak manis yang ada di mulutnya

"Enak martabaknya?"Jeno tersenyum menatap wajah Nana


"Enak banget.. mas mau?"Nana lalu menyuapkan sepotong martabak kearah Jeno

"enggak.. Nana makan aja"Jeno menggelengkan kepalanya tanda bahwa dia tidak ingin


"Yaudah"Nana lalu melanjutkan memakan martabak manisnya dengan lahap


Jeno ikut tersenyum melihat kebahagiaan Nana yang memakan martabak manisnya. walaupun Jeno harus melewati berbagai cobaan. mulai dari harus menghampiri rumah si penjual martabak lalu membujuk sang penjual agar mau membuatkan martabak untuk istrinya yang sedang mengidam.


Usai menghabiskan martabak manisnya, Jeno lalu membawa Nana kedalam kamar untuk melanjutkan tidur mereka.


Jeno merebahkan tubuh mereka mencari posisi yang nyaman untuk tidur dia lalu membawa Nana kedalam dekapannya dan mem puk puk bokong si manis sampai terlelap.


Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.


"Mas Jen.. bangun"

Merasa panggilannya terus diabaikan Jeno.Nana langsung meloloskan ancaman, "mas bangun gak.. kalo mas gak bangun Nana bakal marah seharian sama mas Jeno"


Mendengar ucapan Nana Jeno langsung bangun dari tidurnya. mendapati Nana yang sedang menatapnya tajam dengan berkacak pinggang, "Cepetan bangun udah siang ini!!"


"Morning kiss dulu dong" Jeno lalu memonyongkan bibirnya memberi isyarat kepada Nana untuk menciumnya.


"Nggak mau.. mas bau jigong.. mandi dulu nanti baru aku cium"Jeno langsung mendesah kecewa mendengar jawaban Nana. dia lalu berjalan pergi kearah kamar mandi dengan langkah gontai

Setelah Jeno pergi mandi, Nana lalu menyiapkan baju kantor untuk Jeno. selesai menyiapkan baju kantor sang suami, Nana langsung pergi ke dapur.




"pagi" sapa Jeno yang sudah rapi dengan setelan kantornya

"sarapan dulu mas"

Jeno berjalan mendekati Nana lalu merengkuh pingang ramping si mungil dan melumat bibirnya lembut.


Jisung yang melihat pemandangan didepan matanya langsung mengalihkan pandangannya ke lain arah dan berdecih pelan, dia memegangi dadanya yang berdenyut nyeri





















Step Mom   |NoMinTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon