BAB 17 - YANG SEBENARNYA (Part 4)

112 8 0
                                    

Julie dan Nick sedang berjalan melewati ruang Biologi saat Jessie menghampirinya dan disusul oleh Cassandra.

"Lucy sangat sibuk," kata Cassandra, mengisi ruang kosong di antara percakapan mereka. "Sekarang ia harus bersiap-siap menghadapi lomba lainnya dan menghabiskan waktu lebih banyak dengan tim akademis sepulang sekolah. Dia akan jarang berinteraksi dengan kita selama beberapa hari ke depan."

"Wow," ujar Julie. "Anak itu memang super pintar."

"Kadang-kadang aku iri juga dengan keberuntungan gadis itu," kata Nick. "Kau tahu? Aku sangat berbakat di klub Renang, tapi tak ada seorang pun yang menominasikanku untuk ikut lomba."

"Itu karena kau berenang seperti lumba-lumba," kata Jessie menyindir.

"Hey-bukankah itu hal yang bagus? Lumba-lumba bisa mengalahkan atlet olimpiade mana pun di dalam air. Mereka berenang sangat cepat," kata Nick. "Nimber pasti menang jika aku yang bermain."

"Nick. Menurutmu, kenapa kau dijuluki Nick Manusia Lumba-Lumba?" tanya Jessie datar.

"Yeah, kenapa?" tanya Julie antusias. "Aku selalu penasaran dari dulu."

Nick pura-pura terperangah, merentangkan kedua tangannya dengan bangga, seolah-olah jawabannya sudah terdefinisi dengan jelas dari bentuk tubuhnya yang ideal.

"Karena aku luar biasa sangat hebat?" kata Nick. "Berbakat, tak terkalahkan, lincah, gesit, mencengangkan, spektakuler, mengagumkan-"

"Karena kau selalu berjingkrak-jingkrak di dalam air dan beratraksi seperti lumba-lumba sirkus," tukas Jessie. "Serius. Pelatih kami bahkan berpikir untuk membelikan Nick beberapa cincin sirkus dan sebuah bola plastik mengapung untuk melengkapi atraksinya. Dia benar-benar hiperaktif-kalau meminjam istilah Julie-seperti cacing."

Mereka tertawa.

Julie bersyukur hidupnya yang ceria telah pulih kembali setelah ia mengakui rasa sukanya pada Richard dan mengikhlaskannya dengan Cathy. Ia tak mengerti ada apa dengan dirinya yang kemarin, tapi satu hal yang pasti-ia akan meneruskan hari-harinya dengan normal dan menjadi Julie Light yang santai seperti biasanya.

Dan gadis-gadis ini membuat semuanya menjadi mungkin. Ditambah lagi Nick Si Sinting.

"Bagaimana denganmu, Julie?" tanya Cassandra. "Apakah kau dan Jerry suatu saat akan mengikuti lomba dan berakhir bahagia selama-lamanya?"

Julie melenguh. "Aah-jangan Jerry lagi!!"

Julie selalu heran kenapa Cassandra selalu senang menjodoh-jodohkannya dengan Jerry. Pernyataan Cassandra barusan telah merusak hari bahagianya yang indah dan tentram.

"Jika aku mengikuti lomba di klub koran sekolah dan ada Jerry di dalamnya, aku akan menutup mulutku dengan selotip agar kalian semua tidak pernah tahu berita itu, dan kalian akan berhenti mengait-ngaitkan segala sesuatunya antara aku dan Jerry," kata Julie. "Ide konyol itu tidak akan terjadi, Cass. Tidak bisakah kita membicarakan topik yang lain?"

"Ini di antara kita saja ya," kata Nick. "Sebenarnya aku lebih suka jika Richard bersama denganmu daripada Cathy, Julie. Kalian berdua sangat cocok."

"Apa?" Mereka terkejut.

"Tapi jangan katakah itu pada Cathy! Gadis itu akan ngamuk dan membuatku babak belur," sambung Nick ketakutan, sambil menyengir penuh arti. "Rahasia! Ini rahasia! Janji?"

"Apa maksudmu?" kata Jessie. "Julie bahkan tidak tertarik padanya. Apa yang membuatmu berpikir Richard yang tampan lebih pantas dengan Julie Si Sapi?"

Nick menyengir lagi. "Hanya pendapat."

Jessie menggeleng tidak setuju. "Tidak, tidak. Julie terlalu bodoh untuk Richard. Dia akan lebih sibuk menguyah rumput dan memerah susu alien di kandang," kata Jessie sambil tertawa. "Dan badannya akan menggelinding seperti bola saat ia bermain lumpur dengan kuda nil."

Friday's Spot: JULIE LIGHT & KELAS PRANCISWhere stories live. Discover now